Penantian panjang dari perilisan game MMO terbaru buatan Netmarble akhirnya usai. Sayangnya, peluncurannya sendiri memang tidak sesuai harapan fans. Bagaimana tidak, Ni No Kuni: Cross Worlds malah mendapatkan respon negatif karena implementasi NFT. Sampai-sampai antrian Ni No Kuni: Cross Worlds malah diisi oleh Bot, Bagaimana hal tersebut terjadi? Yuk ikuti berita game terbaru berikut.
Rilis pada tanggal 25 Mei 2022 lalu, Ni No Kuni Cross Worlds merupakan game MMORPG yang menawarkan Art-Style indah dari Studio Ghibli. Game ini awalnya cukup sukses mendapatkan jumlah Pra-Registrasi yang tinggi di pasar Jepang dan mendapat jumlah pemain besar setelah perilisannya ke global. Namun, pencapaian tersebut berubah ketiga mereka melakukan Implementasi Blockchain dan Play-to-Earn yang terlalu berlebihan.
Ni No Kuni: Cross Worlds Jual Skip Pass Lewati Antrian Bot NFT, Fans Makin Marah
Selain bergantung dengan NFT dan Microtransaction, game ini juga membuat pemain sulit untuk bergabung ke dalam Server. Pasalnya, banyak dari mereka mengeluhkan masalah Queue Time yang sangat lama hingga menambus angka antrian hingga 5000 orang. Kabar buruknya, antrian tersebut malah didominasi oleh oknum yang menggunakan Bot di dalam game. Bot ini disebut-sebut sedang melakukan Grinding untuk memperoleh NFT gratis.
Alih-alih memberikan solusi dengan cara menambah kapsitas server, Netmarble malah menuntut pemain untuk membeli Skip Pass antrian seharga $7.99 demi melewati Bot. Sejak itu, pemain sadar dan melakukan boicott terhadap game ini. Keputusan Netmarble merilis Skip Pass disambut kritikan pedas fans karena tidak ditunjukkan untuk mengatasi masalah bot, melainkan memaksa pemain jujur untuk mengeluarkan uang lebih.
Sistem Pay-to-Earn Dalam Game Jadi Magnet Para Bot Grinding
Sekedar mengingatkan saja bahwa, dalam Ni No Kuni: Cross Worlds, pemain dapat menukarkan mata uang Cryptocurrency menjadi Token Territe Token (NKT) lewat MARBLEX Wallet (Dompet buatan Netmarble). Setelah ditukarkan, pemain dapat mengubahnya kembali menjadi In-game Currency bernama Territe. Nah, Territe yang kamu peroleh ini ditunjukkan untuk membeli segala hal di dalam gamenya termasuk item NFT.
Mengingat, In-game Currency tersebut memang bisa diperoleh dengan proses grinding super panjang. Tidak heran jika banyak sekali oknum mencoba melakukan Grinding menggunakan Bot. Apa lagi, sistem yang mereka tawarkan memungkinkan pemain untuk menukarkan Territe kembali mana uang Kripto. Kira-kira apakah aksi protes fans ini dapat menghentikan praktik buruk Netmarble? Jangan lupa tulis komentarmu ya.