Bayangkan diri kalian melangkah pelan ke dalam dunia alam bawah yang gelap gulita. Suasana hening hanya terpecah oleh dentuman napas sendiri dan gemerincing senjata di tangan, sementara sinar obor yang diayun-ayun menari di dinding batu yang berlumuran lumut.
Setiap langkah terasa berat, seolah membawa beban ketegangan tersendiri. Inilah dunia fantasi kegelapan dalam Abyss of Dungeons, gim mobile terbaru dari KRAFTON dan Bluehole Studio.
Di sini, setiap lorong gelap menyimpan bahaya dan harta karun, menantang kalian untuk bertahan hidup sekaligus melarikan diri—karena taruhan yang dipertaruhkan benar-benar tinggi.
Lalu, bagaimana Penulis melawan rasa takut dan penasaran dalam memainkan game ini? Simak pembahasannya di bawah ini.
Contents
Overview Abyss of Dungeon

Abyss of Dungeons pada dasarnya adalah extraction RPG, genre di mana pemain menjelajah dungeon untuk mengambil loot lalu berusaha keluar dengan selamat. Tema sentralnya adalah kehebatan melarikan diri — para petualang turun ke ruang bawah tanah berbahaya hanya dengan harapan kembali keluar sambil membawa kekayaan.
Konsep ekstraksi di Abyss of Dungeons menggabungkan elemen bertahan hidup ala battle royale dengan eksplorasi ala dungeon crawler. Pemain bekerja sama (co-op) ataupun saling berhadapan (PvP) dalam satu perburuan di dunia bawah.
Dalam satu dungeon dapat diisi dengan enam pemain yang terbagi menjadi dua tim. Tugas tim tersebut cuma satu, yakni mencari kekayaan tersembunyi, mulai dari peti harta hingga loot di mayat musuh NPC ataupun pemain lain.
Namun, setiap penjelajahan berhadapan dengan dua tantangan, kegelapan abadi yang mengerucut (mirip zona mengecil di battle royale) dan pemain lain yang siap memangsa.
Tonton trailer nya di sini: https://youtu.be/2YrfK6EAG9I?si=cdpArShzbR9KuleA
Sistem Permainan yang Menegangkan

Tantangan dalam Abyss of Dungeon bukan hanya monster dan player, tapi juga zona kegelapan yang disebut Dark Swarm. Setiap Pemain harus keluar dari dungeon tepat waktu, jika terlambat semua barang yang didapat akan hilang.
Atmosfer semacam inilah yang membuat ketegangan dan sensasi setiap detik sangat terasa, menjadikan setiap keputusan untuk kabur atau bertarung memiliki konsekuensi nyata.
Selain Dark Swarm, para pemain juga harus pintar dalam mengatur barang bawaan mereka. Slot dalam tas tersebut berkurang jika membawa item healing yang berarti tidak slot khusus lain kecuali untuk armor dan senjata.
Atmosfer dunia gelap abad pertengahan sangat diperhatikan dalam Abyss of Dungeons. Krafton bahkan menggunakan Unreal Engine 5.2 untuk pencahayaan dinamis dan detail model karakter agar dunia alam bawah terasa mendebarkan.
Saking gelapnya ruangan, Penulis cukup menyesal bermain game ini dengan layar OLED karena semuanya tampak lebih gelap dari pada yang seharusnya. Namun, keuntungannya musuh-musuh jadi bisa terlihat dengan lebih jelas.
Ketegangan juga diperkuat oleh sistem pertarungan berbasis fisika yang mirip dengan dunia nyata. Maksudnya adalah senjata yang digunakan oleh karakter kalian bisa memantul jika sembarangan dihantamkan ke tembok atau peti.
Selain itu, setiap karakter menggunakan senjata dengan sifat yang berbeda, sehingga membutuhkan penyesuaian sebelum memutuskan ganti senjata. Pertarungan menjadi intuitif tapi menantang, sulit namun adiktif, membuat pemain terus kembali meski sudah lelah dan kesal.
Sepertinya yang sudah disebutkan sebelumnya kalau para pemain bisa membuat tim untuk menyelesaikan berbagai macam mode permainan. Namun, bagi kalian yang sering bermain solo dan kesulitan menyelesaikan maps bisa menggunakan Mercenaries.
Mercenaries merupakan salah satu fitur penyewaan jasa AI yang bisa para pemain gunakan untuk menyelesai dungeon. Setiap AI yang dipilih memiliki gaya bertarung dan perlu disesuaikan sendiri oleh para Pemain.
Ragam Karakter Abyss of Dungeon

Pilihan kelas karakter di Abyss of Dungeons memperkaya gaya bermain. Saat ini tersedia lima kelas utama: Barbarian, Fighter, Ranger, Rogue, dan Cleric. Barbarian adalah petarung garis depan yang kuat menghantam musuh jarak dekat. Fighter karakternya lebih seimbang antara pertahanan dan serangan. Ranger berfokus pada serangan jarak jauh, melepas salve anak panah mematikan. Rogue mengandalkan kelincahan dan serangan diam-diam. Sedangkan Cleric berperan sebagai pendukung, mampu menyembuhkan atau meningkatkan kemampuan tim.
Masing-masing kelas punya kemampuan khasnya, misalnya jurus serangan berputar khas Barbarian atau hujan anak panah Ranger, menjadikan setiap kelas terasa menarik dimainkan.
Selain semua kelas yang sudah disebutkan, Krafton menyediakan kelas yang baru bisa dimainkan setelah pemain mencapai level 8 dalam game, kelas tersebut adalah Wizard.
Mode Permainan Abyss of Dungeon

Abyss of Dungeons menyediakan mode permainan dan sistem progresi tambahan yang terus berkembang berdasarkan masukan pemain. Setelah soft launch, Krafton menambahkan beberapa mode baru.
Sampai saat artikel ini ditulis, sudah ada lima mode permainan yang bisa dimainkan oleh para Pemain. Mode yang terbuka paling awal adalah Goblin Caves dan The Forgotten Castle. Di mode ini tersedia empat tingkat kesulitan, mulai dari normal, hard, night mare, dan hell.
Setelah berhasil menyelesaikan mode nightmare di kedua mode tersebut, kalian bisa melanjutkan ke Shadow Realm. Apabila lebih suka melawan pemain lain, kalian bisa mencoba mode Arena.
Karena semua senjata di sini mengedepankan fisika, sehingga kalian perlu latihan untuk memahami karakteristik dari senjata tersebut. Maka dari itu, dalam Abyss of Dungeon tersedia Village yang juga bisa digunakan untuk berbincang dengan anggota Guild.

Fitur lain seperti sistem Stats dan Skill Tree (Stat Tree) diperkenalkan untuk memperdalam progresi karakter. Lewat Soulstone, pemain dapat meningkatkan kekuatan senjata dan perlengkapan, sedangkan Stat Tree memungkinkan pemain menyesuaikan pertumbuhan atribut sesuai gaya bermain.
Kesimpulan
Sebagai penutup, perjalanan menembus kegelapan di Abyss of Dungeons adalah pengalaman yang menggabungkan kisah heroik dan ketegangan nyata. Saat Anda menghela nafas lega setelah berhasil kabur dengan harta berharga atau meratapi loot yang musnah bersama jiwa petualang tersimpan pelajaran tentang keberanian dan risiko.
Game ini seolah mengajak refleksi bahwa di dunia fantasi sekalipun, kadang keberanian untuk mundur lebih berharga daripada ambisi membabi buta.