Review Razer Barracuda X: Headset Wireless Ringan Berdesain Aviasi

Headset Gaming Wireless yang RINGAN PARAH dan LOW-PROFILE.

Razer Barracuda X yang akan penulis review ini merupakan headset wireless untuk gaming tetapi low-profile dan ringan yang berdesain ala aviasi.

Setelah banyak membahas produk Razer, akhirnya penulis bisa membahas produk headset mereka. Dan ini menjadi pertama kali penulis bisa mencoba secara langsung headset Razer. Sebelumnya, penulis acapkali membahas produk keyboard dan mouse Razer. Tetapi kali ini, Barracuda X menjadi yang pertama untuk varian produk headset.

Asal nama headset ini yaitu dari ikan yang biasa berada di laut tropis dengan tubuh ramping dan memiliki rahang serta gigi yang besar. Barracuda dikenal sebagai pemangsa di film Disney Pixar yaitu Finding Nemo (2013) jika kalian mengingatnya. Dari asal penamaan headset ini, sepertinya juga mempunyai kemampuan yang bisa mengalahkan atau memangsa headset di kelasnya.

Akan tetapi, penulis tidak akan membandingkan Razer Barracuda X dengan headset lain. Hal ini karena penulis tidak pernah membahas headset yang sama dengan kelas Barracuda X. Meskipun ada, itu pun Logitech G733 yang secara harga sekitar 25% lebih mahal dari headset dari Razer satu ini. Jadi, itu tidak terkesan apple to apple. Tapi suatu saat jika ada headset dengan harga hampir setara dengan Barracuda X, pasti akan penulis bandingkan satu sama lain.

Lalu, bagaimana kualitas suara atau sound signature dari Razer Barracuda X? Bagaimana tingkat kenyamanan headset Razer satu ini untuk penggunaan jangka panjang? Dan apakah kualitas perekaman mikrofonnya memadai untuk gaming atau bahkan audio recording?

Simak review Razer Barracuda X berikut ini.

Unboxing: Box Gemuk dan Solid

Review razer barracuda x: headset wireless ringan berdesain aviasi 14
Review razer barracuda x: headset wireless ringan berdesain aviasi 15

Ciri-ciri produk premium itu pasti memiliki box yang terasa keras secara bahan yang digunakan. Box Barracuda X ini pun demikian. Sebagai salah satu dari produk berlogo ular berwarna hijau, box headset punya tema warna hitam dan hijau. Warna hitam hanya pada bagian atas dan bawahnya saja, sedangkan sampingnya itu hijau.

Bagian atas box memperlihatkan gambar headset dengan tanpa mikrofon beserta beberapa fitur andalannya. Sedangkan bagian bawah terdapat gambar headset dengan mikrofon dan terdapat penjelasan untuk masing-masing fitur yang di-highlight.

Review razer barracuda x: headset wireless ringan berdesain aviasi 16

Box ini bisa kita buka dari atas dengan cara ditarik. Saat dibuka, penulis menemukan cukup banyak isi konten yang antara lain:

Berbeda dari kebanyakan produk Razer, isi box Barracuda X ternyata tidak ada greeting card khusus dari CEO Min-Liang Tan. Tetapi kali ini menyatu dengan buku manual. Dan menyoal kabel, semua kabel di paket penjualan memiliki bahan yang keras dan lembut bergaris untuk permukaannya. Masing-masing kabel pun memiliki semacam pengikat dengan branding logo Razer. Bukan hanya itu, ujung USB-nya pun terlindungi oleh cover.

Dari sini penulis paham akan dedikasi Razer yang sangat mementingkan branding sekalipun itu untuk bagian yang tidak begitu diperhatikan seperti pengikat kabel. Bukan hanya itu, Razer sepertinya sudah lebih memerhatikan lingkungan dan menekan cost production karena greeting card kali ini sudah menyatu dengan buku manual.

Tampilan Low Profile Berdesain Aviasi

Review razer barracuda x: headset wireless ringan berdesain aviasi 17

Meskipun merupakan headset gaming, tetapi Razer menepis bahwasannya headset untuk gaming wajib memiliki tampilan yang ramai dan agresif, terutama menyoal fitur RGB. Namun, Barracuda X sama sekali tidak memiliki hal tersebut. Tampilan low profile tanpa RGB dan memiliki siluet penuh warna black matte menjadikan headset dari Razer satu ini terlihat elegan, minimalis, dan ergonomis.

Bukan hanya tampil elegan, tetapi bobotnya juga sangat elegan atau ringan di angka sekitar 250 gram. Barracuda X menjadi headset teringan yang pernah penulis bahas dan mengalahkan rekor Logitech G733 sebagai headset gaming teringan sebelumnya. Jika kalian membaca atau menonton pembahasan Logitech G733, bobot dari headset ini di kisaran 278 gram. Selisihnya tidak begitu jauh yaitu 28 gram di mana Barracuda X lebih ringan.

