Changhan Kim: The Callisto Protocol Gagal Karena Tidak Memiliki “Keunggulan Gameplay”

Changhan Kim The Callisto Protocol Gagal Karena Tidak Memiliki Keunggulan Gameplay

Sumber: Striking Distance Studios / Krafton

CEO Krafton, Changhan Kim, telah mengungkapkan bahwa The Callisto Protocol gagal memenuhi ekspektasi karena tidak memiliki “keunggulan dalam hal gameplay”.

Informasi ini diungkapkan oleh Kim saat diwawancarai Game Developer. Jika kalian tertarik dengan game-game Krafton, kalian bisa melihat artikel kami lainnya di sini.

Changhan Kim: The Callisto Protocol Gagal Karena Tidak Memiliki “Keunggulan Gameplay”

Berbicara dengan Game Developer, CEO Changhan Kim menyatakan bahwa Krafton dan Striking Distance Studios mengalami kesulitan selama produksi The Callisto Protocol karena hal ini adalah pertama kalinya perusahaan tersebut membuat game single-player AAA.

“Ini adalah pertama kalinya kami mengerjakan proyek dengan kata kunci tersebut, jadi kami mengalami kesulitan untuk memprediksi apakah produksinya akan berjalan seperti yang seharusnya, tetapi saya mendapat dua pelajaran,” ungkap Kim.

“Ini adalah game naratif single-player [yang] secara visual memukau dan game berkualitas tinggi untuk dilihat. Meskipun begitu, inti dari game ini adalah gameplay-nya.”

Kim menambahkan, “Gameplay yang diutamakan adalah apa yang saya pelajari dari The Callisto Protocol. Ini bisa menjadi game paling berkualitas tinggi di dunia, tetapi jika Anda tidak memiliki keunggulan dalam hal gameplay – jika Anda tidak dapat membedakan gameplay Anda dari pesaing – itu tidak akan berhasil. Saya dapat menegaskan hal itu.”

Kim menegaskan kembali bahwa gameplay harus berinovasi dalam beberapa hal.

“Hal ini memungkinkan adanya pengalaman baru di dalam game dan meskipun [The Callisto Protocol] adalah game naratif single-player, Anda harus bisa menawarkan pengalaman bermain yang baik. Anda tidak dapat melakukannya tanpa elemen-elemen tersebut,” ujar Kim.

“Kedua, karena [membuat] game adalah industri berbasis hit, biaya produksi dapat meningkat pesat dan game-game AAA sangat mahal untuk dibuat.”

Dengan mempertimbangkan anggaran, Kim merasa Krafton seharusnya memberi tahu Striking Distance Studios untuk melakukan lebih banyak pengulangan selama tahap awal produksi.

“Kami seharusnya mengulang lebih banyak untuk memeriksa apakah gameplay baru ini berjalan dengan baik dan kemudian beralih ke produksi penuh untuk menggunakan kekuatan penuh,” kata Kim.

Kim mencatat bahwa Krafton sekarang berusaha menciptakan IP baru dengan memprioritaskan kreativitas, meskipun itu berarti mengorbankan pertumbuhan “linier” dari tahun ke tahun.

“Bagi kami, PUBG adalah fondasi kami dan kami tumbuh berdasarkan pertumbuhan PUBG, tetapi ke depannya kami harus melahirkan IP baru,” lanjut Kim. “Mungkin butuh waktu bertahun-tahun untuk [menciptakan IP baru], tapi kami tidak akan menyerah. Kami akan terus mencoba [ide-ide] kreatif baru.”

Kim merujuk pada kesuksesan game seperti HELLDIVERS 2 dan Palworld sebagai bukti bahwa mantra mengutamakan kreatifitas telah membuahkan hasil, namun ia juga mengakui bahwa pasar tidak dapat diprediksi.

“Kami akan terus mencoba ide-ide kreatif baru ini. Tidak semuanya akan berhasil, tetapi suatu hari nanti kami mungkin akan meluncurkan PUBG yang lain. […] Ini adalah pendekatan yang sangat bottom-up, menurut saya, dan ini bukanlah hal yang dilakukan oleh banyak perusahaan besar saat ini,” pungkas Kim.

The Callisto Protocol sudah tersedia di PS5, Xbox Series X, Xbox Series S, PS4, Xbox One, dan PC (Steam, Epic Games Store).

Exit mobile version