Review Acer Nitro AN515-58: Kepalang Tanggung Namun Tetap Relevan

Acer Nitro 5 An515 58 Gamedaim Review 08

Acer Nitro 5 AN515-58

Perilisan dari 13th Generation Intel® Core™ Processors membawa pertanyaan besar, apakah Acer Nitro AN515-58 dengan spesifikasi default-nya bisa mengungguli segala konten yang hadir di 2023? 

Seperti yang diketahui, Nitro merupakan salah satu lini laptop gaming dari Acer yang memiliki ciri khas tertentu. Jika dibandingkan dengan Predator misalnya, Nitro justru cenderung dilahirkan sebagai laptop gaming entry-level dari sisi penggunaan GPU dan CPU. Namun, secara tampilan visual, kedua lini laptop gaming Acer tersebut makin hari makin mirip. Sebut saja Acer Predator Helios 300 (PH315-55) yang pernah Gamedaim bahas sebelumnya, laptop tersebut bisa dikatakan hampir serupa dengan Nitro AN515-58 yang akan Gamedaim bahas ini.

Zaman semakin berubah, tahun silih berganti, dan vendor GPU/CPU pun tidak ingin menjadi yang terbelakang. Ketika NVIDIA sudah merilis RTX 40 Series dan Intel memperkenalkan 13th Generation Intel® Core™ Processors, namun Nitro AN515-58 masih berkutat di RTX 30 Series dan 12th Generation Intel® Core™ Processors. Oleh karena itu, apakah laptop gaming ini masih dan atau cukup relevan dengan tahun 2023?

Simak review Acer Nitro AN515-58 berikut ini.

(Hanya) Terlihat Besar Tetapi Ringan

Layar laptop ketika dilihat dari sudut pandang bird-eye level

Impresi pertama Penulis ketika memegang laptop gaming Acer ini ialah ringan meski terlihat besar. Memang, kebanyakan laptop gaming karena mengejar performa, secara bobot dan ukuran itu cenderung besar. Tidak seperti tipe consumer laptop lainnya, entah itu di kelas bisnis maupun content creation. Nah, tipe gaming cenderung didesain besar karena mengusung layar laptop yang besar pula, dan juga secara bobot bisa menyentuh 3kg. 

Layaknya laptop 15.6 inch pada umumnya, Acer Nitro AN515-58 memiliki ukuran yang cukup moderat. Ukuran panjang 36cm, lebar 27cm, dan ketebalan body laptop di 2.69cm ini membutuhkan ruang yang tepat jika ingin dibawa bepergian menggunakan tas. 

Menyoal bobot, laptop Nitro ini akan menambah beban tas kalian sebesar 2.5kg yang termasuk moderat juga. Belum menyentuh bobot 3kg menjadikan laptop gaming ini bisa saja ditenteng dengan satu tangan. Tetapi, akan lebih baik untuk ditenteng menggunakan tas karena material laptop ini berasal dari plastik.

Body laptop dominan dibuat berdasarkan bahan plastik polycarbonate yang terasa tidak ringkih meski jika ditekan akan tertekan. Dalam review ini, Penulis menerima warna Obsidian Black yang tidak begitu unik, tetapi cukup elegan jika disandingkan dengan laptop premium lainnya. 

Merilik pada bagian belakang layar, bagian ini cenderung licin dan sangat mudah tercap debu maupun minyak. Alhasil, bagian tersebut menjadi spot penting untuk sering-sering dibersihkan agar menjaga kebersihan laptop. 

Logo Acer pun terpampang di bagian ini. Tetapi, Acer membuat logo mereka agak menyempil, yakni di sisi ujung atas bagian tengah. Meski logo Acer dibuat menyempil, tetapi aksen khas ala “Nitro” di body layar belakang laptop ini seakan-akan mewakilkan ciri khas Nitro secara menyeluruh. Kita pun akan dengan gamblang diperlihatkan logo NITRO berwarna merah di bagian engsel belakang. 

