Kumpulan karyawan inti dari Typhoon Studios (pengembang Journey to the Savage Planet) telah membuat studio baru bernama Racoon Logic.
Studio baru yang berbasis di Montreal ini akan melanjutkan pengembangan game milik Typhoon Studios. Jika kalian tertarik dengan industri video game, kalian bisa melihat artikel kami lainnya di Gamedaim News.
Studio Lama Ditutup Google, Studio Baru Lahir Kembali
Raccoon Logic dibentuk oleh banyak orang yang sebelumnya berada di Typhoon Studios, studio di balik game Journey to the Savage Planet. Google telah membeli studio itu pada tahun 2019 dan ketika mereka tutup, mantan pendiri Typhoon Studios menyadari bahwa mereka memiliki situasi yang tidak biasa.
“Itu adalah momen unik dan kami merasa seperti memiliki urusan yang belum selesai untuk kami urus. Kami seperti ‘bagaimana jika kami menyatukan kembali band kami?’,” kata Reid Schneider (co-founder Raccoon Logic).
Schneider memperkirakan bahwa 75% dari tim Raccoon Logic adalah mantan karyawan Typhoon Studios. Menyadari bahwa Google tidak akan lagi membuat konten secara internal untuk Stadia, Schneider dan rekan-rekannya bertanya tentang mengklaim kembali hak IP untuk Journey to the Savage Planet.
Bahkan 505 Games yang merupakan penerbit asli game tersebut telah menyetujui transfer tersebut. Mereka menyiapkan Raccoon Studios sebagai Typhoon Studios 2.0 kecuali nama.
“Google terbiasa memperoleh sesuatu, tetapi tidak biasa melepaskannya,” kata Schneider. “Mendapatkan kode dan IP kembali sebenarnya membutuhkan waktu lebih lama daripada akuisisi karena mereka tidak terbiasa dengan hal semacam ini.”
Seperti halnya studio baru, Raccoon Logic juga membutuhkan stabilitas keuangan. Pada akhirnya mereka menemukan jawaban tersebut di Tencent, perusahaan besar Cina itu telah melakukan investasi minoritas di studio mereka. Raccoon Logic saat ini mempunyai proyek baru yang belum diumumkan.
“Itu penting bagi kami,” kata Schneider. “Kita semua meninggalkan dunia korporat seperti Ubisoft, Warner Bros, dan EA. Sangat keren untuk pergi dan menjadi mandiri lagi dan hanya fokus membuat hal-hal aneh dan unik yang berbeda.”
“Melanjutkan Kembali Yang Ditinggalkan”
Dalam keadaan lain yang tidak biasa, Google benar-benar memberikan Raccoon Logic akses untuk IP Journey to the Savage Planet. Game tersebut akhirnya bisa mereka lanjutkan kembali di studio baru ini.
“Untuk semua orang yang bekerja di Raccoon Logic, ini adalah kelanjutan, jadi semua hal itu tidak hilang,” kata Schneider. “Kita bisa melanjutkan di mana kita tinggalkan di bulan Februari.”
Dia mengakui bahwa ini mungkin tidak benar untuk semua orang yang bekerja di Stadia Games & Entertainment. Schneider mencatat bahwa beberapa proyek orang “sekarang tidak akan pernah melihat cahaya lagi”.
Raccoon Logic Akan Tetap Independen
Pendirian studio baru ini bukan berarti Raccoon Logic memiliki niat untuk diakuisisi lagi. Schneider mengatakan bahwa tim mereka berencana untuk tetap mandiri setidaknya selama beberapa tahun ke depan.
“Di Montreal, orang memiliki pilihan setiap studio yang dapat Anda bayangkan,” kata Schneider. “Fakta bahwa mereka ingin kembali untuk kedua kalinya bersama kami sungguh luar biasa dan ini adalah fakta bahwa mereka menikmati pengalaman itu.”
Schneider melanjutkan, “Apa yang ingin saya lakukan ke depan adalah untuk benar-benar memastikan bahwa orang-orang lebih menikmati perjalanan ini. Kami ingin memastikan orang-orang menikmati waktu mereka.”
Tim mereka saat ini terdiri dari sekitar 20 orang dan tidak memiliki rencana untuk tumbuh lebih dari 30 – 35 orang. Tentunya jumlah ini jauh dari 300 orang yang pernah menjadi bagian dari Typhoon Studios.
Saat ini, studio baru itu memiliki franchise Journey to the Savage Planet. Sementara Schneider tidak memberikan konfirmasi apakah ada sekuel baru, dia mengatakan bahwa tim mereka akan tetap fokus pada pengembangan game konsol dan PC, dengan “tanpa minat pada mobile atau VR”.
Untuk saat ini, kita hanya bisa menunggu proyek terbaru Raccoon Logic di bulan-bulan ke depan nanti. Journey to the Savage Planet telah rilis di PS4, Xbox One, Nintendo Switch, PC (Steam, Epic Games Store, GOG), dan Stadia.
