Apakah kalian pernah iseng menguji kecepatan tangan kalian saat mengetik di keyboard? Apa jadinya jika hal itu diubah menjadi sebuah game indie yang penuh tantangan dan adiktif? Gamedaim telah mendapatkan kesempatan spesial dari Squeaky Wheel untuk mencoba sambil menuliskan review Glyphica: Typing Survival.
Berikut adalah review Gamedaim setelah memainkan Glyphica: Typing Survival selama 10 jam. Perlu dicatat bahwa game ini masih dalam masa Early Access, sehingga semua kritik dan bug yang saya cantumkan dalam artikel ini kemungkinan besar akan diperbaiki di pembaruan-pembaruan berikutnya.
Glyphica: Typing Survival sudah tersedia sebagai game Early Access di PC (Steam).
Review Glyphica: Typing Survival (Early Access)
Glyphica: Typing Survival sebenarnya mengejutkan saya. Untuk sebuah game indie yang memiliki ide sederhana namun rumit, game ini bisa dieksekusi dengan sempurna hanya dengan satu orang saja.
Game ini bukanlah tes kecepatan mengetik yang biasa kalian lakukan setiap kali ingin melatih jari-jari kalian sebelum bekerja, game ini sebenarnya adalah game “roguelite survival”, seperti yang dikatakan oleh penerbitnya, Squaky Wheel.
Jika kalian pernah memainkan Vampire Survivors atau game roguelite survival serupa lainnya, kalian mungkin akan terbiasa dengan situasi ini. Ada beragam senjata yang dapat kalian pilih, banyak build yang gila jika kalian bisa menemukannya, dan begitu banyak musuh yang sulit dibunuh.
Syaratnya? Kalian tidak butuh mouse sama sekali. Kalian hanya membutuhkan keyboard saja. Ini berarti kalian harus mengetik banyak sekali kata yang muncul di layar untuk melanjutkan gameplay kalian.
Ada lima Codex yang bisa dimainkan dalam game ini: Main Weapon (tergantung apa yang kalian pilih), Drones, Turret, D.O.T., dan Remote. Masing-masing Codex ini mewakili senjata yang akan kalian pilih nanti saat gameplay dimulai.
Sebagai contoh, kalian dapat memilih Minefield sebagai senjata, tetapi Codex untuk senjata tersebut adalah Drones dan D.O.T.. Di sisi lain, senjata lainnya seperti Hunter dan Spectre tergolong sebagai Drones, tetapi bisa masuk ke dalam Codex lain seperti Remote.
Codex ini juga dapat di-upgrade dengan augmentasinya, tetapi hal ini membutuhkan uang. Sayangnya, uang itu hanya didapat jika kalian memainkan game ini.
Saat gameplay berlangsung, senjata-senjata ini dapat ditingkatkan dan berevolusi dengan berbagai kemampuan yang diberi peringkat Common, Uncommon, dan Rare. Saran saya sederhana saja: Selalu pilih Uncommon sebagai minimum, karena statistik yang ditawarkan lebih menarik dan kemungkinan untuk muncul lebih sering.
Glyphica: Typing Survival menawarkan kalian dengan dua mode game, yaitu Trials Record dan Endless Record. Trials Record akan melihat kalian menghadapi banyak stage dengan modifier yang menyertainya. Misalnya, stage No Omen berarti tidak ada modifier. Namun, Omen III berarti musuh kalian akan memiliki 50% lebih banyak health dan senjata hanya dapat dievolusi dua kali. Di sisi lain, Endless Record adalah mode di mana kalian bisa memainkan game ini tanpa memikirkan bos apa pun.
Musuh-musuh dalam game ini juga bervariasi tergantung pada waktu bertahan hidup kalian. Di awal game ini, kalian mungkin hanya akan menemukan musuh yang menggunakan kata-kata sederhana seperti “dari”, “pergi”, dan“kota”. Mendekati akhir game, kata-kata tersebut akan menjadi semakin panjang, kompleks, dan terkadang benar-benar tersembunyi dengan sensor. Salah satu contoh kata yang kompleks itu adalah kata “umpamanya” yang dibuat menjadi kuadrat, jadi kalian harus mengetiknya dua kali sebelum bisa membunuh musuhnya.