Logo Nitro yang menyempil di bagian engsel
Acer Nitro 5 tampilan panel belakang dengan aksen bergaris ala Nitro
Webcam laptop yang menyempil meski tidak terdapat penutup
Logo Acer di frame bawah layar laptop

Dibekali laptop berukuran 15.6 inch, laptop Nitro ini memiliki frame yang sayangnya masih dari plastik, namun sudah “agak” bezeless. Hanya saja, sisi frame bagian bawah tidak setipis sisi lainnya. Maklum saja, di bagian tersebut Acer menempatkan sticker dan logo sebagai branding laptop yang sebetulnya opsional saja. Acer seharusnya dan bahkan sangat bisa membuat logo di frame jadi mengecil, begitupula dengan sticker-nya agar mendapati layar yang semakin bezeless

Sebagai contoh, Acer menaruh kamera webcam di sisi atas frame yang tidak mengubah drastis segi kelebaran sisi frame. Dari sini, frame atas tetap tampil lebih tipis dibandingkan frame bawah. Teruntuk webcam ini memiliki resolusi 720p@30 FPS.

Layar sebuah laptop tidak semerta berdiri kokoh tanpa penyangganya. Engsel menjadi penyangga sebuah layar dan sekaligus mempermudah kita untuk membuka layar maupun menutupnya. Di sini, engsel Nitro 5 amatlah ringan untuk ditarik hanya dengan satu jari saja. Selain itu, body laptop secara keseluruhan tidak terangkat yang berarti mekanik engsel bisa bekerja sama dengan baik bersama bobot laptop. Hanya saja, laptop ini belum bisa ditidurkan atau diputar 180 derajat.

Tampilan sisi samping engsel laptop

Penulis pribadi percaya bahwa sebuah laptop gaming memiliki kecenderungan terhadap bentuk charger mereka. Semakin besar adapter charger sebuah laptop, maka semakin tinggi pula performa laptop tersebut—mengingat spesifikasi “gajah” membutuhkan daya yang “gajah” pula. Beruntung, adapter charger laptop ini tidak begitu besar dibandingkan Acer Predator Helios 300 SpatialLabs Edition misalnya. Karena itu, kita bisa menyelipkan adapter charger ke dalam tas tanpa memakan ruang lebih banyak.

Keyboard laptop tanpa backlit RGB di ruangan yang terang benderang (indoor)

Beralih ke bagian keyboard. Laptop Nitro 5 menghadirkan full-size keyboard yang didesain ala Nitro dengan ciri khas translucent side yang membuat backlit LED RGB semakin terlihat gloomy. Tanpa aksen backlit pun, legend keycaps berwarna putih yang kontras dengan keycaps hitam ini dapat dengan mudah dikenali karena visibilitasnya cukup tinggi. Bahkan, dalam ruangan gelap sekalipun, warna putih legend font keycaps tetap terlihat karena dibantu translucent side keycaps.

Backlit keyboard menyala

Berjumlah total sekitar 108 tombol, terdapat tombol khusu Nitro 5 di sini yang berlogokan “(N)”. Fungsi tombol tersebut ialah shortcut agar masuk ke software Acer NitroSense yang secara efisien mengatur performa laptop ke mode tertentu. Lalu, terdapat juga tombol Power di paling ujung kanan layaknya laptop kekinian yang tidak lagi menggunakan tombol dedicated

Berbicara soal rasa typing, keyboard Nitro 5 ini ada rasa semi mekanikal karena memberikan sedikit bump dan produksi typing yang cukup akustik. Jarak antar-keycaps yang tidak begitu lebar pun mempermudah jari-jemari untuk beralih dari satu tombol ke tombol lainnya. Jika digunakan untuk mengetik cepat, keyboard laptop ini cukup mumpuni mendukung aktivitas tersebut. 

Meski merupakan laptop gaming, kehadiran deretean Numpad di sisi kanan akan sangat membantu untuk pekerjaan yang banyak bersinggungan dengan hitung-hitungan. 

Jika dilirik secara detail, beberapa tombol memiliki kepadatan transculent side yang lebih bold dibandingkan tombol lainnya. Mereka yang mendapatan kepadatan ini ialah tombol WASD, 4 tombol arrow, dan tombol NitroSense. Profil seperti ini memberikan visibilitas yang lebih pakem untuk indera penglihatan agar dapat menggunakan tombol secara tepat tanpa saltik.

Lalu, pada bagian bawah yang tidak sejajar dengan tombol Spacebar—agak risih dilihat—terdapat touchpad yang berukuran sedang (10.6cm x 7.8cm). Hampir membentuk persegi, touchpad laptop Nitro 5 sudah cukup andil memberikan ruang yang baik dalam menggerakkan kursor. Namun, jika kalian sudah memakai mouse, touchpad atau trackpad laptop dapat dinonaktifkan dengan cara FN+2 agar kursor tidak bergeser ketika pergelangan tangan menempel ke body laptop.

