Kita semua tahu bahwa Cloud Gaming milik Google yaitu Stadia telah resmi diluncurkan tepat pada bulan November kemarin. Buat kalian yang belum tahu, Google Stadia sendiri memungkinkan kita untuk memainkan berbagai game kelas AAA hanya dengan internet saja.
Namun, game-game yang di Google Stadia tidaklah gratis begitu saja. Kalian tetaplah harus membayar dan Google Stadia menggunakan sistem yang ada di PlayStation 4 dan Xbox One pada umumnya, hanya saja mereka menjadikan Cloud Gaming sebagai fitur utamanya.
Google Stadia Tersedia di 14 Negara

Kita tetap harus membeli game-game yang tersedia di Google Stadia sesuai dengan harga yang tertera. Untuk saat ini, Google Stadia sendiri sudah diisi lebih dari 20 game, dari berbagai developer maupun publisher. Google Stadia juga saat ini hanya tersedia di 14 negara saja.
Tak hanya itu saja, Google juga akan menambahkan 120 game baru di Stadia untuk tahun 2020 ini. Namun sayangnya, usaha mereka mengenai hal ini mengalami berbagai kendala. Salah satunya adalah sulitnya membawa developer maupun publisher untuk bergabung dengan Stadia.
Nah, salah satu developer indie mengaku tengah didekati Google untuk bekerjasama dengannya. Ia melanjutkan bahwa perusahaan pada umumnya akan menawarkan beberapa hal termasuk uang, yang akan memotivasi mereka untuk bekerjasama dengannya. Namun nampaknya Google tidak melakukannya.
Developer Maupun Publisher Tidak Tertarik dengan Stadia

Masalah lain juga datang dari pelanggan atau audiensnya. Tak hanya developer indie ini saja, developer lain yang juga menolak tawaran Google untuk merilis gamenya di Stadia mengatakan bahwa tak ada alasan positif apapun untuk bergabung, selain rilis pertama di Stadia.
Mereka bahkan tak yakin bahwa Stadia dikerjakan selama satu tahun. Eksekutif dari publisher lain mengatakan bahwa Google telah gagal berkali-kali di proyek sebelumnya dan pergi begitu saja. Tentu hal ini membuat visi besar yang ingin dicapai oleh Google belum lama ini akan semakin sulit jalannya. Bagaimana menurut kalian? Berikan tanggapannya di bawah ya.