Berita

Menyakitkan, developer game ini dibully teman sekelas !

Menjadi developer game atau pengembang sebuah video game sudah tidak asing bagi kita yang selalu update berita terbaru mengenai hal tersebut.

Seperti banyaknya pekerjaan lainnya, ada duka dan suka yang terjadi di setiap jalannya waktu saat menjalani pekerjaan tersebut. Walau duka, suka, harta, tahta, dan Raisa memang sudah menjadi idaman bagi banyak orang.

Pekerjaan menjadi developer game di Indonesia walaupun masih tidak semaju negara-negara lainnya, seperti Jepang (Bandai Namco, Konami, CAPCOM, dll), Perancis (Ubisoft), Amerika Serikat (EA, Activision Blizzard), maupun negara lainnya yang mayoritas sudah memiliki perusahaan pengembang game peringkat AAA+ tersebut, tetapi pemerintah Indonesia akhir-akhir ini mulai melirik dan memajukan industri kreatif yang salah satunya industri game ini.

Di Indonesia sendiri, jenjang pendidikan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) memiliki jurusan dimana para siswa didorong untuk membuat karya berupa video game. Salah satunya dialami oleh siswa SMK Negeri 1 Pacitan, ia adalah Nanda Gamecom (sepertinya memang itu namanya berdasarkan akun Facebook yang dimilikinya atau hanya jargon?).

Nanda Gamecom (Reza Febri Nanda) yang masih duduk di bangku SMK ini membuat buah karya dengan membuat game berjudul Tugas Akhir Anak Kos yang setelah selesai kemudian ia sebarkan melalui IndieDB, sebuah platform digital untuk kumpulan game-game indie. Alasan utama Nanda ini menyebarkannya melaui IndieDB ke publik agar supaya para pemain memberikan sebuah feedback untuk perilisan versi penuh nanti.

Selain ingin mendapatkan feedback dari para pemain, developer ini membuat game tersebut guna menyelesaikan tugas akhir untuk kejuruan RPL (Rekayasa Perangkat Lunak) di SMK Negeri 1 Pacitan, tempat ia menimba–dan tentu saja mendapatkan bullying dari teman sekelasnya–ilmu.

Alih-alih ingin mendapatkan feedback guna keberlangsungan gamenya dan menyebarkan lewat IndieDB serta melalui laman pribadinya, salah satu temannya berkomentar yang bikin hati sakit layaknya digantung oleh si doi.

https://www.facebook.com/NandaGamecomGameDev/posts/1812519745740219

Netizen ini mengaku sebagai teman sekelasnya dan membullying si developer
Netizen ini mengaku sebagai teman sekelasnya dan membullying si developer

Berdasarkan gambar di atas, menunjukkan salah satu netizen di Facebook yang mengaku temannya dan berkomentar bahwa ia merupakan teman satu kelas si pembuat game lalu menyatakan game buatan developer temannya itu tidak seru untuk dimainkan. Selain itu, ia menghasut agar jangan mengunduh game indie tersebut serta jangan pernah penasaran akan konten game yang telah dibuat.

Acuh tak acuh akan komentar temannya, justru developer ini mendapatkan Piagam Penghargaan sebagai siswa dengan Karya Terbaik Tugas Akhir yang ia dapatkan dari hasil buah kerja keras terhadap game tersebut (thug life).

Piagam Penghargaan dari SMK Negeri 1 Pacitan
Piagam Penghargaan dari SMK Negeri 1 Pacitan

Dunia ini memang kejam ya. Namun sekejam apapun itu, jika bekerja keras (berusaha) maka kita akan dapat.

Apa komentarmu tentang developer game ini yang telah dibully lalu mendapatkan piagam penghargaan dari sekolah yang ia duduki ?
Remaja Gen Z yang punya memori nostalgia zaman SD saat bermain Stronghold Crusader, Harvest Moon: Back to Nature, sampai Warcraft II. Hubungi: irgie@gamedaim.com

Related Posts

Read All Comment
Hidupkan Notifikasi OK No thanks