Port Medioker dan Banyaknya Lubang Exhaust

Laptop Nitro ini cukup menyediakan kebutuhan untuk banyak aktivitas meski medioker dan terdapat satu hal yang kurang. Dari tiga sisi laptop, setiap sisi memiliki port yang berbeda satu sama lain. 

Port untuk mencolok headset yakni audio jack 3.5mm terdapat di kiri yang berjejer dengan USB 3.2 Gen 1 berkecepatan 5 Gbps, dan Ethernet (RJ-45) yang tentunya berguna untuk menyambungkan kabel internet ke laptop. Meski sudah mengusung USB 3.2 atau biasa disebut sebagai SuperSpeed USB, tetapi secara generasi sudah tertinggal satu generasi di mana laptop keluaran 2023 sudah memakai USB 3.2 Gen 2 yang memiliki kecepatan 10 Gbps. Namun balik lagi, hal ini dapat dimaklumi karena ketertinggalannya tidak begitu jauh. 

Port bagian kanan
Port bagian belakang
Port bagian kiri

Kemudian, pada bagian samping kanan inilah yang justru sudah mendapati 1x USB 3.2 Gen 2, dan 1x USB 3.2 Gen yang mendukung power-off charging. Fitur power-off charging ini sangat berguna untuk mengisi daya gadget atau smartphone ketika laptop dalam keadaan hidup maupun mati. Jadi, fitur ini sangatlah cocok untuk kalian yang sering nomaden dan tidak sempat melakukan charging pada smartphone

Terakhir, port belakang di dekat engsel ini cukup beragam. Terdapat port untuk charging, Thunderbolt 4, dan HDMI 2.1 yang diklaim mendukung resolusi 4K@120FPS. Penulis tidak dapat mencoba fitur HDMI 2.1 ini. Selain itu juga, masih banyak perdebatan mengenai kompabilitas HDMI 2.1 terhadap dukungan resolusi 4K@120FPS yang diklaim oleh vendor. Namun, HDMI 2.1 nyatanya belum tentu bisa mendukung resolusi UHD tersebut. 

Hal yang kurang dari port laptop ini ialah ketersediaannya dan dukungannya terhadap content creation atau photography/videography. Yup, di laptop gaming ini sayangnya belum ada SD card reader secara dedicated. Alhasil, kita diharuskan membawa USB SD card reader secara terpisah. 

Meski memiliki kekurangan dari segi port, tetapi sisi konektivitas laptop ini memang tidak bisa diremehkan. Dukungan Intel® Killer™ Ethernet  E2600 Controller dan Intel® Killer™ Wi-Fi 6 AX1650i termasuk jajaran yang terupdate karena memberikan kecepatan tinggi. Kedua konektivitas ini akan sangat berguna meminimalisir kemungkinan adanya lagging ketika bermain gim, terutama gim kompetitif yang membutuhkan intensitas dan konsentrasi tingkat tinggi.

Beralih ke exhaust, Acer mengimplementasikan desain chassis ke laptop Nitro 5 ini secara lebih baik lagi dibandingkan pendahulunya. Port quad-exhaust yang terdapat pada 4 titik laptop ini menjadi faktor utama dalam melakukan pembuangan angin yang bekerja sama dengan kipas ganda ditambah saluran masuk ganda, baik pada bagian atas maupun bawah. 

Alas laptop yang dibekali banyak hole

Jika kita melirik ke alas, body laptop seakan-akan terlihat seperti sebidang tanah yang simetris. Acer sendiri mengklaim bahwa desain chassis ini menaikkan tingkat airflow hingga 25% lebih baik sehingga pendinginan laptop bisa mencapai tingkat efisiensi tertingginya.

Pengguna juga memiliki kendali penuh terhadap kecepatan fan pendingin laptop ini yang berujung pada tingkat performa. Melalui software NitroSense, hal tersebut sangat mudah dilakukan hanya dengan satu klik.

Menolak QHD

Layar laptop ketika diputar video FHD

Hal lain yang cukup disayangkan dari laptop gaming ini ialah keterbatasannya menyoal layar. 

Acer Nitro 5 model AN515-58 masih memiliki resolusi layar FHD atau 1920px x 1080px saja, belum QHD apalagi 4K. Padahal, layar berukuran 15.6 inch akan sangat memanjakan mata jika sudah didukung resolusi yang keluar dari zona moderat atau medioker seperti ini. Meski begitu, Penulis tetap mengapresiasi pengusungan panel layar laptop ini yang IPS. Memang, panel IPS tidak selalu menjadi yang terbaik. Terdapat panel lain yang memiliki tingkat akurasi warna lebih baik, salah satunya VA. 

