Sebuah kasus mengerikan terjadi di negara Pakistan, tepatnya pada kota Lahore. Seorang remaja bernama Zain Ali yang masih berusia 18 tahun, tega mengeksekusi beberapa anggota keluarganya. Pemuda bunuh keluarganya karena game terjadi sekitar beberapa bulan lalu.
Kejadian yang dimaksud merenggut tiga nyawa keluarga sang remaja, yakni ibu dan juga dua saudaranya. Kejadian tersebut terjadi pada tanggal 19 Januari lalu, dan penyebabnya adalah karena sang anak sebelumnya telah mengalami kekalahan dalam game yang dimainkannya.
Terjadi Karena Game Salah Satu Battle Royale
Zain Ali merupakan pemain dari game populer PUBG alias PlayerUnknown’s Battlegrounds, dan hal nekat yang dilakukannya terjadi karena dirinya ternyata emosi setelah kalah berturut-turut. Hal itu disampaikannya langsung ketika sedang diinterogasi langsung oleh pihak polisi.
Lebih parahnya lagi, Zain Ali bahkan berani mengatakan bahwa dirinya menganggap kedua saudara serta ibu kandungnya dapat kembali hidup seperti yang terjadi di game PUBG.

Sang pemuda mengungkapkan bahwa dirinya mengira keluarganya bisa kembali mengalami respawn atau hidup lagi seperti yang terjadi pada karakter game yang dimainkannya. Dilansir dari situs GGWP, dalam pernyataanya sang pelaku mengatakan demikian:
“Saya stres karena selalu kalah dalam game. Saya menembak semua orang karena mereka akan hidup lagi seperti karakter di game,”
Ucap Zain Ali ke Polisi
Jika kamu juga merupakan salah satu pemain aktif PUBG, pastinya kamu tau bahwa apa yang diucapkannya memang senada dengan sistem pada setiap karakter PUBG. Bukan hanya game itu saja bahkan, terdapat game-game perang diluar sana yang menggunakan sistem serupa.
Gamedaim Hadir di TikTok! Ayo Follow kami di @gamedaimcom dan dapatkan berbagai konten menarik seputar dunia game.
Jadi Masalah Untuk PUBG?
Hal semacam kejadian pembunuhan inilah yang biasanya menyebabkan berbagai somasi atau petisi keluar, misalnya masyarakat yang meminta agar game di Shutdown, diberhentikan, dan lain-lain semacamnya. Tentu hal ini juga membuat efek demikian.
Banyak perdebatan yang muncul karena kasus seperti ini, namun tentunya kejadian semacam ini dapat terjadi karena setiap pola pikir pemain yang berbeda-beda. Jika kita lihat secara keseluruhan, kasus seperti ini bukan pertama kalinya, tapi tetap saja ini kembali ke setiap orang yang memainkan sebuah game.
Nah menurut kamu, apakah kasus pemuda yang tega nunuh keluarganya karena game ini merupakan efek negatif dari game? Coba tuliskan tanggapan kamu pada kolom bawah ya.