Manajer umum Bandai Namco, Katsuhiro Harada, telah mengungkapkan bahwa koleksi retro untuk game-game Tekken tampaknya tidak akan berhasil.
Informasi ini diungkapkan oleh Harada saat diwawancarai TheGamer. Jika kalian tertarik dengan game-game Bandai Namco, kalian bisa melihat artikel kami lainnya di sini.
Katsuhiro Harada Pikir Koleksi Retro Tekken Tidak akan Berhasil
Berbicara dengan TheGamer, manajer umum Bandai Namco, Katushiro Harada, ditanya apakah ada kemungkinan untuk membuat kompilasi yang terdiri dari game-game Tekken klasik.
Harada menjawab bahwa ia tidak berpikir akan ada peminat untuk kompilasi semacam itu karena dalam pandangannya, game-game poligon awal sudah jauh lebih buruk dibandingkan game berbasis sprite dan orang-orang cenderung memainkan game fighting 3D untuk tontonan visualnya.
“Ini berbeda dengan game fighting [2D] karena pemain game fighting 3D cenderung memainkan game terbaru,” ungkap Harada.
“Sejak awal, model karakter poligonlah yang benar-benar mendorong keunggulan grafis pada saat itu. Jadi, ketika Anda melihatnya di kemudian hari, itu tidak terlihat mengesankan seperti dulu.”
Harada melanjutkan, “Game fighting 2D, karena hanya berupa karakter sprite dan semacamnya, tampaknya tidak terlalu menua secara grafis. Itu bukanlah alasan utama orang memainkannya pada awalnya.”
Produser Tekken Project, Michael Murray, secara umum setuju dengan pendapat Harada, tetapi ia menambahkan bahwa ia akan lebih tertarik untuk memainkan kembali sesuatu yang tidak terlalu tradisional seperti Tekken Tag Tournament 2, Tekken Force, atau mode beat ‘em up Devil Within di game Tekken sebelumnya.
“Tapi saya bahkan tidak akan melihat diri saya mengambil Tekken 3 dan bermain melawan teman-teman untuk waktu yang lama,” ujar Murray. “Jadi ya, ada perbedaan yang kami rasakan antara fighting 3D dan fighting 2D dalam hal itu.”
Di sisi lain, Harada dan Murray juga menjelaskan alasan bagaimana sulitnya untuk membuat merek-merek setuju dengan ide kolaborasi.
“Dahulu kala, saya ingin mengajak Colonel Sanders dari Kentucky Fried Chicken bertarung,” ujar Harada. “Jadi, saya meminta untuk menggunakan Colonel Sanders dan pergi ke kantor pusat di Jepang.”
Hasilnya, Harada mendapat “tatapan buruk” dan idenya ditolak. Murray lalu menjelaskan lebih detail tentang bagaimana hal ini terjadi.
“[Harada] pergi ke Kentucky Fried Chicken dan mencoba menghubungi Colonel Sanders. […] mereka tidak terlalu terbuka dengan ide tersebut,” ungkap Murray.
“[Colonel Sanders] muncul dalam pertandingan setelah itu. Jadi mungkin hanya dia yang bertarung melawan seseorang [yang] menimbulkan masalah bagi mereka. Namun, hal itu menunjukkan betapa sulitnya diskusi semacam ini.”