Sekedar informasi tambahan, bobot Barracuda X hampir mirip dengan kakaknya yaitu Razer Kraken X (249g) dan Razer BlackShark V2 X (240g).

Sebagai headset low profile, Razer Barracuda X mengusung desain ala aviasi yang estetis dan memiliki build quality premium. Hal ini terbukti pada housing earcup yang polos dan hanya terdapat logo Razer berukuran kecil dan glossy. Awalnya penulis kira tidak ada apapun atau polos di bagian housing earcup-nya ini. Akan tetapi, ternyata ada logo Razer yang memang warnanya hampir menyatu dengan body headset.

Material housing earcup yang digunakan ialah plastik yang sangat solid dan terasa premium dengan tekstur halus. Bahan plastiknya menjadi jawaban mengapa headset ini begitu ringan untuk ukuran sebuah produk headset premium.

Material Padding yang Berbeda

Review razer barracuda x: headset wireless ringan berdesain aviasi 18

Busa atau padding di earcup atau biasa kita sebut sebagai earpad-nya ini memiliki bahan fabric untuk cover-nya. Nama resminya sendiri FlowKnit Memory Foam Cushions. Fabric earpad yang tipis melindungi busa yang tidak cukup tebal tetapi tidak keras melainkan empuk. Bagian dalam earpad atau kain yang melindungi driver headset terbuat dari kain berjaring kecil yang halus saat penulis sentuh.

Earpad headset seperti ini sangat cocok apabila dipakai untuk penggunaan waktu yang panjang atau lama karena sirkulasi udara bisa terjaga dengan baik. Dan penulis merasakan hal tersebut. Jadi, bukan hanya tidak akan menimbulkan telinga panas dalam waktu jangka waktu lama, tetapi padding yang empuk terasa harmonis dengan kulit bagian telinga.

Review razer barracuda x: headset wireless ringan berdesain aviasi 19

Berbeda dengan earpad, material cover padding di bagian headband berasal dari kulit sintesis. Bukan seperti kulit sintesis di headset entry level, tetapi kulit sintesis Barracuda X terasa halus. Busa di bagian ini tidak seempuk dan setebal bagian earcup. Hanya saja, ubun-ubun kepala penulis tetap tidak langsung bersentuhan dengan gagang headband. Selain itu, pad headband juga tidak menekan ubun-ubun kepala yang membuat kenyamanan tetap terjaga.

Review razer barracuda x: headset wireless ringan berdesain aviasi 20

Layaknya branding pada bagian housing earcup, di atas headband juga terdapat branding logo tulisan RAZER yang glossy. Dengan ini, jika seseorang melihat kalian memakai headset ini tidak akan mengetahui secara langsung bahwa headset yang dipakai ialah dari Razer. Tetapi saat kalian menunduk dan terdapat pantulan cahaya misalkan, maka logo tulisan RAZER yang glossy secara tidak langsung memberi informasi bahwa headset yang kalian pakai adalah dari Razer.

Ergonomis dan Fit Razer Barracuda X

Review razer barracuda x: headset wireless ringan berdesain aviasi 21

Fit headset sesuai untuk ukuran kepala penulis yang lonjong. Terlebih lagi adjuster headband Barracuda X lumayan panjang sehingga bisa menjangkau ukuran kepala yang lebih besar. Secara bahan, adjuster headband memakai metal yang di tengahnya terdapat bahan plastik. Adjuster headband saat penulis tarik sedikit lumayan keras dibandingkan saat didorong. Dan saat didorong ke posisi terakhir, harus ada tekanan yang lebih agar klop.

Review razer barracuda x: headset wireless ringan berdesain aviasi 22

Barracuda X selain terdapat adjuster, headset ini juga foldable yang bisa swivel ke depan sebesar 90 derajat. Sistem rotasi headset sangat fleksibel dan ringan serta tidak ringkih sama sekali. Jadi penulis bisa memutar housing earcup secara cepat tanpa ada hambatan sekalipun. Bukan hanya itu, selain bisa dirotasi, tetapi housing earcup bisa didorong atau ditarik. Hal ini tentunya menjadi nilai plus agar kenyamanan telinga lebih diutamakan karena dapat menyesuaikan ukuran kepala maupun telinga.

Port dan Tombol

Review razer barracuda x: headset wireless ringan berdesain aviasi 23

Melanjutkan ke soal tombol dan port.

