Laporan terbaru mengungkapkan bahwa kemitraan Activision Blizzard dan NetEase bisa rusak karena adanya kesalahpahaman antara kedua perusahaan.
Informasi ini dipublikasikan melalui The New York Times. Jika kalian tertarik dengan kondisi di industri video game, kalian bisa melihat artikel kami lainnya di sini.
Kemitraan Activision Blizzard dan NetEase Rusak Karena Kesalahpahaman?
The New York Times telah melaporkan bahwa adanya serangkaian kesalahpahaman yang dirasakan antara Activision Blizzard dan NetEase. Hal ini mengakibatkan game-game terpopuler dari Blizzard Entertainment tidak tersedia di Tiongkok.
Menurut The New York Times, sebagian besar kekhawatiran NetEase berpusat pada meningkatnya pembatasan pemerintah terhadap video game di Tiongkok, termasuk batasan bahwa anak muda hanya boleh bermain game online selama tiga jam yang ditentukan per minggu.
NetEase dilaporkan berusaha membuat perubahan pada kontrak dengan Activision Blizzard untuk memastikan bahwa mereka akan mematuhi peraturan baru. NetEase dikatakan telah meminta Activision Blizzard untuk merilis pendapatan tahunan dan rincian lainnya kepada Tiongkok, tetapi Activision Blizzard dilaporkan membantah bahwa mereka harus melakukannya.
Activision Blizzard kemudian keberatan dengan proposal NetEase yang meminta untuk melisensikan game-gamenya kepada mereka, daripada keduanya menangani lisensi itu sebagai perusahaan patungan. NetEase juga dianggap menggunakan peraturan Tiongkok untuk mendapatkan kesepakatan yang lebih baik.
Gamedaim Hadir di TikTok! Ayo Follow kami di @gamedaimcom dan dapatkan berbagai konten menarik seputar dunia game.
Menurut The New York Times, para eksekutif Activision Blizzard percaya bahwa CEO NetEase, William Ding, mengancam Bobby Kotick, CEO Activision Blizzard, dengan menyatakan bahwa perusahaan mereka dapat mempengaruhi regulator Tiongkok untuk memblokir atau menyetujui akuisisi yang diusulkan oleh Microsoft. Hal ini merujuk pada proposal lisensi yang ditawarkan NetEase.
Sumber yang mengetahui NetEase mengatakan kepada The New York Times bahwa ini bukanlah maksud NetEase dan dikatakan perusahaan tersebut mencoba untuk menunjukkan bahwa jika Activision Blizzard tidak beralih ke kesepakatan lisensi ini, Microsoft akan menghadapi rintangan yang sama.
Berbicara kepada The New York Times, juru bicara NetEase, Alexandru Voica, telah membantah bahwa Ding mengancam Activision Blizzard dan juga mencatat bahwa Activision Blizzard terus “melecehkan dan mengejek perusahaan dan regulator di seluruh dunia”.
Activision Blizzard dikatakan menawarkan untuk menerima perjanjian lisensi ini jika NetEase membayar sekitar 500 juta USD di muka. Hal ini diyakini sebagai alasan NetEase menggambarkan persyaratan Activision Blizzard sebagai “tidak masuk akal secara komersial” dalam pernyataan selanjutnya.
The New York Times juga melaporkan bahwa ada perselisihan mengenai investasi NetEase di studio game yang didirikan oleh mantan karyawan Activision dan juga investasi sebesar 100 juta USD ke Bungie. Dikatakan bahwa hal tersebut membuat Activision Blizzard marah.