BeritaAndroidiOSMobile

Riot Games Gugat NetEase Karena Hyper Front Meniru Valorant

Laporan terbaru telah mengungkapkan bahwa Riot Games menggugat NetEase Games karena game mobile mereka, Hyper Front, meniru Valorant.

Laporan terbaru telah mengungkapkan bahwa Riot Games menggugat NetEase Games karena game mobile mereka, Hyper Front, meniru Valorant.

Informasi ini dipublikasikan oleh Polygon. Jika kalian tertarik dengan game-game Riot Games dan NetEase Games, kalian bisa melihat artikel kami lainnya di sini.

Riot Games Gugat NetEase Karena Hyper Front Tiru Valorant

Polygon melaporkan bahwa Riot Games telah mengajukan beberapa tuntutan hukum terhadap NetEase Games. Mereka menuduh bahwa Hyper Front melanggar hak cipta dari judulnya sendiri, Valorant.

Riot Games telah mengajukan tuntutan di Inggris, Jerman, Brasil, dan Singapura, yang semuanya berfokus pada kesamaan antara kedua judul dalam hal karakter, peta, senjata, skin senjata, dan bahkan statistik senjata.

Dalam pengajuannya, Riot Games mengklaim bahwa pengembangan Hyper Front dimulai pada bulan Maret 2020, lalu game itu memasuki versi beta terbuka pada bulan Agustus 2021 sebagai Project M dengan versi resmi diluncurkan pada bulan Januari 2022.

Riot Games Gugat NetEase
Sumber: Riot Games/Polygon

Riot Games sebelumnya telah mengeluarkan keluhan pada NetEase Games tentang kemiripan antara game tersebut, dengan memberikan contoh hero Omen (Valorant) dan Nemesis (Hyper Front).

NetEase Games mengatasi keluhan ini, termasuk mendesain ulang karakter Nemesis, tetapi Riot Games masih percaya bahwa hero Hyper Front dan aspek lainnya masih melanggar hak cipta mereka.

Riot Games Gugat NetEase
Sumber: Riot Games/Polygon

Semua pilihan kreatif kami tercermin dalam game NetEase. Kami tidak berpikir bahwa mengubah warna kemampuan karakter atau sedikit memodifikasi tampilan visual mengubah fakta bahwa itu adalah pelanggaran hak cipta.

Dan Nabel, Lawyer of Riot Games

Riot Games meminta pengadilan untuk memerintahkan penutupan Hyper Front dan meminta ganti rugi yang “substansial”, meskipun mereka tidak menyebutkan berapa angka pastinya.

Setelah lulus sebagai analis kimia, Fransiskus mengejar mimpinya untuk menjadi jurnalis dan telah meliput industri game sejak tahun 2020. Saat ini, ia fokus pada gelar Hubungan Masyarakat (Humas) dan tertarik dengan bagaimana para pemimpin industri game…

Related Posts

Leave Comment
Hidupkan Notifikasi OK No thanks