Selama sebulan belakangan ini, kita telah banyak berbicara soal dampak yang ditimbulkan oleh Konflik Ukraina dan Rusia terhadap Industri Video Game. Seakan tak kunjung mereda, Rusia sepertinya tengah bersiap untuk merespon tindakan sanksi yang diberatkan padanya dari NATO. Salah satunya adalah melakukan legalkan tindak pembajakan game dan Software. Lantas, apakah keputusan ini benar? Yuk ikuti pembahasan Gamedaim News berikut.
Seperti yang kalian ketahui, Rusia sedang dilanda krisis Ekonomi yang buruk selama Seminggu terakhir. Hal ini bisa terjadi karena banyak perusahaan termasuk Eropa, Amerika, dan Asia menarik penjualan mereka dari negara tersebut. Tak terkecuali untuk perusahaan di bidang teknologi seperti Video Game dan Software. Untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya, Rusia mau tidak mau mencari cara lain untuk mengakses media tersebut.
Pembajakan Game dan Software Bukan Lagi Tindakan Ilegal di Rusia?
Melalui laporan yang kami dapatkan lewat situs MSN, Kementerian Pembangunan Ekonomi Rusia telah memperkenalkan undang-undang yang disebut “Rencana aksi prioritas untuk memastikan perkembangan ekonomi Rusia tetap terkondisi dalam tekanan sanksi eksternal.” Seperti dilansir TorrentFreak, ada sebuah kutipan yang ditemukan di titik 6.7.3 yang mengimplikasi bentuk pembajakan perangkat lunak.
Kutipan tersebut, berbunyi: “Pembatalan pertanggungjawaban atas penggunaan perangkat lunak (SW) tanpa izin di Federasi Rusia, yang dipegang oleh hak cipta dari negara-negara yang telah memberikan sanksi.” Dengan kata lain, idenya adalah untuk membentuk undang-undang yang disahkan bagi siapapun untuk mengunduh dan menggunakan perangkat lunak bajakan selama itu berasal dari negara yang mendukung Sanksi Rusia.
Undang-Undang Pembajakan Masih Belum Diresmikan
TorrentFreak mencatat bahwa undang-undang yang diusulkan mencakup tanggung jawab sipil dan federal, dan bahwa perubahan baru pada hukum Rusia ini akan tetap berlaku selama sanksi tetap ada. Meskipun begitu, sepertinya undang-undang tersebut masih belum disahkan secara resmi. Mengingat, presiden Rusia, Vladimir Putin terkenal cukup agresif, maka ada kemungkinan bahwa usulan tersebut akan diterapkan dalam waktu dekat.
Sekedar mengingatkan saja bahwa, Activision Blizzard, Microsoft, dan Epic Games telah menutup layanan mereka di negara ini. Mereka bergabung juga dengan perusahaan teknologi dan perangkat lunak besar lainnya, seperti Sony / PlayStation, Twitch, Netflix, EA Games, dan CDPR dalam aksi memboikot negara Rusia atas perang. Lantas, bagaimanakah pendapat kalian? Jangan lupa tulis komentarmu di bawah ya.