Activision Salahkan Latar Perang Dunia 2 dari Penjualan Buruk COD Vanguard

Activision Salahkan Latar Perang Dunia 2 dari Penjualan Buruk COD Vanguard | Activision

Activision Salahkan Latar Perang Dunia 2 dari Penjualan Buruk COD Vanguard | Activision

Sebuah kabar mengejutkan akhirnya datang lagi dari game terbaru buatan Activision. Pada kesempatan ini mereka datang dengan berita seputar COD: Vanguard. Benar, baru-baru ini Activision salahkan latar perang dunia 2 dari penjualan buruk game COD Vanguard. Lantas, apa yang sebenarnya terjadi? Yuk ikuti terus pembahasan Gamedaim News berikut.

Call of Duty: Vanguard sendiri pertama kali dirilis pada akhir tahun 2021 silam. Game ini memang tidak cukup menarik perhatian bagi para gamer generasi baru. Namun, faktanya masih banyak sekali penggemar Call of Duty lama yang cukup antusias menyambut seri ini. Sayang, hal tersebut tidak cukup mendongkrak hasil penjualan COD Vanguard karena, gamenya sendiri memang tidak banyak menawarkan Inovasi terbaru.

Activision Menyesal Karena Bawa Tema Perang Dunia 2 di COD Vanguard

Melalui laporan yang kami dapatkan lewat situs media IGN, Activision mengaku masih sangat kecewa dengan performa COD Vanguard selama perilisannya. Padahal, game satu ini sempat menduduki salah satu “Best Selling Game 2021.” Pada laporan finansial mereka, Activision dikabarkan cukup menyesal karena menyajikan tema Perang Dunia 2 yang dianggap menjadi penyebab buruk penjualan COD Vanguard.

Activision menulis bahwa, “Pengaturan bertema Perang Dunia II game ini tidak beresonansi dengan beberapa komunitas kami.” Statement tersebut tidak diberikan tanpa adanya alasan. Pasalnya, pada bulan November lalu situs media GameIndustry.biz, PAX dan ,EGX berhasil melakukan Survei Voting yang menunjukkan bahwa hanya 24% pemain yang tertarik dengan game tema “Perang dunia 2” selama tahun 2021.

Penjualan Sempat Diperburuk Juga Oleh Drama Kekerasan Gender Activision Blizzard

Dari sinilah mereka menyimpulkan bahwa, “banyak pemain memang tidak tertarik untuk membeli COD Vanguard karena mereka terlalu sibuk bermain game lain.” Ini juga diperburuk karena adanya tuntutan pelecehan seksual yang terjadi di perusahaan Activision Blizzard pada saat itu. Tak sedikit para gamer di belahan dunia melakukan aksi boycott agar tidak memainkan game ciptaan mereka selama beberapa bulan.

Meskipun telah mendapatkan respon negatif, Activision rupanya masih bersikeras untuk mengembangkan Franchise Call of Duty agar lebih luas lagi. Ini dibuktikan langsung melalui pengumuman Call of Duty Modern Warfare II yang dikembangkan langsung oleh Infinity Ward. Semoga saja, game terbarunya ini dapat lebih inovatif dan sesuai dengan harapan para fans. Lantas, bagaimana menurut kalian? Jangan lupa tulis komentarmu di bawah ya.

Exit mobile version