AndroidBeritaiOSMobile

Developer Among Us Ceritakan ”Tersiksanya” Mereka Setelah Gamenya Jadi Sangat Populer

Mau bagaimana lagi?

Among Us pernah menjadi game yang sangat populer pada pertengahan tahun 2020 lalu. Awal mulanya viralnya game yang dikembangkan oleh Innersloth setelah dimainkan oleh para streamer game. Apalagi pada saat itu bertepatan pada maraknya virus Covid-19 yang membuat orang-orang dianjurkan untuk meminimalisir aktivitas di luar rumah.

Karena kedua alasan tersebut, bahkan sampai pada bulan November 2020 lalu, game Among Us telah memiliki 500 juta pemain aktif. Seiring berjalannya waktu, kepopuleran game Among Us memang telah berkurang. Namun, siapa sangka di tengah-tengah kepopuleran Among Us, para developer bukannya merasa bangga tapi malah merasa tertekan hingga bahkan tersiksa.

Developer Among Us Tersiksa dengan Viralnya Game Tersebut

Developer Among Us
YouTube | Anthony Padilla

Developer Among Us menceritakan betapa lelahnya mereka setelah game buatan mereka, yaitu Among Us menjadi perhatian hampir di seluruh dunia. Ketiga orang dibalik suksesnya game Among Us, yakni Amy Liu, Marcus Bromander, dan Forest Willard.

Dalam kanal YouTube milik Anthony Padilla mereka menceritakan keluh kesahnya atas populernya game Among Us. Video tersebut di-upload pada Rabu, 16 Juni 2021 dengan judul ‘I Spent a day with THE FOUNDERS of AMONG US‘.

Saat menceritakan pengalamannya selama mengomandoni game Among Us yang viral, ia bahkan menangis. Terlebih lagi saat itu pandemi Covid-19, sehingga membuatnya tidak bisa bertemu dengan teman-teman hingga keluarganya.

Saya benar-benar kelelahan, setelah Game Awards kami ingin istirahat, liburan, tapi itu sulit dengan situasi ini. Kami tidak bisa bertemu dengan teman-teman dan keluarga,” kata Liu.

Sesuatu yang membuatnya sedih ialah karena kelelahan yang ia rasakan saat populernya Among Us. Hal itu membuat waktu istirahatnya tidak berkualitas dan tak bisa berlibur dengan keluarganya, apalagi keadaan yang juga tidak memungkinkan.

“Merasa lelah karena bekerja, aku bahkan tidak bisa mengunjungi keluargaku dan harus menghabiskan waktu libur sendirian,” tuturnya sambil berlinangan air mata.

Banyaknya Perusahaan yang Ingin Menggandeng

Selain itu, karena banyaknya perusahaan-perusahaan yang menawarkan diri untuk bekerja sama dengan Among Us, juga menambah penderitaan mereka.

“September sampai Desember (2020) kami berbicara dengan Xbox, Playstation, mereka ingin membawa Among Us di platform mereka, yang mana biasanya membutuhkan berbulan-bulan, seperti setengah tahun sampai setahun. Dan kami seperti ‘Tiga bulan? Akan kami coba,’,” lanjutnya

Di balik banyak orang yang menyukai Among Us, banyak juga orang yang tidak suka dengan game ini dan mereka selalu memberikan kritik pedasnya. Tentu hal tersebut menjadi cobaan bagi para developer.

Marcus Bromander mengutarakan banyak orang yang tidak mengerti bahwa mereka membutuhkan waktu yang lebih untuk mengembangkan game tersebut agar sesuai dengan selera pemainnya.

“Ketika kau berada di bawah tekanan jutaan orang, mereka tidak mengerti bahwa butuh berbulan-bulan (untuk memperbaikinya). Masalah server diminta besok, menambahkan hal-hal baru harus minggu depan, tekanannya begitu besar,” tutur Marcus.

Rasa sayang akan mengalahkan rasa cinta yang ingin memiliki. Jadi, aku ingin kamu selalu bahagia.

Related Posts

Leave Comment
Hidupkan Notifikasi OK No thanks