Munculnya para digital nomad di era digital ini sepertinya dilihat oleh Acer sebagai peluang untuk menghadirkan laptop convertible Acer Aspire 5 Spin 14 yang dapat memenuhi produktivitas dari jarak jauh.
Di zaman orang tua kita atau para generasi baby boomers, pekerjaan idaman tidak lain dan tidak bukan ialah menjadi pegawai tetap di sebuah lembaga pemerintahan. Namun, seiring perkembangan teknologi yang diikuti oleh penetrasi internet yang semakin luas, banyak sekali pekerjaan yang mulai bermunculan, salah satunya pekerjaan di bidang kreatif (creative worker).
Beberapa profesi yang sangat kental akan dunia kreatif, seperti desain, konten, fotografer, hingga editor merupakan salah satu pekerjaan kreatif yang tidak selalu membutuhkan physical meeting antar satu sama lain. Hanya dengan bermodalkan sebuah device, kita pun bisa mengerjakan tugas dari jarak jauh. Itulah yang ditawarkan oleh Acer melalui laptop convertible 2-in-1 Acer Aspire 5 Spin 14 yang diklaim untuk tetap melakukan produktivitas ketika di manapun kalian berada.
Simak review Acer Aspire 5 Spin 14 berikut ini.
Contents
Berdesain Klasik dan Kokoh

Siluet atau design language yang diterapkan pada Acer Aspire 5 Spin 14 mengingatkan Penulis dengan rilisan laptop sekitar tahun 2015 silam. Layaknya laptop pada umumnya di tahun-tahun tersebut, laptop biasa—atau biasa disebut consumer—yang digunakan oleh banyak orang ini memiliki visual yang biasa aja dan tidak ada kesan istimewa. Namun, sebagai laptop keluaran terkini, tentu Acer membuat Acer Aspire 5 Spin 14 lebih memorable dengan beberapa hal, salah satunya tipe convertible itu sendiri.
Dirancang untuk mudah dibawa bepergian, laptop ini memiliki bobot 1.6 kg dengan ukuran rincian: panjang 22 cm, lebar 32 cm, dan ketebalan di 1.7 cm saja. Ukuran tersebut mendukung layar laptop berukuran 14” yang sesuai namanya sehingga mudah dimasukkan ke dalam tas yang tidak besar sekalipun.


Meski body sasis secara dominan terbuat dari plastik yang cukup solid sehingga terkesan kokoh dan berdesain klasik dikarenakan warna keabu-abuannya yang terlihat mewah. Di samping itu, sayangnya tangan akan terasa berat jika mengangkat laptop hanya dengan satu tangan meski bobotnya di bawah 2 kg. Mungkin akan terasa ideal jika laptop yang “dirancang untuk bepergian” ini bisa menurunkan beban hingga 300g lebih ringan atau sekitar 1.3kg saja.
Pada bagian layar yang sudah bezeless ini memberikan okupasi display yang lebih lebar karena ketiadaan frame sehingga terasa lebih besar memandang ke layar laptop. Sisi belakang layar yang sepertinya terbuat dari plastik namun lumayan solid ini akan melindungi sisi belakang layar dari benturan. Menyoal visual, sisi belakang layar sangatlah sepi, hanya terdapat logo ACER di sisi atas saja. Memang tidak ada yang istimewa di bagian ini, tetapi membuat laptop justru terlihat elegan dilihat dari kejauhan.




Engsel laptop sayangnya lumayan menghambat jari-jemari ketika menarik layar dengan satu jari saja. Sasis utama laptop pun ikut terangkat ketika Penulis menarik layar laptop dengan satu jari. Alhasil, layar laptop harus ditarik dengan menarik layar ke belakang sekaligus menahan body utama laptop dengan jari lainnya agar body tidak ikut terangkat. Hal ini tentu menjadi sebuah cons untuk sebuah laptop convertible yang seharusnya di sisi kehalusan engsel jadi hal yang diutamakan karena menyangkut kenyamanan.
Dua batangan engsel laptop yang bahannya sangat solid ini menahan layar laptop agar dapat dilipat hingga 360 derajat penuh ke belakang. Engselnya memang cukup membutuhkan tenaga lebih untuk dilipat, namun hal tersebutlah yang dapat menahan laptop convertible ini agar tidak balik ke posisi sebelum dilipat—jadi kokoh di pengaturan ketika sudah dilipat.



Pengguna juga melipat laptop dalam bentuk tenda (model tent) ketika ingin memangku laptop di kedua bahu maupun ditaruh di meja sekaligus. Nantinya, keyboard akan otomatis dinonaktifkan secara seamless seketika layar laptop dilipat setidaknya lebih dari 180 derajat. Hal tersebut diperlukan agar kita bisa mendapatkan grip tambahandi keyboard untuk memegang laptop dalam keadaan tent atau ketika dilipat penuh.
Model engsel pada laptop ini akan membuat body utama agak sedikit terangkat ketika layar dalam posisi di sekitar 120 derajat. Oleh karena itu, posisi mengetik di keyboard otomatis akan ikut berubah dari biasanya ketika layar laptop di posisi tegak atau 90 derajat.



