NetEase telah mengumumkan bahwa mereka akan secara resmi menutup server dari Hyper Front pada 10 April 2023 setelah adanya gugatan dari Riot Games.
Informasi ini diumumkan oleh NetEase lewat media sosial mereka. Jika kalian tertarik dengan game-game mobile, kalian bisa melihat artikel kami lainnya di sini.
Hyper Front Resmi Ditutup Menyusul Gugatan Riot Games
NetEase mengumumkan penutupan Hyper Front melalui akun media sosial mereka Untuk melindungi privasi pengguna mereka, NetEase akan menghapus data akun dan karakter, namun, data tersebut akan dipertahankan di wilayah di mana hukum setempat tidak memperbolehkannya untuk dihapus.
Di bawah ini adalah pernyataan resmi dari NetEase:
Dengan berat hati, kami dengan berat hati memberitahukan kepada Anda bahwa kami akan menutup Hyper Front dan servernya akan berhenti beroperasi pada pukul 15:00 WIB tanggal 10 April 2023.
Anda masih dapat terus memainkan game dan mengakses konten game yang ada hingga saat server ditutup.
Untuk melindungi privasi dan keamanan pemain, data akun, data karakter, dan informasi lainnya akan dihapus setelah server tidak lagi beroperasi kecuali ditentukan lain oleh hukum dan peraturan setempat.
Kami bangga dengan komunitas yang terbentuk di sekitar Hyper Front. Terima kasih atas dukungan dan cinta kalian selama ini dan kami mohon maaf atas kekecewaan yang mungkin ditimbulkan oleh pengumuman ini. Sosok setiap astral yang berjuang di Hyper Front akan tetap hidup di hati kami dan kami akan selalu mengenang masa-masa indah yang kami habiskan bersama.
Semoga cahaya energi bintang terus menerangi jalan kita.
NetEase Games
Game ini ditutup menyusul gugatan Riot Games yang menuduh bahwa Hyper Front memiliki kemiripan yang signifikan dengan Valorant. Riot Games juga memiliki versi mobile dari Valorant yang saat ini sedang dikembangkan dan diperkirakan akan rilis pada tahun 2023.
Riot Games berargumen bahwa kemiripan ini, termasuk map, desain karakter, dan senjata, melanggar hak kekayaan intelektualnya. Meskipun NetEase telah berusaha untuk mengatasi masalah ini dengan mendesain ulang karakter yang disebutkan dalam gugatan, Riot Games tidak puas bahwa perusahaan tersebut tidak melakukan cukup banyak hal untuk membedakan kedua game tersebut.
