BeritaResmi

Pencemaran Nama Baik, Saber Interactive Tuduh Oovee Games

Laporan terbaru telah mengungkapkan bahwa Saber Interactive menuduh Oovee Games karena melakukan pencemaran nama baik.

Laporan terbaru telah mengungkapkan bahwa Saber Interactive menuduh Oovee Games karena melakukan pencemaran nama baik.

Informasi ini dipublikasikan melalui Eurogamer. Jika kalian tertarik dengan kondisi industri video game, kalian bisa melihat artikel kami lainnya di sini.

Pencemaran Nama Baik, Saber Interactive Tuduh Oovee Games

Perselisihan hukum antara Saber Interactive beserta Oovee Games mulai memanas. Oovee Games mengumumkan telah meminta pengadilan untuk membuang klaim yang dihadapinya dari Saber Interactive.

Tak lama setelah itu, Eurogamer melaporkan bahwa Saber Interactive sejak saat itu mengajukan klaim pencemaran nama baik sebagai tanggapan atas tuduhan ini. Juru bicara Saber Interactive mengatakan kepada Eurogamer: “Hampir setiap baris dalam pernyataan pers Oovee berisi kepalsuan atau representasi yang keliru.”

Game yang menjadi pusat perselisihan, Spintires, tetap hilang dari Steam, meskipun game itu sempat kembali pada awal tahun 2022.

Perselisihan Hukum Antara Saber Interactive dan Oovee Games

Ketidaksepakatan antara kedua perusahaan telah berjalan sejak Spintires rilis pada tahun 2014. Game tersebut awalnya dikembangkan oleh Pavel Zagrebelnyy yang menandatangani kesepakatan dengan Oovee Games untuk membawa proyeknya ke pasar.

Spintires lalu terjual jutaan kopi dan menjadi game tersukses Saber Interactive dan Oovee Games sampai saat ini.

Namun, kedua perusahaan tidak setuju atas beberapa faktor, termasuk perusahaan mana yang memiliki hak atas Spintires dan berapa banyak Zagrebelnyy dibayar, dengan Saber Interactive memberi tahu Eurogamer bahwa karyawan mereka telah menerima kurang dari setengah hutangnya.

Pada tahun 2016, disepakati bahwa Oovee Games memiliki hak atas Spintires dan Saber Interactive dilisensikan untuk melakukan “perbaikan dan penyempurnaan”.

Saber Interactive kemudian mengembangkan versi konsol dan bermitra dengan Zagrebelnyy pada dua sekuel, MudRunner dan SnowRunner, yang terjual beberapa juta kopi.

Setelah itu, Oovee Games mengatakan kepada Eurogamer bahwa hal ini datang setelah “perbaikan dan penyempurnaan” dan Saber Interactive berutang 25% dari royalti kedua game sebesar puluhan juta dolar. Perselisihan lalu meluas ke hak atas musik tema, merek dagang untuk game beserta berbagai spin-off, hingga desain traktor individu.

Berbicara kepada Eurogamer, Devin Milsom (CEO Oovee Games) mengungkapkan: “Kami telah kehilangan jutaan profit selain menghabiskan jutaan karena Spintires [dihapus dari Steam].”

Perwakilan Saber Interactive mengatakan kepada Eurogamer: “Meskipun adalah posisi kami untuk menahan diri dari mengomentari rincian masalah yang sedang berlangsung yang menjadi sengketa, kami akan mengatakan bahwa siaran pers dari Oovee ini tidak lebih dari upaya untuk menggunakan opini publik untuk memaksa penyelesaian.”

Setelah lulus sebagai analis kimia, Fransiskus mengejar mimpinya untuk menjadi jurnalis dan telah meliput industri game sejak tahun 2020. Saat ini, ia fokus pada gelar Hubungan Masyarakat (Humas) dan tertarik dengan bagaimana para pemimpin industri game…

Related Posts

Leave Comment
Hidupkan Notifikasi OK No thanks