Bagian kiri headset menjadi tempat seluruh tombol dan port Barracuda X. Dari atas ke bawah terdapat: mute, volume, power, combo jack, Type C, dan mikrofon.

Untuk menyalakan headset, kita hanya perlu menekan tombol power selama 3 detik kurang lebih sampai indikator di dekat tombol tersebut berwarna biru kelap kelip yang artinya sedang menunggu untuk disambungkan. Ketika tersambung dengan device yang dipasang wireless transceiver, maka indikatornya tidak akan kelap kelip lagi dan diam di warna biru.

Bukan hanya untuk menyalakan atau mematikan headset, tombol power juga berfungsi untuk multimedia. Jadi memang tombol powernya multifungsi. Tekan sekali untuk play/pause, dua kali untuk skip track, dan tiga kali untuk previous track.

Review razer barracuda x: headset wireless ringan berdesain aviasi 24

Terdapat USB C di sini yang menjadi port untuk charging. Saat masuk di-charging, indikator lampu akan berubah ke warna hijau kedap-kedip. Sedangkan saat terisi penuh baterainya tidak akan kedap-kedip lagi.

Ada juga 3,5mm combo jack yang bisa kita gunakan untuk masuk ke mode wired, terutama ke smartphone. Tetapi apakah kabel USB A to USB C selain menjadi charging headset juga bisa digunakan sebagai jalur ke mode wired? Sayangnya tidak.

Setidaknya saat penulis coba dalam review Barracuda X ini, kabel tersebut hanya berfungsi untuk charging saja. Untuk masuk ke mode wired kita bisa menggunakan kabel 3,5mm combo jack baik itu ke system unit PC atau ke device lainnya yang memiliki port tersebut seperti smartphone. Dan mikrofon serta tombol mute akan tetap berfungsi meskipun dalam mode wired.

Tahan Lama, Tapi Pendek

Menyoal konektivitas, Barracuda X sebagai headset wireless memakai 2.4GHz yang memiliki latensi ultra-low. Saat masuk ke mode wireless sendiri, headset ini tahan hingga 20 jam lamanya. Ketahanan baterai hampir seharian atau 24 jam ini tentunya akan mendukung aktivitas bagi para gamer hardcore atau juga streamer.

Secara kapasitas baterai, penulis tidak mengetahuinya karena tidak ada informasi detail mengenai baterai. Razer pun tidak mencantumkan besarannya baik di buku manual maupun pada box. Tetapi yang pasti, headset ini memang bisa dipakai hingga berpuluh-puluh jam lamanya.

Kemudian jarak wireless yang bisa ditempuh Barracuda X hanya sekitar 5-6 meter dengan 1 shielding atau dinding penghalang. Pendek memang. Bahkan jangkauan headset dari Razer ini masih kalah dengan Rexus Daxa TS1 yang bisa menjangkau hampir 9 meter.

Jangkaun jarak ini masih cocok jikalau kalian ingin menggunakan headset ke PS4/PS5 dan duduk di sofa. Saat di luar jangkaun, indikator lampu headset akan kedap-kedip yang artinya sedang mencari sinyal atau pairing. Dan meskipun masih kurang menjangkau sofa, tinggal tarik saja kabel USB untuk menaikkan jarak jangkauan headset di mode wireless-nya.

Mikrofon Razer Barracuda X yang Satu Arah

Review razer barracuda x: headset wireless ringan berdesain aviasi 25

Mikrofon Barracuda X memakai Razer HyperClear Cardioid Mic. Dari penamaannya tersebut, pick up pattern mikrofon headset ini ialah cardioid atau cenderung ke satu arah yang terfokus. Mikrofon headset yang detachable ini memiliki gagang atau tangkai yang lentur jika diarahkan, tetapi tetap solid. Maksudnya ialah mikrofonnya ini sangat penurut jika diarahkan sesuai keinginan penulis dan tidak akan balik lagi ke arah sebelumnya. Model mikrofon seperti ini sangat cocok untuk memposisikan jarak dengan mulut.

HyperClear Cardioid Mic milik Barracuda X memiliki perekaman dengan noise suppression untuk komunikasi yang lebih jelas. Belum lagi kita mendapatkan foam filter untuk memungkinkan noise angin lebih diminimalisir lebih dalam lagi.

Untuk perekaman mikrofon, penulis mencoba merekam menggunakan Audacity di PC yang tentunya tanpa editing audio sama sekali alias mentah. Dan perekaman ini penulis coba dalam keadaan wireless.

Dari yang terekam, suara terdengar natural dan jernih. Secara intensitas pun termasuk besar saat gain dimaksimalkan. Namun, suara nafas jika mikrofon terlalu dekat dengan mulut akan masuk dan itu suaranya sangat jelas terdengar.

