Review Razer Opus: Headphone ANC Anti Berisik

Razer Opus menjadi headphone non-gaming dari Razer yang mempunyai fitur ANC dan dijamin membuat kalian tidak perlu khawatir akan kebisingan sekitar.
By Irgie
14 Min Read
Thumbnail article razer opus

Razer memang dikenal sebagai brand gaming, namun Razer Opus berkata lain karena headphone non-gaming satu ini mempunyai fitur ANC yang dijamin membuat kalian tidak perlu khawatir akan kebisingan sekitar.

Dirilis pada tahun 2020 silam, Razer Opus sering dibandingkan sebagai rival dari headphone rilisan Sony yaitu Sony WH-1000MX4 dikarenakan keduanya mengedepankan kualitas suara, fitur noise-cancelling yang aktif, dan juga desain closed-back yang minimalis.

Review Razer Opus ini tidak akan membandingkannya dengan headphone milik Sony yang dimaksud karena penulis tidak memiliki headphone riival si Razer Opus tersebut. Namun penulis akan lebih berfokus kepada kualitas produksi suara yang keluar dari driver headphone satu ini. 

Apa yang kalian ekspetasikan dari suara headphone yang harganya hampir 3 jutaan Rupiah ini? Apakah cocok untuk penggunaan hybrid seperti gaming dan mendengarkan musik? Bagaimana dengan fitur ANC-nya? Apakah memang seefektif itu untuk menghalau suara frekuensi tinggi yang berisik?

Simak review Razer Opus berikut ini.

Unboxing Razer Opus

Razer sangat mengemas dengan baik dan membuat box Razer Opus terlihat premium. Logo tulisan RAZER di bagian depan dibuat bergaya hologram jadi ketika terkena cahaya akan terlihat berwarna. Gambaran produk headphone, sertifikasi THX hingga fitur di bagian bawah bisa kita lihat di bagian depan box. Sedangkan bagian belakang box cenderung menjelaskan fitur-fitur headphone. 

Razer opus gamedaim review 17
Box tampilan depan
Razer opus gamedaim review 16
Box tampilan belakang

Tidak perlu khawatir box penyok karena box Razer Opus ini sangat solid dan sangat mudah untuk dibuka karena mengusung magnet di bagian sampingnya. Ketika dibuka, yang pertama kali terlihat ialah ucapan dari CEO Min-Liang Tan, dan kemudian headphone di dalam cover transparan. 

Razer opus gamedaim review 15
Isi box

Di dalam box, kita akan mendapatkan:

  • Headphone Razer Opus
  • Premium carry case
  • Type-C to Type-A charging cable (0.5m)
  • 3.5mm audio cable (1.5m)
  • Airplane headphone adapter
  • Sticker Razer
  • Buku manual

Ada hal unik di sini yaitu airplane headphone adapter yang berfungsi untuk tetap menggunakan Razer Opus ketika sedang di dalam pesawat didukung kabel wired Type-C yang tersedia di paket penjualan. Namun penulis tidak dapat memperagakan fungsi dari adapter satu ini karena tidak sedang berada di dalam pesawat. 

Desain Closed-Back Minimalis

Razer opus gamedaim review 18
Review razer opus: headphone anc anti berisik 20

Apalah arti sebuah headphone dengan fiturnya yang menarik tanpa visual yang ciamik. Razer Opus sebagai headphone closed-back sangat minimalis secara tampilan visual. Build quality-nya tidak perlu diragukan lagi untuk headphone kelas premium. Meskipun keseluruhan body housing terbuat dari material plastik, namun sangat solid dan permukaannya halus dengan hitam doff meskipun mudah tercap minyak. 

