BeritaResmi

Atsushi Inaba: PlatinumGames Terbuka Untuk Tawaran Akuisisi

Laporan terbaru mengungkapkan bahwa PlatinumGames terbuka untuk tawaran akuisisi selama tawaran itu dapat mempertahankan kebebasan mereka.

Laporan terbaru mengungkapkan bahwa PlatinumGames terbuka untuk tawaran akuisisi selama tawaran itu dapat mempertahankan kebebasan mereka.

Informasi ini pertama kali muncul melalui wawancara eksklusif VGC dengan Atsushi Inaba dan Hideki Kamiya. Jika kalian tertarik dengan kondisi industri video game saat ini, kalian bisa melihat artikel kami lainnya di Gamedaim News.

PlatinumGames Terbuka Untuk Tawaran Akuisisi

Membahas akuisisi Activision Blizzard yang dilakukan oleh Microsoft, VGC bertanya kepada Atsushi Inaba selaku CEO dari PlatinumGames apakah perusahaannya akan mempertimbangkan tawaran akuisisi dari perusahaan lain.

“Yang terpenting bagi kami adalah memiliki kebebasan untuk membuat game yang ingin kami buat. Apa yang saya dengar tentang akuisisi baru-baru ini, saya tidak berpikir Microsoft akan memulai micromanaging Activision ke tempat mereka dan mengambil semua kebebasan mereka. Saya tidak berpikir itu akan menjadi hubungan seperti itu,” ungkap Inaba.

“Saya pikir akan ada banyak rasa saling menghormati di sana dan saya juga pikir Activision akan dapat terus melakukan yang terbaik. Itu juga yang paling penting bagi kami di penghujung hari, apa pun bentuknya untuk perusahaan kami dan kami sendiri. Saya tidak akan menolak apapun, selama mereka masih menghormati kebebasan kita.”

“Tidak Melihat Banyak Akuisisi di Jepang”

PlatinumGames Terbuka Untuk Tawaran Akuisisi
Atsushi Inaba | PlatinumGames

Inaba sebelumnya menyatakan bahwa PlatinumGames tidak akan tertarik untuk menjual perusahaannya ke Microsoft. Pada tahun 2020, PlatinumGames menerima investasi dari Tencent.

Aktivitas Merge & Acquisition (M&A) di industri video game mencapai rekor 85 miliar USD pada tahun 2021 dan diperkirakan akan mencapai 150 miliar USD pada tahun 2022. Namun, pertumbuhan aktivitas M&A tampaknya belum memasuki Jepang.

Pengembang Jepang telah melakukan konsolidasi di masa lalu, seperti Koei Tecmo, Bandai Namco, SEGA Sammy, dan Square Enix. Tetapi kita belum melihat apa pun pada tingkat pembelian Bungie oleh Sony Interactive Entertainment dan pembelian Activision Blizzard oleh Microsoft.

Ketika VGC bertanya mengapa perusahaan yang menonjol di Jepang tampaknya tidak melakukan konsolidasi seperti perusahaan luar, Inaba mengatakan bahwa dia terkejut tidak ada lagi aktivitas M&A.

“Saya setuju, Anda tidak melihat banyak [akuisisi] di Jepang. Saya pikir itu aneh,” kata Inaba. “Untuk beberapa perusahaan besar ini dengan semua uang mereka, Anda terkadang berpikir, ‘ayolah! Beli beberapa perusahaan sudah!’ Jadi rasanya aneh melihat perusahaan Jepang pasif sepanjang waktu.”

Setelah lulus sebagai analis kimia, Fransiskus mengejar mimpinya untuk menjadi jurnalis dan telah meliput industri game sejak tahun 2020. Saat ini, ia fokus pada gelar Hubungan Masyarakat (Humas) dan tertarik dengan bagaimana para pemimpin industri game…

Related Posts

Leave Comment
Hidupkan Notifikasi OK No thanks