Co-COO SEGA Sammy, Shuji Utsumi, telah mengungkapkan bahwa mereka tidak tertarik dengan pembicaraan akuisisi untuk saat ini.
Informasi ini diungkapkan oleh Utsumi saat diwawancarai Bloomberg. Jika kalian tertarik dengan kondisi di industri video game, kalian bisa melihat artikel kami lainnya di sini.
Shuji Utsumi: SEGA Tidak Berniat Dibeli Untuk Saat Ini
Pada minggu lalu, sebuah dokumen internal yang diterbitkan sebagai bagian dari sidang antara FTC dan Microsoft mengungkapkan bahwa Phil Spencer meminta persetujuan dari Satya Nadella untuk mendekati SEGA Sammy agar membeli studio game mereka.
Spencer menggambarkan SEGA sebagai “target akuisisi Xbox yang paling menarik karena katalog PC global, kehadirannya di mobile di Asia, beserta afinitas merek global di konsol melalui IP klasiknya”.
Menyusul berita tersebut, saham SEGA Sammy naik ke level tertinggi sejak Februari 2007.
Ditanyai oleh Bloomberg apakah SEGA Sammy terbuka untuk melakukan pembicaraan akuisisi, Shuji Utsumi menjawab: “Tidak, tidak sekarang.”
Utsumi juga menolak untuk mengatakan apakah Microsoft telah melakukan pendekatan formal kepada mereka.
Jika kita melihat beberapa tahun terakhir, SEGA sebenarnya memiliki hubungan yang erat dengan Microsoft.
Studio barat SEGA, Creative Assembly, sempat membantu pengembangan Halo Wars 2 dan Age of Empires IV. Pada tahun 2022, SEGA juga mengumumkan aliansi strategis yang akan membuat mereka mengembangkan Super Game dengan menggunakan platform cloud Azure milik Microsoft.
Selain itu, SEGA tampaknya telah memiliki pemasaran eksklusif dengan Microsoft untuk mengumumkan game mereka di acara perusahaan tersebut. Kita bisa melihat contoh ini dari pengumuman beberapa game Persona dari ATLUS pada tahun 2022 dan 2023.
Kami sangat dekat dengan Microsoft dan memiliki hubungan yang baik dengan tim manajemennya. Microsoft sangat menghargai kami. Phil Spencer dan Sarah Bond dari Xbox sangat serius dengan nilai-nilai yang ditekankan oleh para penggemar video game.
Shuji Utsumi, Co-COO of SEGA Sammy
Sebelum SEGA, Microsoft juga sempat mempertimbangkan untuk membeli Square Enix pada tahun 2019 sebagai bagian dari rencana yang dijuluki sebagai “Project Phoenix”.
