BeritaResmi

Shuhei Yoshida: Jepang Tidak akan Mampu Meniru Skala dan Kecepatan Produksi Game Tiongkok

“Kecepatan pengembangan game di Tiongkok sangat luar biasa," ungkap Yoshida

Mantan eksekutif PlayStation, Shuhei Yoshida, telah mengungkapkan bahwa Jepang tidak akan mampu meniru skala dan kecepatan produksi game Tiongkok.

Informasi ini diungkapkan oleh Yoshida saat diwawancarai 4Gamer.net (via Automaton). Jika kalian tertarik dengan kondisi di industri game, kalian bisa melihat artikel kami lainnya di sini.

Shuhei Yoshida: Jepang Tidak akan Mampu Meniru Skala dan Kecepatan Produksi Game Tiongkok

10 Desember 2025 – Berbicara dengan 4Gamer.net, mantan eksekutif PlayStation, Shuhei Yoshida, mendiskusikan kesannya terhadap industri game Tiongkok setelah melihatnya dari dekat dan menunjukkan beberapa perbedaan yang ia perhatikan dibandingkan dengan industri game Jepang.

“Kecepatan pengembangan game di Tiongkok sangat luar biasa,” ungkap Yoshida seperti yang diterjemahkan oleh Automaton. “Mereka juga cepat dalam mengganti personel dan semua pekerjaan pengembangan game itu sendiri berlangsung dengan cepat.”

Mengenang pertemuannya di masa lalu dengan miHoYo, Yoshida mengatakan bahwa Jepang masih memiliki jalan panjang untuk menyamai cakupan dan kecepatan pengembangan game Tiongkok.

“Dulu ketika saya berbicara dengan perwakilan miHoYo, kami membahas betapa sulitnya bagi pengembang Jepang untuk membuat game dengan cara yang sama seperti yang dilakukan miHoYo. Belum lagi masalah hukum yang akan menyertainya,” ujar Yoshida.

“Saya bertanya-tanya apakah ada beberapa aspek [dari proses pengembangan game Tiongkok] yang tidak dapat ditiru oleh pengembang game Jepang.”

Yoshida melanjutkan, “Salah satu alasan mengapa industri game di Tiongkok begitu kuat adalah karena game-game tersebut dibuat dalam lingkungan yang memungkinkan perekrutan sejumlah besar personel yang dapat bekerja berjam-jam.”

“Tentu saja, kita tidak pernah tahu apa yang mungkin terjadi dalam waktu dekat, tetapi melihat keadaan saat ini, saya pikir itu adalah faktor terbesar.”

Di sisi lain, Yoshida memuji game terbaru miHoYo, Varsapura, dan berteori bahwa ini bisa jadi upaya mereka untuk melihat seberapa jauh mereka dapat mengembangkan game realistis dan “berkualitas tinggi”.

Yoshida juga mencatat bahwa dari segi bisnis, game seperti Varsapura adalah cara miHoYo untuk tetap unggul di industri game.

“Pengembang Tiongkok lainnya dan bahkan pengembang Korea merilis ‘game mirip miHoYo’, tetapi rasanya miHoYo bertujuan untuk selangkah lebih maju dari mereka,” timpal Yoshida.

Setelah menyelesaikan pendidikan sebagai Analis Kimia, Fransiskus memutuskan untuk mengejar impiannya di bidang jurnalistik dan telah aktif meliput industri game sejak tahun 2020. Saat ini, ia tengah mendalami studi di bidang Hubungan Masyarakat (Humas).…
Leave Comment

Related Posts

Load More Posts Loading...No more posts.