Pro Player COD Dipecat Karena Cuitan Homofobia dan Diskriminasi Disabilitas

Pro Player COD Dipecat Karena Cuitan Homofobia dan Diskriminasi Disabilitas | Kotaku

Pro Player COD Dipecat Karena Cuitan Homofobia dan Diskriminasi Disabilitas | Kotaku

Melanjutkan informasi dari kasus diskriminasi yang terjadi di Team Cyclops asal Osaka, kali ini kita beralih ke salah satu atlet Profesional Call of Duty. Setelah dipecatnya Tanukana soal statement “Pria pendek tidak pantas punya HAM,” pro Player COD ini ikut dipecat karena cuitan Homofobia dan Diskriminasi Disabilitas. Lantas, bagaimanakah jadinya? Yuk ikuti terus pembahasan Gamedaim News berikut.

Belum lama ini, berbagai Media Game dikejutkan dengan pemecatan yang dilakukan team Cyclops pada atlet wanita Ling ‘Tanukana’ Xiaoyu. Atlet yang mendapat judulan “Queen of Tekken” tersebut sepertinya telah mempengaruhi karir teman seperjuangannya yang sama-sama ketahuan telah memberikan statement diskriminasi. Berbeda dari Tanukana, atlet COD bernama Kbaton ini rupanya sudah memiliki sejarah yang cukup berbahaya.

Karena Kasus Tanukana, Pro Player COD Jadi Ikut Dipecat Karena Cuitan Diskriminasi

Melalui laporan yang kami dapatkan pada situs Kotaku, Cyclops telah melakukan aksi penyisiran untuk memperbaiki nama baiknya setelah kasus Tanukana. Hal ini dibuktikan dengan pemecatan Kbaton tanpa adanya suatu alasan jelas. Laporan ini mereka beritakan melalui situs resminya tanggal 18 Februari 2022 lalu. Banyak fans, berspekulasi bahwa pemecatan tersebut pasti berhubungan dengan History sang atlet selama dirinya di Twitter.

Situs Hanayakana Life melaporkan bahwa Kbaton sempat memposting sejumlah tweet yang berkesan Homofobik dan diskriminasi Disabilitas. Di Jepang, jenis diskriminasi yang ia gunakan telah diarahkan pada anak-anak cacat serta orang-orang dengan cacat mental. Ia sering menggunakan cercaan ホモ (homo) pada sejumlah post. Buzzfeed Jepang sebelumnya melaporkan bahwa Kbaton juga melontarkan cercaan tersebut di acara Fuji TV tahun 2017.

Kbaton Sering Memposting Sejumlah Tweet dengan Unsur Diskriminasi Disabilitas

Kbaton sendiri sempat memberikan tanggapan atas kasus yang menimpa Tanukana pada Minggu lalu. Ia mengatakan lewat Twitter-nya bahwa “Saya tidak berpikir ini akan berubah menjadi masalah besar. Internet itu menakutkan.” Lalu, dia menambahkan dalam tweet terpisah, dan menatakan “Tim tempat saya berada, LOL.” Sejak saat dirinya dipecat, Kbaton menghapus akun Twitter pribadinya beserta dengan profilnya di Cyclops.

Kejadian seperti ini dapat menjadi pelajaran bahwa siapapun kalian, kita tentunya tidak pantas untuk menilai seseorang hanya dari fisiknya saja. Apa lagi, ketika kamu membawa nama besar dari suatu institusi yang punya pengaruh luas bagi orang-orang yang di sekitar. Jadi, bagaimanakah tanggapan kalian? Jangan lupa untuk tulis komentarmu ya.

Exit mobile version