Valve, sebagai pemilik platform penjualan game yang terbesar di dunia, Steam sudah menjadi wadah utama yang menyatukan banyak gamer di berbagai belahan dunia dalam satu komunitas besar. Ya, tentu Valve terus memperbarui dan menambahkan fitur-fitur terbaru untuk meningkatkan minat para gamer. Tetapi, seaman-amannya sistem, tidak akan ada yang aman.
Benar saja, Steam ternyata masih memiliki celah yang memungkinkan para hacker untuk menggunakan eksploitasi baru. Hal ini dilaporkan langsung oleh Hacker yang bernama Moskowsky, dimana dia telah menemukan sebuah bug yang memungkinkan pemain untuk bisa memainkan semua game di Steam secara gratis.
Informasi ini cukup berbahaya tentunya jika diketahui oleh publik, dan untuk itu Moskowsky memutuskan untuk melaporkan perkara ini ke pihak Valve. Bayangkan saja, bug seperti itu sangatlah rawan, Valve bisa rugi besar jika semua gamer tahu tentang cara kerja bug ini. Karena dianggap sangat berjasa, Valve kemudia memberikannya upah sebesar USD 20,000 atau sekitar IDR 300,000,000 juta lebih.
Nah menurut HackerOne, bug “game gratis” tersebut mengambil keuntungan dari Steam developer tool. Setelah mendapat akses khusus dengan tool tersebut, nantinya pengguna bisa menggunakan eksploitasi khusus yang memungkinkan mereka untuk mendapat Redeem Key game apapun secara gratis. Lagi-lagi hacker menyelamatkan sebuah perusahaan.