BeritaNFTResmi

Beastroid, Koleksi NFT Baru dari Produser Mega Man

Keiji Inafune (produser Mega Man) telah kembali dan sedang mengerjakan proyek NFT baru yang bernama Beastroid.

Keiji Inafune (produser Mega Man) telah kembali dan sedang mengerjakan proyek NFT baru yang bernama Beastroid.

Informasi ini pertama kali dipublikasikan oleh situs VGC. Jika kalian tertarik dengan kontroversi metaverse, blockchain, dan NFT, kalian bisa melihat artikel kami lainnya di Gamedaim News.

Keiji Inafune Kembali Dengan Koleksi NFT Beastroid

https://twitter.com/PF_Marketplace/status/1527228957476564993

PolkaFantasy telah mengumumkan bahwa Inafune sedang merancang “koleksi NFT futuristik pertamanya yang terintegrasi dengan utilitas luar biasa”.

“Saat dia menginjakkan kaki di Metaverse, kami dengan bangga mengumumkan debut resmi koleksi robo-revolution di Marketplace 2.0 baru,” tulis PolkaFantasy di situs promosi mereka.

Menurut PolkaFantasy, Beastroid mencakup 2.620 NFT yang akan diluncurkan pada bulan Juli 2022. PolkaFantasy memiliki maksud untuk “melangkah ke Metaverse”, di mana pemilik NFT akan dapat berinteraksi dengan Inafune dalam acara sosial.

Selama lebih dari 20 tahun, Keiji Inafune adalah artis dan produser untuk franchise Mega Man. Dia lalu meninggalkan Capcom pada tahun 2010 untuk meluncurkan Comcept. Proyek terakhirnya adalah ReCore yang rilis secara eksklusif di Xbox One pada tahun 2016.

Situs Beastroid menampilkan beberapa karakter yang telah dibuat Inafune untuk proyek NFT. Menariknya, banyak di antaranya terlihat menggunakan ciri khas dari desain Mega Man.

Kontroversi Metaverse, Blockchain, dan NFT

Game blockchain dan NFT memang telah menjadi sasaran inti kontroversi dalam beberapa bulan terakhir. Valve bahkan telah melarang game blockchain dan NFT dari Steam, tetapi Epic Games malah menerima ide itu dengan tangan terbuka di platform mereka. Gabe Newell menyatakan bahwa orang-orang dari komunitas NFT bukan tipe yang ingin diajak berbisnis oleh Valve. 

Phil Spencer bahkan telah menyatakan kekhawatirannya akan pertimbangan game berbasis blockchain dan NFT. Berbeda dengan Yosuke Matsuda (presiden Square Enix), di mana dia telah mendukung secara antusias teknologi baru seperti game blockchain, NFT dan metaverse. Atsushi Inaba dan Hideki Kamiya bahkan telah menyatakan ketidaktertarikan mereka terhadap NFT. Di sisi lain, Reggie Fils-Aimé percaya pada teknologi blockchain dan play-to-own.

GSC Game World selaku pengembang S.T.A.L.K.E.R. 2 mengalami hal yang sama, di mana mereka mendapatkan respon negatif ketika mengumumkan rencana NFT dan menyebabkan mereka membatalkan rencana itu. Tidak hanya mereka, Team17 juga mendapatkan respon yang serupa dengan proyek MetaWorms NFT-nya. Salah satu game indie di Steam seperti Storybook Brawl mendapat perlakukan serupa. Blizzard Entertainment juga mengelak dan menarik kata-kata mereka saat merilis survei tentang NFT.

Pada bulan Januari 2022 saja, beberapa kontroversi muncul kembali dalam industri video game. Perusahaan seperti AtariKonamiMoonton, dan Ubisoft menyerukan dukungan mereka terhadap NFT. Bahkan salah satu pengisi suara terkenal seperti Troy Baker ikut campur dalam topik kontroversial ini.

Netmarble bahkan tidak takut untuk mengungkapkan tujuan bisnis mereka dalam metaverse, blockchain, dan NFT, di mana 70% game baru mereka akan mencoba semua teknologi tersebut. Zynga juga akan merilis game NFT pertama mereka di tahun 2022. SEGA tidak lupa mengumumkan niat Super Game yang nantinya akan mengimplementasikan NFT. Bandai Namco juga telah mengumumkan proyek NFT musiknya, yaitu World of Den-On-Bu.

Namun, laporan The Wall Street Journal baru-baru ini mengklaim bahwa banyak pemilik NFT sekarang menemukan investasi mereka bernilai jauh lebih rendah daripada apa yang mereka beli.

Realitanya, sebagian besar pengembang dan penerbit video game tidak tertarik dengan topik mengenai NFT dan cryptocurrency. Ada salah seorang responden dari survei State of the Industry 2022 milik GDC menyindir, “Saya lebih suka tidak mendukung pembakaran hutan hujan daripada memastikan seseorang ‘memiliki’ jpeg.”

Kita nantikan saja masa depan dari metaverse, blockchain, dan NFT, apakah tren ini akan berlalu dengan cepat atau akan tetap di sini dan menetap dalam waktu yang lama.

Setelah lulus sebagai analis kimia, Fransiskus mengejar mimpinya untuk menjadi jurnalis dan telah meliput industri game sejak tahun 2020. Saat ini, ia fokus pada gelar Hubungan Masyarakat (Humas) dan tertarik dengan bagaimana para pemimpin industri game…

Related Posts

Leave Comment
Hidupkan Notifikasi OK No thanks