BeritaResmi

Square Enix Kehilangan Nilai Pasar Hampir 2 Miliar USD Sejak Final Fantasy XVI

Laporan terbaru mengungkapkan bahwa Square Enix telah kehilangan nilai pasar hampir 2 miliar USD sejak peluncuran Final Fantasy XVI dan para investor meragukan kemampuan perusahaan untuk pulih.

Laporan terbaru mengungkapkan bahwa Square Enix telah kehilangan nilai pasar hampir 2 miliar USD sejak peluncuran Final Fantasy XVI dan para investor meragukan kemampuan perusahaan untuk pulih.

Informasi ini dipublikasikan oleh Bloomberg. Jika kalian tertarik dengan game-game dari Square Enix, kalian bisa melihat artikel kami lainnya di sini.

Square Enix Kehilangan Nilai Pasar Hampir 2 Miliar USD Sejak Final Fantasy XVI

Bloomberg melaporkan bahwa saham Square Enix telah anjlok hampir 30% sejak Final Fantasy XVI diluncurkan, dengan nilai pasar perusahaan tersebut hilang sekitar 2 miliar USD. Pada 13 September 2023, saham Square Enix mencapai titik terendahnya sejak Mei 2022.

Pada Juli 2023, Square Enix melaporkan penurunan laba sebesar 66%, dengan Bloomberg mengklaim bahwa Final Fantasy XVI tidak memenuhi “ekspektasi tinggi” perusahaan.

Hal ini tidak hanya mengakibatkan penurunan harga saham, tetapi juga beberapa analis memangkas target harga untuk Square Enix. Sumitomo Mitsui Trust Asset Management, investor jangka panjang di Square Enix, bahkan mengurangi kepemilikannya di Square Enix.

“Kami tetap prihatin dengan struktur pengembangan game perusahaan ini dan kontrol kualitas game yang dapat membatasi kinerja jangka panjang,” tulis Yijia Zhai, analis di Macquarie Capital Securities Japan dalam sebuah surat kepada kliennya.

Pada Juli 2023, Square Enix mengatakan kepada IGN bahwa penjualan Final Fantasy XVI “sangat kuat” serta bersikeras bahwa game ini telah terjual dengan baik dibandingkan dengan basis penginstalan PS5.

Sumber IGN yang mengetahui kinerja Final Fantasy XVI mendukung informasi Bloomberg dengan mengatakan bahwa penjualan game tersebut telah melambat, tetapi hal ini belum dianggap sebagai bencana besar.

Gambaran Pengembangan Game di Square Enix

Bloomberg juga memberikan gambaran suram tentang pengembangan game di Square Enix.

Karyawan dan mantan karyawan Square Enix mengatakan kepada Bloomberg bahwa hal ini sebagian disebabkan oleh pendekatan perusahaan yang menjadikan setiap proyeknya sebagai wilayah kekuasaan satu produser.

Produser dikatakan mendapatkan kekuasaan penuh atas ruang lingkup dan arah proyek serta ada kekurangan dokumentasi dan struktur tim yang tepat. Kontraktor yang pernah bekerja untuk Square Enix juga menggambarkan proses “ad hoc” di mana tujuan proyek dapat berubah tanpa peringatan.

CEO terbaru Square Enix, Takashi Kiryu, juga berniat untuk mengurangi jumlah game yang lebih kecil yang sedang dikerjakan untuk fokus pada game-game beranggaran besar yang memiliki peluang lebih besar untuk memberikan dampak pada keuntungan perusahaan.

Bloomberg juga mencatat bahwa ada perombakan praktik pengembangan yang saat ini sedang dikerjakan. Sumber IGN menambahkan bahwa Kiryu telah menyerukan perubahan di seluruh perusahaan secara global, tetapi perubahan itu akan memakan waktu.

Selain itu, Bloomberg juga melaporkan bahwa penjualan Final Fantasy VII: Ever Crisis tidak sesuai dengan ekspektasi para investor.

Setelah lulus sebagai analis kimia, Fransiskus mengejar mimpinya untuk menjadi jurnalis dan telah meliput industri game sejak tahun 2020. Saat ini, ia fokus pada gelar Hubungan Masyarakat (Humas) dan tertarik dengan bagaimana para pemimpin industri game…

Related Posts

Leave Comment
Hidupkan Notifikasi OK No thanks