Beberapa hari terakhir, jagat media sosial tengah ramai perihal game Fortnite yang dituding mengajak pemain untuk menghancurkan Ka’bah, salah satu bangungan paling Suci bagi umat Islam. Padahal, ada fakta yang menguatkan indikasi bahwa Fortnite tidak mengajak pemain menghancurkan Ka’bah.
Namun apakah benar Fortnite mengajak pemain untuk menghancurkan bangunan Suci umat Islam ini? Berikut fakta yang Gamedaim News rangkum dan kumpulkan dari berbagai sumber.
Salah, Ini Adalah Fitur Creative Mode
Fakta Sebenarnya, Fortnite tidak mengajak pemain untuk menghancurkan Ka’bah seperti yang diberitakan oleh media-media lain. Pasalnya, video ini pertama kali rilis di channel DIGIRAMBO-RAMBO.
Sekedar informasi, di Season 7 lalu, Epic Games meluncurkan fitur bernama Fortnite Creative Mode. Fitur ini memungkinkan pemain untuk membuat bangunan atau mendesain sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Mulai dari membangun gedung perkantoran hingga arena perang.
Tentunya bangunan yang mirip Ka’bah ini bukanlah buatan dari developer Epic Games. Ini adalah salah satu bangunan yang dibuat oleh pemain melalui fitur Creative Mode yang baru rilis beberapa tahun lalu.
Fortnite Tidak Berniat untuk Ajak Gamer Hancurkan Ka’bah, Ini Fakta Sebenarnya
Merujuk informasi yang ada, baik foto dan video yang beredar tersebut sudah cukup lama, yakni tepat di tahun 2019 lalu. Ketika itu, akun YouTube DIGIRAMBO-RAMBO memposting video ini pada tanggal 17 Februari 2019 silam dengan judul “Makkah in Fornite”.
Dalam video tersebut, memang terlihat ada bangunan yang mirip dengan Masjidil Haram lengkap dengan bangunan yang mirip Ka’bah. Namun, di video terlihat bahwa pemain tidak menghancurkan dan malah memberikan Emote Love yang merupakan tanda kasih sayang.
Dari beberapa video yang beredar di YouTube, tidak ada aksi tak terpuji dan semuanya memberikan Emote Love. Tentu fakta ini membantah informasi yang menyebut bahwa Fortnite mengajak pemain untuk menghancurkan Ka’bah.
Semoga kita semua bisa mencerna baik-baik berita yang beredar. Sebelum menelannya, kita harus mencari tahu dahulu kebenarannya sebelum termakan berita hoax.
