BeritaResmi

Toshihiro Nagoshi: SEGA “Menolak Mentah-mentah” 2 Proposal Awal untuk Game Yakuza

Berbicara dengan Weekly Ochiai, Toshihiro Nagoshi menjelaskan bahwa pada awal tahun 2000-an, dia berpikir untuk membuat game Yakuza pertama karena saat itu, SEGA sedang berjuang untuk merilis game yang laris manis di seluruh dunia.

Pencipta waralaba Yakuza, Toshihiro Nagoshi, telah mengungkapkan bahwa SEGA sempat “menolak mentah-mentah” 2 proposal awal untuk game Yakuza.

Informasi ini diungkapkan oleh Nagoshi saat diwawancarai Weekly Ochiai (via Automaton). Jika kalian tertarik dengan game-game SEGA, kalian bisa melihat artikel kami lainnya di sini.

Toshihiro Nagoshi: SEGA “Menolak Mentah-mentah” 2 Proposal Awal untuk Game Yakuza

Berbicara dengan Weekly Ochiai, Toshihiro Nagoshi menjelaskan bahwa pada awal tahun 2000-an, dia berpikir untuk membuat game Yakuza pertama karena saat itu, SEGA sedang berjuang untuk merilis game yang laris manis di seluruh dunia.

“Hal ini memunculkan pola pikir untuk membuat game yang menarik bagi masyarakat luas, game yang dapat dijual di mana saja dan kepada siapa saja,” ujar Nagoshi.

“Namun pola pikir ini tidak benar-benar mengarah pada solusi dan saya melihat banyak proposal game yang berangsur-angsur menjadi lebih kecil karena para produser tunduk pada perintah manajemen.”

Menurut Nagoshi, SEGA tidak tertarik untuk membuat game Yakuza saat pertama kali dia mengajukannya karena SEGA tidak merasa waralaba ini akan memiliki daya tarik global seperti yang diharapkan.

“Tentu saja, itu ditolak mentah-mentah,” ungkap Nagoshi. “Lagi pula, hal itu sangat bertentangan dengan apa yang saya sebutkan sebelumnya tentang menarik massa. Anak-anak tidak akan bisa memainkannya dan itu tidak ditujukan untuk wanita atau penonton di luar negeri. Dalam hal ini, tidak mungkin hal itu disetujui tanpa perlawanan.”

Nagoshi menambahkan bahwa dia harus mempresentasikan proposal game Yakuza “setidaknya 3 kali” sebelum SEGA mengalah dan memberikan lampu hijau untuk mengembangkannya.

Sekarang, waralaba Yakuza/Like a Dragon telah terjual sebanyak 21,3 juta kopi di seluruh dunia pada akhir tahun 2023.

Pada Februari 2024, entri kedelapan dalam waralaba Yakuza/Like a Dragon, Like a Dragon: Infinite Wealth, sudah terjual sekitar 1 juta kopi dalam minggu pertama setelah perilisannya.

Kesuksesan tersebut juga membuat Ryu Ga Gotoku Studio terkejut, mengingat waralaba Yakuza/Like a Dragon biasanya terjual secara bertahap melalui mulut ke mulut (word of mouth).

Setelah lulus sebagai analis kimia, Fransiskus mengejar mimpinya untuk menjadi jurnalis dan telah meliput industri game sejak tahun 2020. Saat ini, ia fokus pada gelar Hubungan Masyarakat (Humas) dan tertarik dengan bagaimana para pemimpin industri game…

Related Posts

Leave Comment
Hidupkan Notifikasi OK No thanks