Hironobu Sakaguchi: Final Fantasy VI adalah Game Final Fantasy yang Paling Lengkap

Hironobu Sakaguchi Final Fantasy Vi Adalah Game Final Fantasy Yang Paling Lengkap

Sumber: Mistwalker

Pencipta waralaba Final Fantasy, Hironobu Sakaguchi, telah mengungkapkan bahwa Final Fantasy VI adalah game Final Fantasy yang paling lengkap saat ini.

Informasi ini diungkapkan oleh Sakaguchi saat diwawancarai Inverse. Jika kalian tertarik dengan game-game Square Enix, kalian bisa melihat artikel kami lainnya di sini.

Hironobu Sakaguchi: Final Fantasy VI adalah Game Final Fantasy yang Paling Lengkap

Berbicara dengan Inverse, Hironobu Sakaguchi mengungkapkan bahwa Final Fantasy I telah memberikannya “rasa pencapaian dan prestasi yang luar biasa”, karena timnya saat itu “tidak mengetahui apa yang mereka lakukan” dan bagaimana reaksi pasar terhadap game tersebut.

“Dalam hal Final Fantasy yang menurut saya paling lengkap, saya yakin Final Fantasy VI mendekati dan memang menonjol di atas Final Fantasy lainnya, terutama karena ini adalah Final Fantasy terakhir yang menggunakan pixel art dalam semua ekspresi visualnya,” ujar Sakaguchi.

Sakaguchi kemudian ditanya mengenai apa yang sebenarnya menjadi DNA dari waralaba Final Fantasy.

“Saya mengerti dan tahu bahwa ini adalah topik yang sangat banyak diperdebatkan, tetapi saya benar-benar berpikir bahwa hal ini telah berubah menjadi sesuatu yang memiliki arti yang berbeda untuk setiap orang,” ungkap Sakaguchi.

“Jika saya harus memberikan semacam bahan inti, saya akan mengatakan bahwa itu adalah cerita dan dunianya. Kedua hal ini adalah suatu keharusan untuk setiap Final Fantasy dan merupakan hal yang sama di semua game.”

Sakaguchi menambahkan, “Latar dunia harus mengandung semacam elemen tematik yang secara longgar terkait dengan peristiwa terkini. Menurut saya, dunia itu sendiri perlu memiliki semacam tulang punggung tematik atau pesan yang memberikan perspektif yang berbeda, atau dorongan yang menggugah pikiran bagi para pemain.”

Menariknya, Sakaguchi selalu membayangkan bagaimana jadinya waralaba Final Fantasy sekarang apabila ia terus mengembangkannya dengan pixel art.

“Setiap kali [komposer Final Fantasy, Nobuo] Uematsu dan saya minum-minum bersama, kami suka bernostalgia tentang bagaimana jika Final Fantasy tetap menggunakan pixel art,” kata Sakaguchi. “Seperti apa dunia saat ini jika Final Fantasy VII, VIII, dan IX semuanya dikerjakan dengan gaya ekspresi visual pixel art? Jika itu ada sekarang, akan sangat keren untuk dilihat.”

Hironobu Sakaguchi: Remake Berikan Nilai Tambah Bagi Pengembang dan Audiens

Sakaguchi juga mengomentari tren yang terjadi belakangan ini, di mana remake game menjadi hal yang lumrah dalam industri game.

“Meskipun saya tidak akan me-remake apa pun, remake memiliki tempat di pasar dan memberikan nilai tambah bagi para pengembang dan audiens,” ujar Sakaguchi. “Dari sisi pengembangan, dengan banyaknya sistem gameplay, world-building, dan karakter, pekerjaan itu sudah dilakukan. Anda tidak perlu mengerahkan banyak energi atau sumber daya di bidang tersebut.”

Sakaguchi mencatat, “Dalam kasus Final Fantasy VII, [produser remake Yoshinori] Kitase mampu mengarahkan energi tersebut ke arah pengalaman sinematik bagi audiens. Remake, dalam hal ini, memberikan banyak nilai tambah bagi penonton karena teknologi yang dapat memberdayakan para kreator, dibandingkan dengan era PS1.”

Menurut Sakaguchi, kemunculan situs-situs seperti YouTube dan Twitch telah menciptakan cara yang sama sekali baru bagi para pemain untuk terlibat dengan game, terutama melalui streamer.

Di akhir wawancara, Sakaguchi menyatakan bahwa Mistwalker, studio yang didirikan olehnya pada tahun 2004 dan sangat terkait dengan pengalaman serta visinya sendiri, mungkin tidak akan ada tanpa dirinya.

“Saya sangat terikat dengan Mistwalker sehingga jika dan ketika saya memutuskan untuk pensiun, saya akan mengatakan bahwa Mistwalker mungkin tidak akan aktif lagi,” ungkap Sakaguchi. “Saya pikir membuat game baru akan sangat tidak mungkin.”

Sakaguchi menyatakan, “Saya adalah orang yang sangat aneh, jadi setelah Mistwalker memasuki kondisi tersebut selama dua tahun, saya mungkin akan berkata, ‘Kamu tahu, saya ingin melakukan sesuatu lagi.'”

Exit mobile version