Di China, atlet Esports diperlakukan sangat istimewa, layaknya karir profesional. Begitulah China, tapi tidak di beberapa negara lainnya. Bahkan, ada seorang presiden negara lain yang menolak Esports masuk ke dalam sebuah olimpiade. Nah menurut sebuah laporan oleh agen pers resmi pemerintah China Xinhua, Esports telah dimasukkan dalam daftar 15 profesi baru untuk diakui oleh negara tersebut. Atlet esports akan bergabung dengan orang-orang seperti Insinyur AI, dan Pilot Drone.
Pusat Instruksi Teknis Pelatihan Ketenagakerjaan Tiongkok telah mendaftarkan profesi baru ini untuk masukan publik, yang akan berakhir pada 31 Januari. Hal ini sebenarnya hasil dari proses seleksi yang dilakukan di bawah pengawasan Kementerian Sumber Daya Manusia dan Jaminan Sosial China. Industri Esports telah melonjak sangat tinggi beberapa tahun ini.
Total enam gelar esports bahkan akan dimasukkan sebagai ajang medali di Asian Games ke 30 di Filipina pada akhir 2019. Esports juga masuk dalam Asian Games 2018 sebagai olahraga demonstrasi, dan bahkan bisa menjadi acara medali di Asian Games 2022 di Hangzhou, China. Nah, China sendiri adalah salah satu pasar Esports terbesar. Menurut laporan Juli 2018 oleh analis CNG, pasar esports negara itu diperkirakan telah melampaui $ 13 miliar atau sekitar 181 triliun rupiah pada 2018.
Dan tentu akan tumbuh lebih lanjut sebesar $ 5 miliar atau sekitar 69 triliun rupiah dalam dua tahun ke depan. Tidak hanya itu, selain itu China juga termasuk yang paling sukses dalam judul-judul seperti League of Legends dan Dota 2. Invictus Gaming adalah juara Kejuaraan Dunia 2018 di League of Legends. Sementara itu, PSG.LGD mendapat tempat kedua di The International 2018 milik Dota 2 dan memenangkan $ 4 juta atau 56 miliar rupiah untuk di tahun lalu. Keren banget kan, kapan ya Indonesia bisa gini.
