Salah satu pendiri dan CEO Saber Interactive, Matthew Karch, telah mengungkapkan bahwa Saints Row Reboot harus mati karena game ini terlalu mahal untuk dikembangkan.
Informasi ini diungkapkan oleh Karch saat diwawancarai Game File. Jika kalian tertarik dengan kondisi di industri game, kalian bisa melihat artikel kami lainnya di sini.
Matthew Karch: Saints Row Reboot Harus Mati karena Terlalu Mahal
20 Maret 2025 – Berbicara dengan Game File, salah satu pendiri dan CEO Saber Interactive, Matthew Karch, memberikan pendapatnya tentang kematian waralaba Saints Row setelah perilisan Saints Row (2022).
“Tim Saints Row telah tiada. Mereka sangat mahal untuk apa yang mereka lakukan,” ungkap Karch. “Mereka tidak tahu apa yang mereka bangun. Mereka tidak memiliki arah yang jelas. Itu tidak bisa bertahan. Lalu, siapa yang akan mendanai mereka untuk game berikutnya setelah bencana itu?”
Karch melanjutkan, “Akan sangat baik di dunia yang ideal bagi semua orang untuk memiliki pekerjaan. Tapi game dengan anggaran sembilan digit menghasilkan pendapatan delapan digit dan itu menghancurkan banyak pengembang.”
“Hari-hari membuang uang untuk game selain Grand Theft Auto sudah berakhir. Bisnis ini harus menjadi dewasa. Jika tidak, seluruh bisnis ini akan bermasalah. Sayangnya, itu berarti pemutusan hubungan kerja.”
Pada November 2022, Embracer Group mengungkapkan bahwa Saints Row (2022) “tidak memenuhi ekspektasi penuh dan membuat basis penggemar terpolarisasi sebagian”, tetapi secara finansial “berkinerja sesuai dengan ekspektasi manajemen pada kuartal tersebut”.
Pada Agustus 2023, Embracer Group mengumumkan penutupan studio di baik IP Saints Row, Deep Silver Volition, serta memindahkan IP Red Faction dan Saints Row ke PLAION.
Saints Row (2022) sudah tersedia di PS5, Xbox Series X, Xbox Series S, PS4, Xbox One, dan PC (Steam, Epic Games Store).