Panel IPS laptop ini memiliki refresh rate layar yang bukan lagi standar, yakni di 165Hz walaupun secara response time berkutat di 3ms. Jika panel TN digunakan laptop ini, mungkin secara waktu respon layar akan berkali-kali lebih cepat. Tapi, sisi terangnya panel IPS ialah bisa menjaga akurasi warna. Alhasil, pengguna dapat melakukan editing, graphic design, atau bahkan menonton film secara lebih biak.

Teruntuk yang terpaksa bermain gim di luar ruangan, layar laptop ini tidak sepenuhnya menghalau pantulan cahaya matahari jika terpapar secara langsung. Oleh karena itu, akan lebih baik jika layar laptop sedikit ditundukkan ke bawah jikalau terkena paparan sinar matahari yang berintensitas tinggi. Namun, tak perlu khawatir, layar laptop sudah cukup baik untuk digunakan secara outdoor untuk membaca dokumen maupun menonton video musik.

Performa Kepalang Tanggung

Sticker Intel dan NVIDIA GeForce RTX

Spesifikasi lengkap yang Penulis terima untuk seri Acer Nitro 5 ini, yakni: Intel® Core™ i5-12500H Processor, NVIDIA® GeForce® RTX 3050 VRAM 4GB, 8GB DDR4 RAM, dan 512GB PCIe Gen 4 NVMe M.2 SSD. Kombinasi paket lengkap jeroan yang diusung Nitro 5 seri ini bisa dikatakan kepalang tanggung, terutama pada bagian storage dan kapasitas RAM. 

Kapasitas penyimpanan ½ TB untuk tahun 2023 terbilang sempit jika akan diisi beberapa gim kategori AAA yang memang membutuhkan ruang penyimpanan besar. Penulis hanya baru menyimpan dan meng-install 5 gim, yakni: Apex Legends, Assassin’s Creed Valhalla, Kena Bridge of Spirits, Dota 2, dan Shadow of the Tomb Raider saja secara kapasitas hampir penuh. Bukan hanya itu, kegiatan multitasking kurang begitu memadai di laptop gaming ini karena masih 8GB RAM saja. Akan lebih leluasa jika Acer secara langsung memberikan kapasitas 16GB RAM agar sembari bermain gim, kita bisa membuka Google Chrome misalkan. 

Pengusungan RTX 30 Series dan 12th Generation Intel® Core™ Processors dapat diakui tidak begitu lawas. Meski begitu, yang dimiliki laptop ini merupakan (salah satu) seri terendah dari generasi masing-masing GPU dan CPU. Namun, untuk gaming kelas berat seperti Apex Legends dan beberapa gim yang akan Penulis coba pada review kali ini memberikan hasil yang cukup memuaskan berkat 14 cores dan 20 threads yang dimiliki prosesor laptop ini.

Sebelum ke pengujian gim, seperti biasa, Penulis akan menghadirkan bukti uji performa/benchmarking menggunakan beberapa software kenamaan yang familiar di telinga.

Pertama, pengujian Blender 3D. Di sini, rendering demo file ‘Nicole Morena’ membutuhkan waktu setidaknya 1 menit dan 40 detik untuk satu frame—cukup cepat. Lalu untuk Cinebench R23, spesifikasi Nitro 5 pada sisi CPU mendapati 11617 points untuk multi core dan 1705 points untuk single core-nya. Terlihat di table ranking bahwa CPU untuk single core menduduki peringkat pertama dibandingkan pendahulunya yang berarti memang terdapat peningkatan cukup signifikan. Berbeda dengan multi core yang justru menempati posisi ke-3.

Hasil rendering scene ‘Nicole Morena’ melalui Blender 3D
Cinebench R23

Menyoal storage, laptop ini mengandalkan SSD yang diklaim Acer mampu menyentuh kecepatan 16Gb/s. Menurut CrsyalDiskMark 8, hal tersebut merupakan kebenaran karena kecepatan read dari storage laptop ini menyentuh 1.6GB/s dengan kecepatan write di 1.1GB/s.

