Menjelang Sea Games Kamboja 2023 dan dikutip melalui akun Instagram resminya milik PBESI, pihaknya menjelaskan alasan mengapa perwakilan Indonesia hanya mengirimkan 6 wakil di divisi game esport dari 9 nomor slot.
Perihal terkait jumlah perwakilan yang akan tampil di SEA Games Kamboja ini, disampaikan oleh Tjahjono Prasetyanto selaku ketua badan tim nasional SEA Games 2023 Kamboja.
Postingan tersebut mengatakan “Sebenarnya, dari 9 games yang akan dipertandingkan di SEA Games Kamboja 2023 setiap negara di luar tuan rumah diberikan slot 7 games. Akan tetapi kami hanya memilih 6 kategori dikarenakan hanya 6 games tersebut yang benar-benar kita kuasai dan punya potensi,”
Alasan PBESI Kerahkan 6 Game Esports di SEA Games Kamboja 2023
Dari sini dapat kita simpulkan bersama bahwa alasan pihak PBESI hanya menurunkan 6 slot perwakilan game Esports, ialah karena untuk fokus kepada game yang benar-benar dikuasai oleh kebanyakan pro player dan atlet-atlet di Indonesia.
Yang mana mereka sangat sering memberikan sumbangsihnya terhadap negara dengan kemenangan-kemenangan di ajang Internasional.
Perhelatan SEA Games 2023 kali ini akan diselenggarakan di Kamboja mulai 5 Mei 2023 mendatang.
Saat ini semua cabang olahraga (Cabor) sudah mulai melakukan tahapan seleksi tingkat nasional bahkan pelatihan skala nasional untuk seluruh para atlet tanah air.
Daftar Game Esports di SEA Games Kamboja 2023
Berikut 9 games yang akan di pertandingkan di SEA Games nanti :
- AK2 (PC) – Men
- AK2 (PC) – Women
- PUBG Mobile – Solo
- PUBG Mobile – Squad
- Mobile Legends: Bang Bang – Men
- Mobile Legends: Bang Bang – Women
- League of Legends: Wild Rift
- Valorant
- Cross Fire
Dari 9 slot jenis games diatas tersebut, pihak PBESI mengatakan hanya akan tetap menurunkan 6 dari 9 games Esports yang dipertandingkan dalam Sea Games di Kamboja yaitu MLBB Men, MLBB Women, PUBGM Squad, PUBGM Solo, Crossfire, dan VALORANT.
Namun yang sangat dipertanyakan ialah ketiadaan game Free Fire untuk dipertandingkan, padahal game ini merupakan salah satu game yang paling populer di Indonesia bahkan Asia Tenggara.
Sebenarnya dari pihak penyelenggara lah yang memutuskan untuk tidak mempertandingkan game battle royale Free Fire tersebut.