Imbas dari surat yang dilayangkan oleh Bupati Mukomuko, Sapuan kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika yang meminta agar game online segera diblokir sangat besar. Hingga kini, sudah banyak pihak yang memberikan pendapat dan usulannya. Ada yang mendukung dan ada yang tidak setuju dengan wacana pemblokiran game online tersebut.
Baru-baru ini, Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI) Demak melayangkan pernyataannya mengenai perihal tersebut. Secara mufakat mereka mendorong Kominfo untuk memblokir game online, seperti PUBG Mobile, Free Fire, Mobile Legends, dan sejenisnya.
Terdapat beberapa alasan mengapa PGSI Demak menyuarakan Gerakan Moral tersebut. Karena hingga saat ini situasinya sudah sangat darurat, banyak anak yang mengalami Kerusakan Moral karena Game Online.
“Dimana-mana orang tua sudah resah dan bingung bagaimana cara mengatasi anaknya yang kecanduan Game Online. Begitupun kalangan Remaja hingga dewasa juga terjadi dekradensi moral hingga stres, gila bahkan meninggal dunia“.
Noor Salim, Ketua PGSI Demak
Banyak Siswa Sekolah yang Kecanduan Game Online
Metode belajar daring yang telah diberlakukan lebih dari setahun ini membuat perilaku para siswa berubah. Mereka yang seharusnya belajar dan mengikuti pembelajaran di sekolah, malah bermalas-malasan dan memilih bolos untuk bermain game online.
Hal itulah yang dialami oleh separuh siswa SD dan SMP di Kabupaten Demak. Noor Salim menambahkan jika setidaknya terdapat 50 persen siswa di setiap sekolah yang mengalami masalah tersebut.
“Dari laporan pengurus PGSI setiap kecamatan di Demak, rata-rata di sekolah ditemukan 50 persen siswa yang sudah kecanduan bermain game online. Jumlahnya kurang lebih ada 30 anak per sekolah,” lanjutnya.
Baca Juga: Diduga Kecanduan Game Online, Seorang Bocah di Ciamis Alami Kelumpuhan
PGSI Demak Dorong Kominfo Blokir Game Online
Sama halnya dengan yang dilakukan oleh Bupati Mukomuko, Sapuan, PGSI juga melalui perwakilannya menyurati Kementerian Komunikasi dan Informasi untuk memblokir game online. Hal ini mereka lakukan sebagai bentuk kepedulian mereka terhadap para anak-anak muda agar bisa fokus belajar di sekolah.
Selain itu, Kominfo Kabupaten Demak pun mendukung wacana yang dilakukan oleh PGSI Demak. Mereka berpendapat, meski memiliki dampak positif, namun kebanyakan game online memberikan dampak negatif bagi siswa-siswa.