Headphone ini sangat stylish karena minimalis, hanya ada logo THX di bagian housing. Bobotnya pun tidak begitu membuat kepala kalian cepat pegal karena berbobot 270 gram saja. Memang bukan termasuk headphone/headset paling ringan milik Razer karena selisih 20 gram lebih berat dari Barracuda X yang pernah penulis bahas sebelumnya. Tetapi untuk bobot di bawah 300 gram, Razer Opus dengan tetap memperhatikan material yang digunakan, menurut penulis tetap berkualitas.

Dipakai berjam-jam lamanya tetap nyaman karena busa earcup sangat empuk dan cukup tebal, jadi tidak membuat telinga cepat panas. Begitu juga busa headband yang empuk dan cukup membal. Kulit sintesis jadi material untuk kedua bagian busa. 

Razer Opus cocok untuk berbagai ukuran kepala. Headband-nya ini fleksibel bisa direnggangkan hingga ekstrem, dan kita bisa menarik adjuster headband dengan 9 tingkatan agar lebih presisi menyesuaikan ukuran kepala pengguna masing-masing. Penulis pribadi sudah sangat cocok tanpa menarik adjuster alias ukuran default-nya. Bagian earcup terasa sangat pas dengan telinga penulis yang caplang atau lebar ini. 

Untuk dibawa bepergian sangat fleksibel berkat desain yang fleksibel dan portable. Kita bisa rotate bagian housing sebesar 90 derajat, dan juga melipatnya agar masuk ke carry case milik Razer Opus ini. Dan karena rotate-nya ke belakang, jadi untuk digantung ke leher pun bikin bagian tulang pundak tidak sakit karena langsung bersentuhan dengan busa earcup yang terasa empuk.

Pemutaran housing earcup sangat mudah dan tidak ringkih, bahkan hampir tidak menimbulkan suara alias hampir sunyi. Namun memang sayangnya Razer Opus belum seperti ATH-M50x yang jadi daily-driver penulis di mana kita bukan hanya bisa rotate, tapi juga bisa memutarbalikkan ke arah berlawanan housing headphone-nya. Tapi swivel pun sudah lebih dari cukup. 

Menyoal branding, tidak seperti headphone konvensional kebanyakan, tidak ada logo di atas headband headphone ini. Justru logo Razer berwarna silver yang glossy disematkan di bagian luar lengan headband jadi terkesan kalem tapi tetap elegan. Tapi entah kenapa Razer menambahkan banyak sekali informasi produk di dalam lengan headband yang justru membuat headphone ini jadi kurang minimalis dan terkesan sangat ramai. 

Tombol di Satu Sisi

Razer Opus hanya memiliki tombol dan port di satu sisi saja atau tepatnya di sisi sebelah kanan headphone. Hal ini sangat cocok ketika kita ingin menyambungkan headphone dengan kabel ke system unit PC desktop yang di mana secara umum, system unit tersebut kita letakkan di sebelah kanan. 

Terdapat total 4 buah tombol dan 2 buah port yang dimiliki Razer Opus. Dari atas ke bawah terdapat tombol volume up, multi-function (multifungsi), volume down, status indicator, power button, 3.5mm audio socket, dan Type C port. 

Untuk charging, port Type C yang digunakan untuk headphone ini. Ketika charging, status indicator akan kelap-kelip warna hijau yang artinya sedang proses pengisian baterai, dan akan berhenti kelap-kelip ketika baterai headphone sudah penuh. 

Nirkabel Bluetooth Bisa Jauh

Sebagai headphone wireless, kita bisa menggunakan Razer Opus tanpa memakai kabel atau nirkabel. Pertama, nyalakan terlebih dahulu tombol power hingga muncul indikator warna biru yang artinya Razer Opus siap disambungkan dengan teknologi Bluetooth 5.0 milik headphone ini. Di Bluetooth nanti akan muncul nama ‘Razer Opus’ dan sambungkan ke device yang ingin kalian sambungkan. 