Mungkin kalian nanti akan kesal karena harus bekerja ekstra keras untuk mengetiknya, tetapi selama kalian membuat build senjata yang bagus, kalian dapat melewatinya dengan mudah.
Saya sangat menyarankan orang-orang untuk memainkan game ini dengan tenang jika kecepatan mengetiknya di bawah 80 wpm. Stage Omen menghadirkan tantangan yang unik bagi pemula, bahkan adik saya yang hanya memiliki kecepatan mengetik 80 wpm kesulitan untuk melewati stage No Omen. Saya yang memiliki kecepatan 110 wpm pun terkadang mengalami kesulitan di akhir game ini, namun masih bisa melewati tahap Omen VI.
Stage game ini juga dibagi menjadi tiga Trial, di mana di akhir stage kalian harus menghadapi bos sebelum bisa melanjutkan ke Trial berikutnya. Sejauh yang saya alami, Trial pertama dan Trial terakhir akan menghadapi bos yang sama, tetapi yang kedua “agak unik” dalam artian berbeda. Bos kedua akan mengacak-acak kata-kata kalian dan membuatnya menjadi omong kosong yang mungkin membuat kalian terkecoh.
Menariknya, aliasBLACK dan Squeaky Wheel telah menambahkan lokalisasi bahasa Indonesia ke dalam Glyphica: Typing Survival. Saya sangat mengapresiasi langkah mereka, mengingat sebagian besar pekerjaan saya menggunakan bahasa Indonesia sehingga game ini tidak hanya adiktif, tetapi juga memanaskan jari-jari saya sebelum saya bekerja.
Saya juga menyadari alasan Sqeuaky Wheel menyarankan saya untuk memainkan game ini setelah ada update pada 31 Januari itu karena bahasa Indonesia sebelum update tergolong rancu. Ada beberapa kata yang diubah dari “umpamanya”menjadi “umimpanya” atau “dari” menjadi “dadi”.
Saya berterima kasih kepada M. Dzulfiqar Faza Imaduddin yang telah menjadi penerjemah bahasa Indonesia untuk Glyphica: Typing Survival.
Mengingat Glyphica: Typing Survival masih berupa game Early Access, perlu disadari bahwa game ini tidaklah sempurna. Masih banyak kritik yang bisa saya sampaikan terkait game ini yang saya harap bisa diperbaiki hingga rilis resmi nanti:
- Masih ada masalah crash ketika saya memilih keluar dari stage sebelum melanjutkan ke Trial berikutnya. Saya alami ini ketika menyelesaikan Omen VI Trial 1 dan memilih menu utama, tetapi ketika memasuki Omen VI Trial 2 lagi, game ini langsung mengalami crash.
- Visbilitas kata-kata yang cukup sulit dilihat apabila sudah memasuki akhir stage, mengingat banyaknya kata yang muncul, panjang, dan kompleks sehingga ada beberapa kata yang tertimpa satu sama lain. Hal ini semakin terlihat ketika saya memainkan Endless Record di menit 8-13 dengan build Cortex Drones.
- Warna teks tidak terlalu kontras ketika menggunakan pengaturan default sehingga saya harus menaikkan kontrasnya hingga 70%.
- Beberapa modifier peningkatan dan evolusi di dalam game ini masih terlalu sederhana dan tidak kompleks, sehingga pemilihan peningkatan dan evolusi menjadi fokus pada kategori Common, Uncommon, dan Rare.
- Meskipun saya cukup puas dengan banyaknya variasi musuh, saya masih kurang puas dengan variasi bos yang ditawarkan.
- Variasi senjata masih terlalu condong pada Drones dan Remote, sehingga Turret dan D.O.T. seringkali tidak menjadi spotlight karena damage yang ditawarkan sangat jauh kontrasnya.