Pencipta Dragon Quest, Yuji Horii, baru-baru ini telah membahas topik “Look A/B” dalam Dragon Quest III HD-2D Remake, yang menjadi kontroversial di kalangan penggemarnya.
Informasi ini dipublikasikan oleh Noisy Pixel. Jika kalian tertarik dengan game-game Square Enix, kalian bisa melihat artikel kami lainnya di sini.
Yuji Horii Bahas Topik “Look A/B” dalam Dragon Quest III HD-2D Remake
Dalam program khusus berjudul “Game Creators Talk Special with Yubo & Mashirito’s KosoKoso Broadcast”, pencipta Dragon Quest, Yuji Horii, membahas tentang pergeseran pemilihan dan modifikasi karakter dari “Male/Female” menjadi “Look A/B” untuk versi HD-2D dari Dragon Quest III.
Horii kemudian menyinggung tentang dampak peraturan kontemporer pada pengembangan game dan mempertanyakan siapa yang mungkin menentang label “Male/Female”.
“Anda tahu, meskipun Anda dapat memilih antara protagonis pria dan wanita, Anda tidak diizinkan untuk menyebut mereka ‘Male’ atau ‘Female’ lagi. Sekarang ini adalah ‘Type 1’ atau ‘Type 2’. Saya benar-benar bertanya-tanya, siapa yang akan mengeluh jika kami hanya menyebutnya pria dan wanita? Saya tidak mengerti,” ungkap Horii seperti yang diterjemahkan oleh Noisy Pixel.
Selain itu, kostum warrior wanita juga telah didesain ulang untuk menyertakan lebih banyak kain di area yang sebelumnya terbuka dan mengurangi jumlah kulit yang terlihat.
“Ya, Anda tahu, ada berbagai peraturan akhir-akhir ini. Hal-hal seperti, ‘Anda tidak boleh memperlihatkan terlalu banyak kulit,’” ujar Horii. “Saya tidak tahu, sejujurnya. Saya tidak begitu yakin tentang hal ini.”
Horii menambahkan, “Tetapi jika terlalu banyak eksposur, maka akan menaikkan rating usia dan tidak bisa lagi diklasifikasikan untuk semua umur.”
Mantan pemimpin redaksi Weekly Shonen Jump, Kazuhiko Torishima, menambahkan pendapatnya mengenai perubahan ini:
Ada ‘tuhan absolut’ yang disebut kepatuhan. Ini seperti semacam kejahatan yang meminjam nama kebaikan. Tidak mungkin semua orang tidak merasakan ketidaknyamanan.
Pandangan orang tentang kecantikan, kebersihan, dan moralitas bersifat subjektif. Tentu saja, ada beberapa hal yang tidak boleh Anda lakukan, tetapi selama Anda menghindarinya, bukankah semuanya baik-baik saja? Tapi bukan begitu cara kerjanya.
Konsep pendidikan seks yang dipengaruhi oleh ide-ide religius yang datang dari Barat, khususnya Amerika, sangatlah sempit. Ketika menerbitkan komik di sana, mereka harus dibatasi usia.
Bahkan manga Shonen Jump, misalnya, tidak bisa diterbitkan kecuali untuk mereka yang berusia 13 tahun ke atas. Segala sesuatunya harus diulang kembali. Anda membutuhkan asuransi untuk melindungi dari tuntutan hukum. Ini benar-benar merepotkan. Jepang terpengaruh oleh semua ini dan melakukan hal yang sama.
Kazuhiko Torishima
Dragon Quest III HD-2D Remake akan rilis di PS5, Xbox Series X, Xbox Series S, Nintendo Switch, dan PC (Steam, Microsoft Store) pada 15 November 2024.