Baru-baru ini, Riot Games mengumumkan bahwa mereka telah diretas dan membuat beberapa source code dari game League of Legends berhasil dicuri minggu lalu. Selain itu, peretas ini juga berhasil mengambil source code dari game lain, yakni TeamFight Tactics (TFT) dan juga computer code untuk platform Anticheat lama.
Mengetahui hal ini, Riot Games memilih untuk tidak memenuhi keingingan para peretas agar Riot membayar tebusan yang mereka minta. Lalu, seperti apa detailnya? Yuk simak ulasan dari Gamedaim berikut ini.
Riot Games Tidak Akan Bayar Tebusan
Berdasarkan informasi yang ada, peretas mengirimkan email tebusan ke Riot Games pada hari ketika mereka meretasnya. Pelaku meminta pembayaran untuk menjaga source code yang berhasil dicuri, namun Riot Games menolak untuk membayar tebusan tersebut.
Akibatnya, para peretas besar kemungkinan akan membocorkan atau menjual source code yang telah dicuri kepada penawar tertinggi. Namun, League of Legends dan TFT sudah menjadi game yang terkenal. Bukan hanya itu, perlindungan hak cipta juga mencegah studio game lain mencuri aset sebuah game. Ini membuat tidak akan ada yang membeli source code tersebut.
Menurut Riot Games, ancaman sebenarnya dari kejadian ini adalah para peretas bisa mengeksploitasi mekanisme permainan berkat source code yang berhasil mereka curi.
Sejujurnya, setiap source code dapat membuat munculnya cheat baru. Sejak serangan tersebut, kami telah bekerja dengan keras guna mengantisipasi hal-hal buruk kedepannya.
Riot Games
Sejauh ini, Riot Games hanya mengatakan bahwa para peretas berhasil menyusup ke sistem perusahaan melalui social engineering attack. Ini memungkinan peretas untuk menipu karyawan perusahaan dengan memberikan kata sandi atau memasang malware ke komputer mereka.