Exhaust fan laptop ini tepat berada di alas yang dibuat hole secara banyak dan kecil. Bukan hanya itu, exhaust juga terdapat pada sisi dekat engsel yang menjorok ke kanan. Penulis pribadi tidak begitu mengetahui alasan di balik peletakan exhaust yang justru menjorok ke kanan. Padahal, tempat pembuangan panas satu ini bisa digeser ke tengah agar terlihat lebih ciamik dan simetris, serta tidak membuat mereka yang OCD—termasuk Penulis—merasa gregetan.


Beralih ke keyboard, feeling pengetikan laptop convertible di lini consumer Acer ini hampir mirip dengan laptop commercial milik Acer, yakni Acer TravelMate P6 maupun TravelMate P2. Rasa pengetikan mendorong Penulis untuk mengetik secara cepat karena total travel dan feedback yang diberikan terasa nyaman oleh jari-jemari.
Beberapa ukuran tombol pun tidak dibuat terlalu mini, kecuali tombol panah Atas dan Bawah yang membuat pengalaman mengetik di keyboard eksternal pada umumnya bisa diaplikasikan ke keyboard laptop ini. Meski secara type feeling cukup nyaman, tetapi bagian keyboard ini kurang kokoh. Jadi ketika jari-jemari terlalu menekan tombol, maka sasis bagian keyboard akan ikut terdorong ke bawah.
Cara mengaktifkan laptop ini cukup mudah, yakni hanya dengan menekan tombol Power di pojok kanan. Selain itu, jika berada di ruangan gelap dan membuat visibilitas legend tombol sukar terbaca, keyboard ini memiliki backlit berwarna putih dengan 2 tingkatan yang dapat diaktifkan melalui tombol F11.

Mengenai trackpad, ukurannya hampir sepanjang Spacebar, tetapi tidak diletakkan sejajar dengan Spacebar. Posisi trackpad yang cenderung ke kanan ini amatlah presisi, baik bagi tangan kanan maupun kiri jika ingin mengarahkan kursor melalui trackpad. Di sisi ujung kiri atas trackpad pun terdapat fingerprint sensor untuk masuk ke laman Windows secara cepat dan tentunya aman menggunakan Windows Hello.
Port Minim Namun Up-To-Date




Acer Aspire 5 Spin 14 sebagai laptop yang siap dibawa bepergian ini hanya memiliki beberapa port saja yang hanya dapat dihitung dengan jari-jemari pada satu tangan—hanya 5 buah jika Kensington Lock dan DC-in tidak dihitung.
Pada sisi kanan, kita disediakan Kensington Lock, USB 3.2 Gen 1, dan audio 3.5mm jack. Pada sisi kanan ini pula slot untuk Acer Active Stylus 2.0 berada. Kemudian pada sisi kiri terdapat DC-in, Thunderbolt 4 (Type-C), HDMI 2.1, dan USB 3.2 Gen 2 yang sudah mendukung power-off charging sehingga mempermudah kita melakukan charging ke device lain dari laptop ini ketika laptop dalam keadaan tidak aktif.
Menurut Penulis, akan terasa lebih ideal jika Acer setidaknya menyematkan port SD Card Reader ataupun tambahan 1x Thunderbolt 4 pada laptop ini agar tidak terlalu sedikit. Kehadiran port Micro/SD Card Reader akan menjadi nilai tambah lebih mengingat laptop ini dirancang untuk mendukung produktivitas di ranah pekerjaan yang berhubungan dengan kreatifitas.
Layar Sentuh yang Atraktif

Layar 14 inch laptop ini sudah mendukung touchscreen atau layar sentuh yang dapat secara langsung mengoperasikan laptop melalui jari-jemari, maupun dengan bantuan aksesoris Stylus yang telah disediakan.
Memiliki rasio 16:10, layar laptop sudah dilengkapi fitur Acer BlueLightShield yang diklaim dapat mengurangi paparan sinar biru. Fitur ini membantu mata agar tidak mudah letih dan bisa mengoperasikan laptop dengan durasi lebih yang lebih panjang.
Acer mengimplementasikan panel IPS pada layar laptop ini yang resolusinya masih di bawah 2K atau WUXGA di 1920 x 1200 px saja. Namun, ketika dilihat secara langsung, layar laptop ini amatlah jernih ketika memutar konten-konten grafis tertentu. Ambil contoh ketika menonton music video atau sebuah serial di Netflix. Layar laptop ini mampu menghasilkan visual yang ciamik dengan keakuratan warna yang cukup—Acer sendiri tidak memberitahukan secara detail mengenai profil warna pada layar laptop ini.

