Mantan eksekutif PlayStation, Shuhei Yoshida, telah mengungkapkan bahwa Virtua Fighter membantu Sony Interactive Entertainment untuk menjual PS1 ke para pengembang third-party yang skeptis.
Informasi ini diungkapkan oleh Yoshida saat diwawancarai 4Gamer.net (via Automaton). Jika kalian tertarik dengan hardware di industri game, kalian bisa melihat artikel kami lainnya di sini.
Shuhei Yoshida: Virtua Fighter Membantu Sony Menjual PS1 ke Pengembang Third-Party yang Skeptis
12 Mei 2025 – Berbicara dengan 4Gamer.net, mantan eksekutif PlayStation, Shuhei Yoshida, membahas tentang pengalamannya dalam meluncurkan konsol pertama PlayStation, PS1, dan suka duka yang harus dihadapi timnya sebelum mengubah PlayStation menjadi sebuah merek yang sukses di seluruh dunia.
Pada tahun 1993, Yoshida ditugaskan ke tim PS1 sebagai anggota non-insinyur pertama mereka. Saat itu, Yoshida bertanggung jawab untuk mempresentasikan dan memasarkan prototipe PS1 kepada pengembang dan penerbit third-party.
Namun, karena PS1 dibayangkan sebagai konsol yang mengkhususkan diri pada grafis 3D, banyak pengembang dan penerbit yang menunda ide tersebut karena khawatir konsol ini tidak akan berhasil di pasar game.
Yoshida menjelaskan bahwa sebagian besar dari mereka tidak memahami potensi grafis 3D dan menyebutnya “mustahil digunakan untuk game”. Di sisi lain, para pengembang muda yang telah menggunakan grafis 3D pada PC seperti Sharp x68000 sangat antusias dengan prospek PS1.
Namco bahkan memiliki banyak aset dalam game arcade sehingga mereka sangat antusias untuk bekerja sama dengan pendiri PlayStation, Ken Kutaragi, di PS1.
Pada Agustus 1993, semuanya berubah ketika SEGA mempresentasikan game fighting 3D mereka yang baru, yaitu Virtua Fighter. Game ini meraih popularitas yang sangat besar dan para pengembang lain terkagum-kagum dengan penggunaan grafis 3D, dengan banyak dari mereka yang mengubah pendapat mereka.
Berkat Virtua Fighter, Sony Interactive Entertainment mulai menerima telepon balik dari para pengembang dan penerbit yang awalnya mengabaikan proposal mereka mengenai PS1.
Yoshida menambahkan bahwa selama produksi PS1, Kutaragi sangat menekankan pada “development library” untuk memudahkan pengembang dan penerbit third-party dalam membuat game mereka.
Pada Desember 1994, PS1 diluncurkan. Saat itu, kapasitas produksi konsol ini terbatas, tetapi setiap “batch” yang dikirimkan terjual dengan sangat cepat. Di antara game pertama yang terkenal untuk PS1 adalah Ridge Racer, diikuti oleh Tekken pada tahun 1995. Game lainnya termasuk Parodius Deluxe Pack dan King’s Field.
Tentunya masih ada pengembang dan penerbit third-party yang menolak untuk bekerja sama dengan Sony Interactive Entertainment, kecuali PS1 terjual setidaknya satu juta unit. Hal ini menyebabkan adanya kampanye pemasaran dengan slogan “Let’s reach one million”. Enam bulan kemudian, PS1 terjual satu juta unit di Jepang.