Setelah turut menominasikan Coffe Talks di DICE Awards lalu, Toge Productions berhasil memenangkan penghargaan di Valencia Indie Summit bersama dengan Mojiken Studio.
Menariknya, kedua developer asal Indonesia meraih banyak penghargaan pada acara tersebut.
Mojiken Studio dan Toge Productions di Valencia Indie Summit
Valencia Indie Summit merupakan acara tahunan Spanyol yang hadir guna merayakan kesuksesan dari game indie yang hadir secara global. Untuk tahun ini, Valencia Indie Summit diadakan secara digital dan disiarkan via Twitch. Juri kali ini terdiri dari Shuei Yoshida, Head Independent Developer Initiative di Sony Interactive Entertainment, Chris Charla, Head ID Xbox, dan Shin Imai dari IGN Jepang.
Dalam acara tersebut, ada beberapa kategori yang dilombakan, mulai dari Game Indie PC terbaik, Game Indie Konsol Terbaik, Game Indie Seluler Terbaik, dan Penghargaan Pemirsa Khusus. Lebih lanjut, game milik Toge Productions seperti Rising Hell dan Coffe Talk turut bersaing dengan Call of the Sea, Cyber Shadow, serta Olija.
Untuk tahun ini, When The Past Was Around mendapatkan tiga penghargaan, yakni Game Indie PC Terbaik, Narasi Terbaik, serta Musik dan Suara Terbaik. A Space For The Unbound memenangkan penghargaan Best Game in Development. Selain Mojiken Studio dan Toge Productions, beberapa developer seperti Skeleton Crew Studio, dan Devolver Digital menerima penghargaan di Valencia Indie Summit.
A Space For The Unbound Raing Awards di TGS 2020

Dalam acara tahunan Spanyol tersebut, sang CEO dari Toge Production yakni Kris Antoni mengumumkan bahwa A Space For The Unbound berhasil memenangkan penghargaan melalui kategori Best Art dan Grand Prix. Game dengan gaya art pixel ini sukses memukau banyak penonton TGS 2020 beberapa bulan lalu.
A Space For The Unbound sendiri menceritakan tentang sepasang kekasih bernama Atma dan Raya yang memiliki sebuah buku Supernatural. Kedua siswa SMA ini bisa memasuki dunia fantasi melalui buku tersebut. Sementara itu, Mojiken Studio dan Toge Production mengambil latar belakang tahun 90-an untuk game tersebut.
Tentu saja raihan ini semakin menguatkan posisi developer lokal dalam hal game Indie. Sebelumnya, pengembang asal Indonesia memang terus melakukan berbagai improvisasi agar dapat merilis game mereka ke luar negeri.