Sebuah laporan sepertinya mengungkapkan bahwa Riot Games telah mewajibkan pemain Valorant untuk mengaktifkan TPM 2.0 di Windows 11.
Informasi ini pertama kali muncul melalui pengguna Twitter @AntiCheatPD. Jika kalian tertarik dengan game-game Riot Games, kalian bisa melihat artikel kami lainnya di Gamedaim News.
Baca Juga:
- Riot Games Kembangkan Game MMORPG – League of Legends
- League of Legends: Arcane Akan Hadir Lewat Netflix Tahun Ini
- Riot Akhirnya Resmi Umumkan Valorant Mobile
Valorant Wajib Aktifkan Fitur TPM 2.0 di Windows 11
Anti-Cheat Police Department melaporkan bahwa beberapa pemain Valorant mendapatkan sebuah error yang mewajibkan mereka untuk mengaktifkan fitur TPM 2.0 di Windows 11.
Persyaratan ini masih belum Riot Games lakukan di Windows 10, tetapi itu tidak berarti bahwa mereka tidak akan mulai meluncurkannya secara lebih luas. Jika kalian berencana untuk mencoba Windows 11, kalian harus mengaktifkan fitur TPM 2.0 untuk memainkan game tersebut.
Selalu Terdepan Dengan Urusan Anti-Cheat
Microsoft terkonfirmasi akan merilis Windows 11 pada tanggal 5 Oktober 2021. Salah satu elemen yang diposisikan Microsoft sebagai inti dari keseluruhan paket Windows 11 adalah Trusted Platform Module (TPM 2.0).
Inti dari fitur ini adalah untuk membuat para hacker sulit untuk meretas Windows 11. Ini juga bertujuan apabila para hacker ingin meretas sebuah software atau game dan terkena ban, mereka tidak bisa mencoba lagi di PC tersebut.
Persyaratan TPM sebenarnya sudah ada sejak tahun 2016 dan Windows 10 secara teknis memerlukan pengaktifan fitur ini, meskipun Microsoft sendiri tidak pernah menerapkannya.
Riot Games juga telah melakukan segala cara yang agresif untuk melawan cheater dan hacker dengan Vanguard. Software anti-cheat ini mengganggu beberapa orang karena menuntut akses tingkat kernel dan menyenangkan banyak orang lain karena tampaknya sangat efektif.
Kalian setuju atau tidak setuju dengan prinsip Riot Games, ini tidak bisa menutup fakta bahwa kompetitif eSports Valorant memiliki sedikit insiden eksploitasi. Jika kalian bandingkan dengan Counter-Strike: Global Offensive atau Call of Duty: Warzone, Valorant benar-benar jarang terdengar kasus tersebut.