Baru-baru ini, Naughty Dog menceritakan asal mula dari pengembangan The Last of Us Part 2. Mulai dari mereka yang menginginkan TLoU 2 menjadi Open World karena terinspirasi oleh beberapa game.
Penasaran seperti apa detailnya? Yuk simak ulasan dari Gamedaim berikut ini. Bagikan juga artikel ini ke rekan kalian agar mereka tidak ketinggalan informasi terbaru menarik lainnya.
The Last of Us 2 Ingin Dibuat Open World
Berdasarkan informasi yang ada, Naughty Dog awalnya ingin menjadikan The Last of Us 2 menjadi game Open World. Hal ini karena mereka terinspirasi oleh game Bloodborne. Selain itu, sang developer menginginkan bahwa sekuel dari game tersebut berbeda dengan yang pertama, baik dari segi gameplay dan lain-lain.
Dalam empat atau lima bulan pertama, game ini sebenarnya merupakan dunia terbuka yang terinspirasi oleh Bloodborne. Itu murni fokus pada jarak dekat, semua pertarungan tangan kosong
Emilia Schatz,
Ini bukan hanya pertarungan jarak dekat: kami juga melihat struktur tata letak.
Emilia Schatz,
Bloodborne memiliki ruang yang sangat terbuka yang terus bertambah besar seiring kalian menjelajah. Saya sangat menyukai perasaan bahwa kamu menguasai dunia. Itu mulai menjadi hampir menjadi karakter dalam permainan itu sendiri. Dan itu juga merupakan sesuatu yang kami lihat.
Ketika pengembangan berlangsung, kata Schatz, tim menemukan bahwa struktur dunia terbuka tidak sesuai dengan cerita permainan, dan mereka memutarnya kembali.
Kami mulai membuatnya sebisa mungkin berbeda secara manusiawi dari game pertama, dan kemudian memutarnya kembali. Hal dunia terbuka tidak sesuai dengan cerita yang ingin kami sampaikan.
Schatz
Dalam film dokumenter yang sama, direktur kreatif Neil Druckmann mengonfirmasi bahwa dia sudah memikirkan konsep untuk game The Last of Us yang ketiga dan menurutnya akan ada satu bab lagi dalam cerita tersebut.
Saya tidak punya cerita, tapi saya punya konsep itu. Bagi saya, hal itu sama menariknya dengan 1, sama menariknya dengan 2, adalah hal tersendiri, namun memiliki alur yang sama untuk ketiganya. Jadi rasanya mungkin ada satu bab lagi dalam cerita ini.
Neil Druckmann