CrystalDiskMark8

Beralih ke 3Dmark yang memberikan opsi benchmarking lebih luas lagi. Pengujian Time Spy Stress Test berhasil menembus angka minimum untuk pass the test. Secara persentase, 98% stabilitas Acer Nitro 5 ini dinyatakan lulus uji Stress Test. Ketika Stress Test berlangsung, Penulis mengatur pengaturan fan laptop ke Max melalui NitroSense. Dengan kecepatan hingga 7000 RPM untuk GPU dan CPU, suhu kedua jeroan tersebut sangat naik signifikan. Suhu CPU menyentuh 91° C dengan suhu terkecilnya di 46° C. Sedangkan untuk GPU menyentuh 57° C dengan minimal di 39°.

Time Spy Stress Test di 3DMark
Hasil HWMonitor ketika laptop dihadapi dengan Stress Test di 3DMark

Kemudian untuk Fire Strike mendapati 11278 points, Time Spy mendapati 4718 points, dan Time Spy Extreme mendapati 2212 points. Ketiga pengujian ini mengestimasikan performa Apex Legends di pengaturan 1080p Ultra bisa menembus 100+ FPS ketika bermain. Namun, apakah benar seperti demikian?

Pengujian Fire Strike di 3DMark
Pengujian Time Spy di 3DMark
Pengujian Time Spy Extreme di 3DMark

Ketika bermain Apex Legends, Penulis mencoba mengikuti pengaturan yang diestimasikan oleh 3Dmark. Hasilnya seperti yang diperlihatkan oleh FPS Monitor, Apex Legends di 1080p Ultra mendapati rata-rata 67 FPS dengan titik terendahnya di 20 FPS dan titik tertinggi di 187 FPS . Drop frame rate sangat terasa ketika loncat atau sedang berada di ruangan terbuka. Apalagi, jika mengeluarkan skill ultimate Gibraltar dan Bangalore, FPS akan drop secara cukup signifikan. Padahal, laptop sudah didorong ke performa terbaiknya.

Lalu, bagaimana dengan gim lainnya?

Pengujian gim selanjutnya ialah Dota 2. Di pengaturan yang sama dengan Apex Legends, Dota 2 nampak moderat. Mencapai FPS rata-rata di 72 FPS dengan maksimum di 158 FPS, capaian minimum Dota 2 di Acer Nitro 5 AN515-58 ialah 21 FPS. 

Apex Legends dengan tampilan FPS Monitor
Dota 2 mendapati rata-rata 72 FPS

Semua gim yang diuji coba memang diatur ke pengaturan rata kanan atau mentok. Melihat fenomena ini, Penulis sangat menyarankan untuk mengatur gim ke setting rata tengah atau medium. Selain itu, laptop ini akan mendapati ruang yang lebih baik lagi jika RAM sudah di-upgrade ke 16GB, bukan 8GB seperti spesifikasi yang diterima. Selain memberikan opsi untuk multi-tasking, RAM 16GB bisa bermain gim tanpa khawatir lemot ketika membuka gim AAA.

Kesimpulan

Review Acer Nitro AN515-58: Kepalang Tanggung Namun Tetap Relevan

Acer Nitro 5 AN515-58 dapat dengan percaya diri tetap relevan di gempuran generasi CPU dan GPU terbaru yang tetap mengandalkan Intel® Core™ i5-12500H Processor dan NVIDIA® GeForce® RTX 3050 VRAM 4GB. Meski tidak begitu memadai untuk pengaturan rata kanan terkhusus gim AAA seperti Apex Legends, namun laptop ini akan lebih tepat untuk bermain gim dalam pengaturan rata tengah saja. Sayangnya, RAM 8GB kepalang tanggung yang seharusnya minimal di 16GB untuk mendukung aktivitas multitasking. Alhasil, pengguna diharuskan melakukan upgrade mandiri agar menambah kapasitas RAM.

81%

SCORE

PROS

  • Perpaduan CPU dan GPU yang tetap relevan di 2023

  • Performa berjalan stabil meski dipakai selama berjam-jam

  • Panel dibekali refresh rate yang tinggi

  • Akses pengaturan mode dan fan yang instan

CONS

  • Layar belum QHD

  • Pengusungan RAM 8GB yang kepalang tanggung

  • Ketiadaan port SD Card

REVIEW BREAKDOWN

Design

Build Quality

Performance

Audio Quality

Panel Screen

Port

Price

Acer Nitro 5 AN515-58 dibandrol dengan harga Rp14.299.000 untuk varian 12th Generation Intel® Core™ Processors  yang dapat dibeli melalui link berikut ini.

Exit mobile version