Kalian bisa memberi pendapat mengenai perekaman mikrofon Barracuda X setelah mendengar hasil perekamannya berikut ini:

Suara yang Kaya Treble

Pada akhirnya kita akan masuk ke babak final dari sebuah ulasan produk headset yaitu tidak lain ialah suara.

Selama menggunakan headset untuk menyusun narasi review Barracuda X ini, penulis terkesan dengan suara dari driver headset. Razer Barracuda X sendiri memakai audio driver bernama Razer TriForce 40mm yang merupakan desain paten milik Razer.

Driver headset tersebut mempunyai kemampuan untuk menghasilkan suara yang tidak muddy. Dan memang benar saat penulis mencoba mendengarkan berbagai genre musik, salah satunya Ordinary World dari Duran Duran, suara yang terproduksi terdengar detail dan jernih. Bukan hanya itu, driver Razer TriForce 40mm ini mampu mengeluarkan suara yang kaya akan treble dengan bass lebih kuat dan terkontrol.

Instrumen musik Ordinary World pun bisa penulis dengar dengan sangat jelas entah itu di kanan atau kiri headset. Petikan gitar dan drum bisa dengan cakap terdengar secara detail dan mendalam. Backing vokal pun juga sama terdengar dengan jelas. Bukan hanya itu, sound stage-nya terdengar luas dan seolah-olah penulis bisa masuk ke dunia atau berada di situ sesuai apa yang terdengar.

Gaming Tak Perlu Ragu Lagi

Review razer barracuda x: headset wireless ringan berdesain aviasi 26

Lalu menyoal gaming, kali ini penulis tidak mencoba Apex Legends melainkan gim FPS sejuta umat dari Valve yaitu Counter Strike: Global Offensive atau CS:GO dan Rainbow Six: Siege.

Latensi saat bermain gim dengan dukungan 2.4GHz wireless-nya tidak perlu diragukan lagi karena latensinya tidak akan menggangu jalannya permainan. Suara tembakan saat mouse ditekan terdengar bersamaan keluar di headset. Ini bisa penulis jamin karena selama bermain, latensinya sangat tidak ada kendala untuk bermain gim.

Secara besaran memang penulis kurang mengetahui delay atau latensinya, tetapi setidaknya, kalian bisa membuktikannya sendiri dengan membeli headset dari Razer ini. Belum lagi dengan adanya kabel adapter, jarak dongle wireless ke headset jadi semakin dekat yang alhasil, secara latensi juga semakin tipis.

Kemudian saat bermain, letak step musuh baik itu di kanan, kiri, atas, bawah atau dari segala arah mata angin itu terdengar semua dengan detail dan jelas. Begitu juga suara tembakan bisa penulis ketahui arahnya secara cermat dan cekatan. Kemampuan driver headset-nya memberikan sinyal letak atau posisi yang sangat bagus. Step lawan dengan suara tembakan terpisah secara apik dan tidak saling tumpang tindih satu sama lain.

Bahkan suara respawn musuh saat bermain di mode casual deathmatch langsung terjabarkan letaknya. Tanpa basa-basi karena tahu arahnya, langsung saja penulis kalahkan mereka sebelum ditembak. Berkat headset Barracuda X, pemetaan suara musuh mampu terkoordinasi dengan baik bersama penggambaran letak suara. Tidak ada komplain dari penulis pribadi mengenai kemampuan driver headset untuk bermain gim.

Hanya saja mungkin menyoal intensitas suara. Alangkah baiknya saat memakai Barracuda X tidak perlu dimaksimalkan gain-nya karena di angka 70-80 persen itu lebih dari cukup. Hal ini dikarenakan penulis merasa bahwasannya gain maksimal terdengar terlalu keras hingga bocor ke luar earcup.

Spesifikasi Razer Barracuda X

Frequency Response : 20Hz – 20kHz

Impedance : 32 Ω @ 1kHz

Sensitivity : 96dBSPL/mW@1kHz by HATS

Drivers : Customized Dynamic 40mm Driver

Inner Ear Cup Diameter : 60 x 40mm

Connection Type : USB Type C

Cable Length : 1.5m / 4.92 ft

Approx. Weight : 250g / 0.55lbs

Microphone Frequency Response : 100Hz – 10kHz

Sensitivity Microphone (@1kHz) : -42 ± 3 dB

Pick-up Pattern : Unidirectional

Bagi yang tertarik setelah membaca review Razer Barracuda X di Gamedaim Review ini, kalian bisa membelinya seharga Rp1.699.000 melalui link berikut ini: Tokopedia

Informasi lebih lanjut mengenai Razer Barracuda X, kalian bisa mengunjungi situs resmi Razer.

Exit mobile version