Jangkauan jarak wireless Bluetooth headphone ini, percaya tidak percaya, bisa lebih dari 10 meter dengan 1 shielding atau dinding. Penulis iseng mencoba menyetel lagu ‘Jatuh Suka’ dari Tulus di mana device yang tersambung ada di lantai 2, sedangkan penulis turun ke lantai 1. Abracadabra! Lantunan suara indah Tulus berisikan lirik yang sangat relate dengan netizen galau bisa tetap ditransmisikan tanpa ada delay maupun putus-putus.

Kabel 3.5mm di paket penjualan berfungsi untuk menggunakan Razer Opus dalam kondisi wired. Kita bisa tetap menggunakan fitur ANC dan Ambient Awareness di dalam kondisi wired asalkan headphone harus dalam keadaan nyala. 

Razer opus gamedaim review 13
Razer opus digantung

Baterai Razer Opus tahan hingga 32 jam ketika ANC aktif, dan bisa tahan hingga 40 jam lamanya ketika ANC dinonaktifkan. Kita juga dibantu dengan status indikator yang jika berwarna hijau artinya baterai sedang dalam keadaan masih banyak/penuh, warna merah artinya baterai low, dan ketika kelap-kelip warna merah artinya sangat low. 

Untuk mengaktifkan fitur Active Noise Cancellation (ANC) dan juga Ambient Awareness, tekan sekali tombol power untuk mengaktifkan fitur ANC. Perlu diingat, sebelum mengaktifkan kedua fitur, headphone harus sudah dalam keadaan tersambung ke device dan juga ON tentunya. Kemudian tekan tombol power 2x untuk mengaktifkan Ambient Awareness, dan tekan 3x untuk menonaktifkan fitur ANC dan juga Ambient Awareness. 

Ketika ANC aktif, berbagai suara berfrekuensi tinggi seperti suara serangga di kebon belakang rumah penulis itu jadi tidak terdengar sama sekali. Begitu juga suara kipas angin yang jaraknya hampir tidak ada 1 meter dari posisi meja komputer yang biasa penulis singgahi. Ini berarti menjadi bukti bahwa fitur ANC Razer Opus sangat berfungsi dengan baik di dalam kondisi lingkungan yang berisik sekalipun. 

Kekurangan dari ANC ini ialah, terlalu menimbulkan noise sehingga telinga penulis terasa sangat berdengung dan membuat gendang telinga tidak begitu nyaman. 

Sedangkan untuk fitur Ambient Awareness, kita tetap bisa mendengarkan musik jika sedang menyetel musik, tapi kita jadi tetap bisa mendengar suara manusia di sekitar kita tanpa menghalangi musik yang sedang kita dengar. Fitur ini memang bertujuan agar kita tidak perlu melepas headphone ketika sedang mengobrol dengan seseorang.

Menyoal melepas headphone, yang penulis favoritkan dari headphone satu ini ialah fitur auto-pause ketika headphone tidak digunakan. Semudah ketika Razer Opus kita tarik headbandnya, maka suara yang sedang diputar di headphone ini akan otomatis berhenti. Fitur ini sangat berguna agar baterai jadi semakin hemat dan tidak perlu repot-repot lagi mematikan headphone lewat tombol ketika sedang tidak dipakai.

Mode Gaming biar Minim Lag

Meskipun lifestyle headphone, Razer Opus juga punya mode gaming yang membuat latensi jadi semakin minim agar suara di PC bisa selaras keluar dari headphone tanpa ada delay atau keterlambatan (real-time audio feedback). 

Cara mengaktifkan mode gaming yaitu dengan cara menekan tombol multifungsi selama 5 detik, begitu juga ketika ingin menonaktifkan mode gaming. Nantinya status indikator akan blink berwarna biru dan headphone akan mengeluarkan suara bahwa fitur gaming ini sudah aktif. 

Hanya saja balik lagi, yang namanya teknologi Bluetooth memang terkenal akan delay-nya. Jadi penulis sangat menyarankan ketika ingin menggunakan Razer Opus untuk kebutuhan gaming apalagi gim kompetitif fast-paced seperti Apex Legends, alangkah baiknya gunakan kabel wired yang sudah tersedia di paket penjualan agar menghindarkan dari yang namanya input lag berlebih. 

