BeritaFilm & TVGeekResmi

Rooster Teeth Resmi Ditutup

Manajer umum Jordan Levin mengungkapkan bahwa Rooster Teeth ditutup setelah Warner Bros. Discovery gagal menjual perusahaan tersebut.

Rooster Teeth, perusahaan produksi yang terkenal karena menciptakan serial animasi Red vs. Blue dan RWBY, resmi ditutup setelah 21 tahun beroperasi.

Informasi ini Rooster Teeth rilis melalui situsnya. Jika kalian tertarik dengan adaptasi film dan serial TV dari video game, kalian bisa melihat artikel kami lainnya di sini.

Rooster Teeth Resmi Ditutup, Kenapa?

Dalam sebuah memo yang dipublikasikan di situs web resmi dari Rooster Teeth, manajer umum Jordan Levin mengungkapkan bahwa perusahaan ini ditutup setelah perusahaan induknya, Warner Bros. Discovery, gagal menjual perusahaan tersebut.

Pada awal tahun 2021, Bloomberg telah melaporkan bahwa AT&T berusaha untuk menjual Rooster Teeth ke perusahaan lain.

Sejak mewarisi kepemilikan dan kendali Rooster Teeth dari AT&T setelah akuisisi TimeWarner, Warner Bros. Discovery melanjutkan investasinya di perusahaan, konten, dan komunitas kami.

Namun sekarang, dengan berat hati saya mengumumkan bahwa Rooster Teeth akan ditutup karena tantangan yang dihadapi media digital yang diakibatkan oleh pergeseran mendasar dalam perilaku konsumen dan monetisasi di seluruh platform, periklanan, dan perlindungan.

Jordan Levin, General Manager of Rooster Teeth

Mengenai nasib beberapa konten Rooster Teeth, Warner Bros. Discovery sedang dalam pembicaraan untuk menjual hak atas serial animasinya, termasuk Red vs. Blue, RWBY, dan gen:LOCK.

Selain itu, The Roost, sebuah jaringan podcast dengan podcast yang mencakup berbagai genre, akan terus beroperasi, tetapi Warner Bros. Discovery juga dikabarkan ingin menjual divisi tersebut.

Rooster Teeth didirikan pada tahun 2003 oleh Burnie Burns, Matt Hullum, Geoff Ramsey, Jason Saldaña, Gus Sorola, dan Joel Heyman sebelum dibeli oleh Fullscreen pada tahun 2014.

Rooster Teeth menjadi bagian dari Warner Bros. Discovery setelah adanya pendirian usaha patungan dari AT&T dan Chernin Group, Otter Media, pada tahun 2018.

Setelah lulus sebagai analis kimia, Fransiskus mengejar mimpinya untuk menjadi jurnalis dan telah meliput industri game sejak tahun 2020. Saat ini, ia fokus pada gelar Hubungan Masyarakat (Humas) dan tertarik dengan bagaimana para pemimpin industri game…

Related Posts

Leave Comment
Hidupkan Notifikasi OK No thanks