Challengers Games telah mengumumkan bahwa mereka resmi ditutup dengan game terbarunya, Second Wave, tidak lagi tersedia untuk dimainkan.
Informasi ini dipublikasikan oleh GamesIndustry.biz. Jika kalian tertarik dengan kondisi di industri video game, kalian bisa melihat artikel kami lainnya di sini.
Challengers Games Resmi Ditutup, Kenapa?
Dalam sebuah unggahan yang dibagikan di situs web Challengers Games, CEO dan kepala studio Koji Tamura menyampaikan bahwa perusahaannya memiliki utang sekitar 1,7 juta dolar AS.
Selain itu, Challengers Games saat ini sedang diselidiki oleh Kementerian Tenaga Kerja dan Ketenagakerjaan.
Menurut Tamura, rekening perusahaan telah disita dan tim belum dibayar sejak Maret 2024, dengan mereka saat ini “mengharapkan keajaiban”. Hal ini menyusul perjuangan yang sedang berlangsung dengan pendanaan dan pengembangan iLLANG dan Second Wave.
“Saya khawatir Second Wave sayangnya tidak dapat dilanjutkan pada bulan Juli, karena sejujurnya, kami sama sekali tidak memiliki uang untuk membayar server, dan pada akhirnya server akan ditutup,” ungkap Tamura.
“Saya ingin membuat game ini sukses, namun saya meminta maaf kepada semua orang karena tidak dapat melakukannya. Saya juga merasa bertanggung jawab besar atas gaji yang tertunggak. Saya akan mencari cara untuk membayar semua orang.”
Tamura menambahkan bahwa bukan tidak mungkin Challengers Games akan kembali lagi: “Kami akan memulai dari awal dan kami akan mengumumkannya jika kami sudah siap.”
Pemain yang membeli Second Wave di Steam akan mendapatkan pengembalian uang dan server Discord dari game tersebut akan ditutup pada Juli 2024.
