CEO Embracer Group, Lars Wingefors, telah mengungkapkan bahwa perusahaan terbuka untuk melakukan divestasi studio.
Informasi ini diungkapkan oleh Wingefors dalam sesi tanya jawab di rapat umum tahunan 2023. Jika kalian tertarik dengan kondisi di industri video game, kalian bisa melihat artikel kami lainnya di sini.
Embracer Group Terbuka Untuk Divestasi Studio
Dalam sesi tanya jawab, Lars Wingefors menggambarkan keputusannya untuk menutup studio seperti Campfire Cabal dan Volition serta merampingkan studio lainnya termasuk Crystal Dynamics, Rainbow Studios, beserta Beamdog sebagai keputusan yang “sulit dari berbagai sudut pandang”, namun Embracer Group akan “bertekad” untuk menyelesaikan proses tersebut.
Pada akhirnya kami mengambil keputusan untuk merestrukturisasi atau merampingkan beberapa tim, dan akan ada beberapa kasus penutupan. Hal ini sulit dan membutuhkan waktu, namun kami telah mengumumkan hal ini pada bulan Juni dan sekarang kami berada di akhir September dan kami yakin dapat memenuhi target yang kami tetapkan untuk akhir tahun fiskal.
Lars Wingefors, CEO of Embracer Group
Khususnya, Wingefors menyatakan bahwa dalam hal pemangkasan biaya, beberapa hasil lebih diinginkan daripada yang lain.
Idealnya, Wingefors menyarankan agar Embracer Group mencari “peluang terbaru untuk [karyawan yang terkena dampak], meskipun di luar Embracer Group melalui divestasi”.
Berbicara lebih lanjut tentang kemungkinan divestasi, Wingefors mengatakan bahwa saat ini ada “pasar yang kuat dan dinamis” dengan beberapa pemain aktif.
Wingefors juga mengindikasikan bahwa Embracer Group mungkin akan lebih beruntung jika mencoba menjual “aset yang bernilai tinggi”.
Di sisi divestasi, ada pasar yang dinamis dan kuat dengan banyak, banyak pemain aktif – baik sponsor keuangan maupun pemain industri besar. Lebih mudah untuk menjalankan proses yang tepat untuk aset yang lebih bernilai tinggi daripada aset yang lebih kecil dan saya pikir itulah yang kami alami sekarang.
Lars Wingefors, CEO of Embracer Group
