Riot Games telah mengajukan mosi untuk mengakhiri kesepakatannya dengan FTX, perusahaan cryptocurrency yang saat ini mengalami fase kebangkrutan.
Informasi ini dipublikasikan oleh peneliti crypto bernama Molly White. Jika kalian tertarik dengan kontroversi NFT, metaverse, dan blockchain, kalian bisa melihat artikel kami lainnya di sini.
Riot Games Akhiri Kesepakatan Dengan FTX
Molly White melaporkan bahwa Riot Games secara resmi mengajukan mosi untuk mengakhiri kesepakatan mereka dengan FTX. Menurut Riot Games, pengajuan ini dilakukan karena adanya keterakitan dengan pengajuan kebangkrutan FTX.
Riot Games menambahkan bahwa kritik yang sangat publik terhadap keruntuhan FTX dan penangkapan baru-baru ini terhadap pendirinya, Sam Bankman-Fried, di antara alasan untuk mengakhiri kesepakatan tersebut.
Tidak ada cara bagi FTX untuk menyembuhkan kerusakan reputasi yang telah disebabkan oleh Riot sebagai akibat dari keburukan publik yang ditimbulkan oleh bencana sebelum pengajuan kebangkrutan FTX.
FTX tidak dapat memutar kembali waktu dan membatalkan kerusakan yang ditimbulkan pada Riot setelah keruntuhannya.
Riot Games
Riot Games awalnya memasuki kesepakatan dengan FTX pada tahun 2021 untuk mempromosikan FTX dalam League of Legends World Championship. Kontrak iklan mereka mengharuskan FTX melakukan serangkaian pembayaran selama 7 tahun.
Pada tahun 2022, FTX berhutang kepada Riot Games sebesar 12,5 juta USD, tetapi sejauh ini baru menutupi 6,2 juta USD saja. Pada tahun 2023, FTX harus membayar perusahaan game tersebut sebesar 12,8 juta USD.
Dokumen pengadilan yang diajukan oleh Riot Games mencatat bahwa pembayaran akan terus bertambah hingga tahun 2028.
