BeritaNFTResmi

SEGA: Super Game Adalah Beberapa Game dan Adanya Integrasi NFT

SEGA menjelaskan bahwa Super Game adalah beberapa game dan beberapa di antaranya dapat menggabungkan teknologi cloud atau NFT.

SEGA menjelaskan bahwa Super Game adalah beberapa game dan beberapa di antaranya dapat menggabungkan teknologi cloud atau NFT.

Informasi ini pertama kali muncul melalui artikel VGC. Jika kalian tertarik dengan kontroversi metaverse, blockchain, dan NFT, kalian bisanya melihat artikel kami lainnya di Gamedaim News.

SEGA: Super Game Adalah Beberapa Game Beranggaran Tinggi

Pada bulan Mei 2021, SEGA menyatakan bahwa rencana jangka panjang mereka termasuk strategi “penciptaan Super Game” selama lima tahun.

Pada bulan November 2021, SEGA Sammy juga mengungkapkan bahwa mereka akan mempertimbangkan untuk berinvestasi hingga 882 juta USD selama lima tahun ke depan untuk mencapai ambisi “Super Game”.

Orang-orang percaya bahwa “Super Game” akan menjadi satu judul yang sangat besar. Namun, wawancara internal baru telah mengklarifikasi bahwa “Super Game” merujuk pada deskripsi yang diberikan SEGA ke beberapa game dengan anggaran tinggi yang telah direncanakan.

Apa Itu Super Game Sebenarnya?

Super Game Adalah Beberapa Game
Image Credit: SEGA

Dalam sebuah wawancara di situs rekrutmen SEGA Japan (via VGC), Shuji Utsumi menjelaskan: “SEGA menawarkan berbagai konten video game, termasuk konten perangkat keras dan arcade, yang dimungkinkan oleh beragam teknologinya. Oleh karena itu, kami telah mendefinisikan ‘Super Game’ sebagai pengembangan judul AAA yang melintasi berbagai teknologi SEGA yang komprehensif. Kami akan bertujuan untuk mencapai ini dalam rencana lima tahun kami.”

“Beberapa judul sedang dikembangkan dalam kerangka Super Game. Meskipun setiap judul akan bervariasi, tidak ada keraguan bahwa itu akan menjadi judul interaktif yang melampaui kerangka game tradisional.”

“Misalnya dulu orang yang bermain game disebut gamer, tapi sekarang menonton game sudah menjadi budaya tersendiri dan orang seperti itu tidak bisa lagi disebut gamer,” kata Utsumi. “Ada sebuah potensi besar dalam hubungan antara orang yang bermain dan menonton pertandingan. Kami saat ini sedang berpikir untuk menciptakan hiburan baru dalam kemungkinan ini.”

Menurut Utsumi, sebuah judul “Super Game” harus memenuhi 4 kriteria utama:

  • Multi-platform
  • Pengembangan multi-bahasa global
  • Rilis serentak di seluruh dunia
  • Judul-judul AAA

“Beberapa proyek saat ini sedang berlangsung untuk Super Game. Sekitar 50 orang sudah terlibat dalam tahap awal di departemen saya. Kami berharap jumlah akhir karyawan akan menjadi beberapa ratus,” tambah Katsuya Hisai (Manajer Umum SEGA).

Ada Integrasi Teknologi NFT?

https://gamedaim.com/berita/microsoft-sega-azure-super-game/
Image Credit: SEGA

Selain itu, proyek Super Game dapat menggabungkan teknologi cloud dan NFT. “Game memiliki sejarah ekspansi melalui koneksi berbagai budaya dan teknologi. Misalnya, jejaring sosial dan menonton video game adalah contoh terbaru,” kata Masayoshi Kikuchi (Produser SEGA).

“Ini adalah perpanjangan alami untuk masa depan game yang akan kami perluas untuk melibatkan area baru seperti cloud gaming dan NFT. Kami mengembangkan Super Game dari sudut pandang bagaimana kami dapat terhubung untuk game yang berbeda.”

SEGA mengumumkan pada bulan November 2021 bahwa mereka telah menyetujui “aliansi strategis” dengan Microsoft untuk mengembangkan game menggunakan platform cloud Azure. Sementara itu, SEGA mendaftarkan nama untuk “SEGA NFT” pada bulan Januari 2022.

Kontroversi Metaverse, NFT, dan Blockchain

Super Game Adalah Beberapa Game
Image Credit: SEGA

Game blockchain dan NFT memang telah menjadi sasaran inti kontroversi dalam beberapa bulan terakhir. Valve bahkan telah melarang game blockchain dan NFT dari Steam, tetapi Epic Games malah menerima ide itu dengan tangan terbuka di platform mereka. Gabe Newell menyatakan bahwa orang-orang dari komunitas NFT bukan tipe yang ingin diajak berbisnis oleh Valve. 

Phil Spencer bahkan telah menyatakan kekhawatirannya akan pertimbangan game berbasis blockchain dan NFT. Berbeda dengan Yosuke Matsuda (presiden Square Enix), di mana dia telah mendukung secara antusias teknologi baru seperti game blockchain, NFT dan metaverse. Atsushi Inaba dan Hideki Kamiya bahkan telah menyatakan ketidaktertarikan mereka terhadap NFT.

GSC Game World selaku pengembang S.T.A.L.K.E.R. 2 mengalami hal yang sama, di mana mereka mendapatkan respon negatif ketika mengumumkan rencana NFT dan menyebabkan mereka membatalkan rencana itu. Tidak hanya mereka, Team17 juga mendapatkan respon yang serupa dengan proyek MetaWorms NFT-nya. Salah satu game indie di Steam seperti Storybook Brawl mendapat perlakukan serupa.

Pada bulan Januari 2022 saja, beberapa kontroversi muncul kembali dalam industri video game. Perusahaan seperti AtariKonamiMoonton, dan Ubisoft menyerukan dukungan mereka terhadap NFT. Bahkan salah satu pengisi suara terkenal seperti Troy Baker ikut campur dalam topik kontroversial ini.

Netmarble bahkan tidak takut untuk mengungkapkan tujuan bisnis mereka dalam metaverse, blockchain, dan NFT, di mana 70% game baru mereka akan mencoba semua teknologi tersebut. Zynga juga akan merilis game NFT pertama mereka di tahun 2022.

Realitanya, sebagian besar pengembang dan penerbit video game tidak tertarik dengan topik mengenai NFT dan cryptocurrency. Ada salah seorang responden dari survei State of the Industry 2022 milik GDC menyindir, “Saya lebih suka tidak mendukung pembakaran hutan hujan daripada memastikan seseorang ‘memiliki’ jpeg.”

Kita nantikan saja masa depan dari game blockchain dan NFT, apakah tren ini akan berlalu dengan cepat atau akan tetap di sini dan menetap dalam waktu yang lama.

Setelah lulus sebagai analis kimia, Fransiskus mengejar mimpinya untuk menjadi jurnalis dan telah meliput industri game sejak tahun 2020. Saat ini, ia fokus pada gelar Hubungan Masyarakat (Humas) dan tertarik dengan bagaimana para pemimpin industri game…

Related Posts

Leave Comment
Hidupkan Notifikasi OK No thanks