Kemarin, masa Closed Beta dari Valorant resmi dibuka. Namun, salah satu streamer terkenal yakni Nadeshot tidak dapat melakukan streaming game Valorant karena aksesnya di cabut oleh Riot Games.
Alasan pencabutan dari Riot Games ini dikarenakan banyaknya laporan dari LCS, LEC, dan owner dari tim LCK. Lantas, laporan apa yang membuat akses Nadeshot dicabut oleh Riot Games.
Owner Tim Lain Kecewa Karena Cuman Nadeshot yang Mendapatkan Akses Closed Beta Valorant
But to all the owners that complained about my access and forced Riot into this position… I’ve been creating content since 2010. I’ve been streaming before Twitch even existed. I’ve made thousands and thousands of YouTube videos. If you’re wondering I had access, that’s why.
— 100T Nadeshot (@Nadeshot) April 6, 2020
Menurut informasi, alasan dibalik dicabutnya akses milik Nadeshot ketika ingin melakukan streaming Valorant dikarenakan beberapa pemilik tim League of Legends mengeluh bahwa mereka tidak mendapatkan akses terhadap game ini.
Dalam sebuah klip video di Twitch, Nadeshot berbicara dengan Dennis “cloakzy” Lepore dan mengatakan bahwa beberapa pemilik tim di LCS, LEC, dan LCK mengeluh bahwa mereka tidak memiliki akses sehingga pemilik tim tersebut mengadu ke Riot Games.
Hasilnya, Riot Games memutuskan bahwa Nadeshot baru bisa melakukan streaming pada tanggal 8 April 2020, atau tepatnya hari ini.
Adanya Miskomunikasi Jadi Salah Satu Alasan Riot Mencabut Akses Nadeshot
Menurut laporan dari Dexerto, ada miskomunikasi yang terjadi antara divisi Esports milik Riot dengan beberapa orang yang menjalankan peluncuran game Valorant. Untuk itu, banyak pemilik tim dari LEC, LCK, dan LCS yang mengeluh.
Tentu saja, Nadeshot mendapat keuntungan lebih karena ia bisa mencoba lebih dahulu game ini. Namun, pihak Riot langsung memberikan pengumuman bahwa semua tim yang mengikuti LCK, LCS, dan LEC harus menunggu setidaknya sampai 8 April 2020.
Sekedar informasi saja, Nadeshot merupakan owner dari 100 Thieves yang saat ini bermain di LCS 2020.
Sejatinya, masalah ini memang disebabkan oleh adanya kesalahan komunikasi internal di Riot Games. Namun, pihak terkait langsung menyelesaikan dalam waktu singkat.