Akhir-akhir ini publik di internet tengah heboh mengenai kontroversi yang melibatkan game Fortnite. Pasalnya di dalam game tersebut, disebutkan jika pemain diminta untuk menghancurkan bangunan mirip Ka’bah untuk mendapatkan item istimewa dan dapat melanjutkan ke level selanjutnya.
Banyak pihak yang tidak tinggal diam dan memberikan pendapatnya mengenai fenomena viralnya game Fortnite tersebut. Salah satunya datang dari Universitas Al-Azhar Kairo yang mengeluarkan fatwa elektronik dengan menyebutkan jika game Fortnite haram. Sehingga untuk seluruh umat muslim di seluruh dunia tidak boleh memainkannya.
Respon Kemenkominfo Mengenai Fortnite
Berita tersebut akhirnya sampai ke Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G Plate. Perwakilan Kemenkominfo itu mengatakan pihaknya akan melakukan pengkajian mengenai konten video dalam game online, Fortnite, karena telah menampilkan bangunan mirip Ka’bah.
“Merespon beredarnya video dalam game daring Fortnite yang memuat ikon yang dinilai mirip Kabah, Kementerian Kominfo telah mengkaji konten yang dimaksud.”
Johnny G Plate
Johnny mengungkapkan, setelah melakukan penelusuran, konten video game merupakan milik kanal YouTube DIGIRAMBO-RAMBO pada 17 Februari 2019.
Menurut Johnny, pihak Fortnite sendiri sudah memberikan klarifikasi jika elemen di dalam video tersebut merupakan user generated content (UGC) buatan penggunanya dalam memanfaatkan fitur “Fortnite Creativity Mode“.
Ia juga mengatakan, kementeriannya sudah menggandeng kepolisian untuk menindaklanjuti konten video yang telah viral tersebut.
Ia menekankan jika Kemenkominfo akan terus bertindak dan menelusuri konten video Fortnite tersebut. Selain itu, mereka juga akan memberikan tindakan sesuai dengan peraturan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku kalau terdapat pelanggaran.
“Kementerian Kominfo sedang berkoordinasi kepada Kepolisian Republik Indonesia untuk menelusuri dan menindak pelaku yang mengkreasi konten tersebut,” pungkasnya.
Sandiaga Uno Minta Blokir Fortnite
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno meminta game yang dikembangkan oleh Epic Games itu untuk diblokir di Indonesia. Alasannya karena sudah bertentangan dengan nilai-nilai luhur, terkhusus keagamaan.
Selain itu, game itu juga bisa menimbulkan sikap tidak menghormati antar umat beragama, memicu aksi kekerasan, dan berpeluang penistaan agama.
“Lima kali sehari minimal kita menghadap Ka’bah, dari mana pun kita di dunia untuk menunaikan salat wajib atau salat sunnah. Dan di game ini saya diberitahu bahwa ada ikon yang dinilai mirip Ka’bah yang harus dihancurkan untuk mendapatkan senjata baru dan naik ke level berikutnya,” kata Sandiaga.
Gimana menurut kamu tentang hal ini? Jangan lupa untuk tetap ikuti Gamedaim News untuk mendapatkan berita game lainnya.
