Baru-baru ini, Capcom mengumumkan bahwa mereka akan menyensor Resident Evil Village ketika rilis di Jepang. Keputusan ini diambil oleh mereka karena aturan dari beberapa daerah di Negeri Sakura ini.
Lebih lanjut, Capcom merilis pembaruan tersebut melalui websitenya. Agar lebih jelas, silahkan simak dengan seksama.
Ada Dua Versi Resident Evil Village di Jepang
Menurut informasi yang beredar, setidaknya ada dua versi Resident Evil Village yang akan rilis di negara tersebut. Dua versi ini adalah CERO D untuk pemain berusia 17 tahun atau lebih dan CERO Z untuk pemain di atas 18 tahun. Walau begitu, kedua versi ini tidak memiliki perbedaan yang begitu signifikan.
Baik versi CERO D dan CERO Z anak menyensor beberapa adegan kekerasan seperti kepala terpenggal dan hal-hal lainnya. Kedua versi ini juga hanya menunjukkan sedikit darah dibandingkan dengan versi barat Resident Evil Village. Satu-satunya perbedaan utama antara versi ini adalah “ekspresi yang lebih keras” ketimbang versi sebelumnya.
Capcom juga mengatakan bahwa mereka akan mengurangi adegan tertentu di Resident Evil Village versi Jepang. Namun, mereka tidak merinci adegan mana yang akan dihapus. Sekedar informasi saja, versi barat dari Resident Evil Village tidak akan disensor sama sekali.
Anak Lady Dimitrescu Tampil Tanpa Busana
Berdasarkan cuitan dari akun Twitter @AestheticGamer1, ia mengatakan bahwa Resident Evil: Village memiliki beberapa konten seksual. Salah satu contohnya adalah ketiga anak Lady Dimitrescu yang tampil tanpa busana dalam sebuah scene. Sebelumnya, kehadiran Dimitrescu sempat membuat penggemar heboh.
Walau begitu, belum ada konfirmasi dari Capcom apakah mereka akan membawa banyak konten seksual di dalamnya. Untuk saat ini, pemain juga tidak tahu apakah mereka bisa membunuh Lady Dimitrescu di Resident Evil: Village. Pasalnya, penggemar hanya bisa melihat fakta bahwa Dimitrescu suka menjebak pemain di Castle miliknya.
Meskipun ini masih sebatas rumor saja, konten seksual memang bisa masuk ke Resident Evil: Village. Hal tersebut tak lepas dari banyaknya permintaan mengenai ragam konten di sebuah game. Namun, Capcom masih belum bisa mengonfirmasi mengenai hal ini.
