Dulu, Cloud9 menjadi salah satu tim yang paling perkasa di scene kompetitif Dota 2 khususnya di region Amerika Utara. Bisa dibilang, Cloud9 selalu tampil perkasa jika berlaga pada berbagai turnamen yang ada.
Setelah sempat vakum selama 2 tahun lebih, Cloud9 kembali ke scene kompetitif Dota 2 dengan roster baru. Sayangnya, comeback dari Cloud9 tidak berjalan mulus sampai saat ini. Lalu, apa yang membuat Cloud9 sampai saat ini belum tampil begitu maksimal?
Roster Baru Butuh Adaptasi
Pertama, kita pasti tahu bahwa Cloud9 baru kembali dari masa istirahatnya selama 2 tahun lebih. Walau telah kembali dengan roster baru, penampilan Cloud9 nampaknya tak kunjung membaik.
Salah satu faktornya adalah roster baru milik Cloud9 butuh waktu adaptasi yang memang terbilang lama ketimbang tim lainnya. Inilah yang membuat Cloud9 kocar-kacir sampai saat ini.
Walau begitu, melihat penampilan Cloud9 akhir-akhir ini terbilang cukup bagus, mereka berhasil mengalahkan Evil Geniuses dan FURIA Esports di BTS: Pro Series. Tentu saja ini masih belum cukup bagi Cloud9. Mereka harus segera menemukan performa terbaik dari masing-masing pemain.
Telah Berganti Region Sebanyak 3 Kali
Sejak mengumumkan roster terbaru pada Februari 2020 lalu, Cloud9 memutuskan untuk tampil di region Asia Tenggara dengan mengikuti babak kualifikasi terbuka ESL One Los Angeles 2020.
Sayangnya, penampilan mereka di gelaran tersebut harus kandas setelah dikalahkan Motivade.Trust Gaming. Setelah turnamen tersebut, Cloud9 memutuskan pindah region ke Amerika Utara.
Disana, Cloud9 tampil pada gelaran WeSave! Charity Play – North America dan finish di posisi 3-4. Setelah turnamen tersebut, Cloud9 memutuskan pindah ke region Eropa seperti yang dilansir dari laman Liquipedia.
Tentu saja pergantian roster dan pindahnya Cloud9 ke region Eropa menjadi sebuah tantangan baru bagi tim tersebut. Sekarang, mampukah mereka menujukkan performa terbaiknya?