Menyoal aksesoris pena atau Acer Active Stylus 2.0 nya ini memiliki ukuran panjang 12.5 cm yang cukup standar bagi sebuah Stylus. Respon layar dari sentuhan Stylus terasa smooth dan memberikan pengoperasian yang responsif, presisi, dan praktis ketimbang harus menggunakan jari-jemari secara langsung. Kita tetap bisa menyentuh layar dengan Stylus hingga sudut kemiringan 55 derajat. Besaran kemiringan tersebut cukup memberikan opsi untuk mengoperasikan layar laptop dari berbagai angle.
Performa Didukung Generasi Intel Terbaru

Acer Aspire 5 Spin 14 ditenagai processor Intel generasi ke-13, yakni I7-1335U dengan 10 cores dan kecepatan di 1.7GHz. Kemudian dari sisi graphics atau GPU, laptop ini menggunakan Intel Iris Xe Graphics 96 EU untuk mendukung kreator dalam melakukan produktivitasnya. Memang, kombinasi GPU dan CPU pada laptop ini bukanlah gaming-oriented dan justru lebih ke arah produktivitas saja. Hal tersebut pun semakin terlihat ketika Acer menyematkan 16GB LPDDR5 Dual Channel Memory yang tentunya sangat mendukung kegiatan multitasking sekaligus.

Lalu menyoal storage, Aspire 5 Spin 14 sudah memiliki 512 GB SSD PCIe NVMe Gen 4 yang menurut CrystalDiskMark 8 mendapati kecepatan 3.6 GB/s untuk write dan 3.3 GB/s untuk read. Angka tersebut merupakan perolehan yang termasuk cepat untuk laptop di kelasnya dan tahun perilisannya. Alhasil ketika ingin memindahkan data dari laptop ke device lain atau sebaliknya akan mempersingkat waktu lebih cepat.
Gamedaim Hadir di TikTok! Ayo Follow kami di @gamedaimcom dan dapatkan berbagai konten menarik seputar dunia game.
Mengingat laptop ini dirancang untuk kreator, pengujian Blender 3D untuk scene Nicola Morena membutuhkan waktu sekitar 2 menit dan 26 detik. Sedangkan ketika pengujian 3DMark Time Spy mendapati skor 1590 dan mengestimasikan GTA V berjalan 145+ FPS di 1080p Ultra. HWMonitor pun menunjukkan suhu laptop berada di 95 derajat ketika pengujian 3DMark berlangsung. Di samping itu, pengujian Cinebench R23 menunjukkan bahwa i7-1355U mendapati 808 skor untuk Single Core dan 5575 skor untuk Multi Core nya.




Kemudian, Penulis pun ingin mencoba bermain gim di laptop range 14 jutaan rupiah ini. Hasilnya, Dota 2 di pengaturan terendah (rata kiri) hanya mendapatkan rata-rata 98 FPS sayangnya. Meski memang terbilang gaming-able karena melebihi standar refresh rate layar di 60Hz, namun Penulis berekspektasi lebih untuk mendapatkan rata-rat minimal 2x refresh rate layar atau 120 FPS—apalagi ketika pengaturan Dota 2 berada di rata kiri. Tentu, hal tersebut juga dapat dimaklumi mengingat Acer Aspire 5 Spin 14 merupakan laptop kreasi atau produktivitas, bukan gaming layaknya Acer Nitro series.
Spesifikasi Teknis Acer Aspire 5 Spin 14
Acer Aspire 5 Spin 14 (varian Intel Core i7) | |
CPU | Intel® Core™ i7-1355U processor |
OS | Windows 11 Home |
LCD | 14,0″ IPS (WQXGA) 1920 x 1200, Acer BluelightShield™ LED-backlit TFT LCD, multi-touch, 16:10 aspect ratio. |
Memory | 16 GB LPDDR5 Dual Channel memory |
Hardisk | 512 GB SSD PCIe Gen4 NVMe |
Graphic | Intel® Iris® Xe Graphics 96 EU |
Webcam | FHD Webcam with TNR |
Port | HDMI® port |
USB | 2x USB Thunderbolt 4 (Type-C)1x USB 3.2 Gen 2 (with power off charging features)1x USB 3.2 Gen 1 |
Bluetooth | Bluetooth 5.2 |
Wifi | KilWi-Fi 6E with MU-MIMO |
Audio | Teknologi Acer Purified Voice dengan pengurangan kebisingan AI pada mikrofon ganda bawaan. Fitur-fiturnya mencakup pengambilan suara dari jarak jauh, pengurangan kebisingan dinamis melalui jaringan saraf, beamforming adaptif, dan mode panggilan pribadi dan konferensi yang telah ditentukan sebelumnya.Kompatibel dengan Cortana with Voice.Dilengkapi dengan dua speaker stereo bawaan. |
Battery | Up to 14 hours |
Warranty | 1 Years Parts & 3 Years Service |
Height (mm) | 17.9 |
Weight | 1.6 kg |
Kesimpulan
Acer Aspire 5 Spin 14 dibandrol dengan harga Rp14.499.000 melalui link pembelian berikut ini.