Tombol multifungsi selain untuk masuk ke mode gaming, juga banyak lain fungsinya. Tekan sekali untuk play/pause, tekan dan tahan selama 2 detik untuk reject incoming call, tekan 2x untuk skip track, dan tekan 3x untuk previous track. Klise memang, tapi fungsi tombol seperti ini sangat dibutuhkan ketika kita sedang ingin menikmati lagu sendu yang bikin rindu tanpa gangguan apapun dari luar. Apalagi kita fitur ANC aktif, kita bisa makin menghayati suara yang terproduksi oleh driver headphone.

Nah, lalu bagaimana menyoal kualitas audio Razer Opus ini?

Kualitas Audio Jernih, Tapi Kurang Memukau

Razer opus gamedaim review 14
Review razer opus: headphone anc anti berisik 21

Sebagai catatan, penulis tidak begitu pandai mendeskripsikan kualitas audio dari produk audio entah itu headphone, headset, maupun speaker–tidak sepandai para audiophile. Namun yang dapat penulis sampaikan ialah, karakteristik audio Razer Opus ini  cenderung ke arah warm dengan bass yang lebih dominan namun treble tidak juga tidak begitu mendem.

Sound stage instrumental ketika lagu diputar tidak kabur karena pemetaan suara posisi kanan dan kiri terdengar dengan jelas, begitu juga separasi antara instrumental entah itu gitar, keyboard, maupun drum terproduksi secara jernih. Untuk denger musik genre pop, Razer Opus sangat cocok dengan kualitas suaranya yang tetap memperhatikan suara vokal penyanyi. 

Razer Opus yang sudah tersertifikasi THX, produksi suaranya memang jernih dan tidak mendem, tetapi tidak begitu menarik untuk menjadi headphone andalan dalam mendengarkan berbagai genre musik. Bagai bala bantuan yang datang untuk menerjang musuh, untungnya Razer menyediakan aplikasi Opus untuk menyesuaikan Equalizer (EQ) headphone ini agar sesuai preferensi profil audio penggunanya. 

Beralih ke penggunaan gaming, dikarenakan memang driver headphone ini cakap dalam meletakkan posisi suara, ketika penulis bermain gim kompetitif seperti Apex Legends pun tidak kebingungan mengetahui letak arah musuh entah itu dari kanan, kiri, atas, maupun bawah–semua tergambarkan dengan jelas tanpa adanya ambiguitas posisi suara. 

Spesifikasi Teknis Razer Opus

  • Frequency Response : 20Hz – 20kHz
  • Impedance : 12 Ω (1 kHz)
  • Sensitivity : 105 dB/mW by HATS (1kHz)
  • Driver Size : 40mm
  • Driver Type : Dynamic Driver
  • Earcups : Circumaural
  • Inner Earcup Diameter : Major Diameter 91mm, Minor Diameter 69.5mm
  • Earpads Material : Protein Leather / Nylon with Foam
  • Noise Cancelling : Active Noise Cancellation
  • Connection Type : Bluetooth 5.0 & 3.5mm connections
  • Weight : 270g
  • Microphone Style : Memes
  • Pick-Up Pattern : Omni-directional
  • Mic Frequency Response : 100 Hz – 10 kHz
  • Mic Sensitivity (@1KHZ) : -38 dBV/Pa (1 kHz)
  • Battery Life : Up to 32 hours w/ ANC on (up to 40 hours w/ ANC off)

Razer Opus dibandrol dengan harga Rp2.999.000 melalui link pembelian berikut ini: Tokopedia

0%

SCORE

PROS

CONS

REVIEW BREAKDOWN

Founder Gamedaim yang sekarang merangkap Jadi Peternak Lele
Leave a Comment
Hidupkan Notifikasi OK No thanks