Di artikel sebelumnya kami sudah menjelaskan tentang kontroversial yang dituai oleh Blizzard Entertainment. Mereka melarang gamer untuk menyuarakan pendapatnya tentang politik.
Menanggapi hal ini, developer lain yaitu Epic Games juga memberikan tanggapan mengenai hal ini. Tak sama seperti Blizzard, Epic Games malah tidak melarang para gamer untuk menyuarakan pendapat mereka.
Namun, lagi-lagi ada developer lain yang juga memberikan sebuah tanggapan tentang masalah tersebut. Kali ini giliran Riot Games yang juga membukakan suara mereka.
Berbeda dari Epic Games, mereka melarang pemain pro maupun caster untuk membahas tentang politik ataupun agama saat berpartisipasi dalam kejuaraan dunia League of Legends 2019.
Melalui akun twitternya, John Needham mengatakan bahwa caster dan pemain telah diberitahu untuk tidak membicarakan topik sensitif seperti politik atau agama.
Alasan Riot Games Melarang Gamer Bahas Tentang Politik atau Agama
Tentu ada sebagian gamer yang ingin tahu alasan kenapa Riot Games melarang hal ini. Menurut Riot Games, keputusan ini diambil agar tidak menambah panas situasi yang memiliki potensi sensitif. Hal ini karena mereka sadar bahwa memiliki banyak penggemar diseluruh dunia yang memiliki masalah kerusuhan politik seperti halnya Hong Kong.
Awalnya kontroversi ini dipicu oleh sebuah kasus di mana Blitzchung, pemain pro Hearthstone, harus kehilangan gelar juaranya. Blizzard menangguhkan hal tersebut karena Blitzchung memberikan pendapat kontroversial soal politik Hong Kong.
Di satu sisi, keputusan Riot Games untuk memang memiliki alasan yang cukup masuk akal. Di lain sisi, hal ini membuat mereka sama seperti Blizzard Entertainment yang dikecam oleh banyak gamer.